dengan principal. Underwriter dengan informasi yang lebih baik tentang pasar modal dibandingkan emiten akan memanfaatkan informasi yang lebih tersebut
untuk kepentingannya, yaitu mengurangi resiko tidak terjualnya saham di pasar perdana.
Tidak terbuktinya hipotesis yang telah dirumuskan dapat terjadi karena di Indonesia menganut satu tipe penjaminan saham yaitu, tipe full commitment,
dimana underwriter sebagai penjamin emisi harus bertanggung jawab penuh terhadap saham yang tidak terjual di pasar perdana. Oleh karena itu underwriter
akan menetapkan harga yang tidak terlalu tinggi bahkan cenderung underpriced untuk mengurangi resiko tidak terjualnya saham pada pasar perdana.
4.2.2 Pengaruh Reputasi Auditor Terhadap Tingkat Underpricing
Hasil dari pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa reputasi auditor berpengaruh negatif signifikan terhadap
tingkat underpricing. Pengaruh yang ditimbulkan merupakan pengaruh negatif yang artinya, bahwa semakin tinggi reputasi auditor, maka tingkat underpricing
akan rendah. Sehingga disimpulkan bahwa hipotesis pertama H2 diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh
Zirman dan Darlis 2011 yang memperoleh hasil bahwa reputasi auditor berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat underpricing.
Auditor berperan untuk melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan sebagai calon emiten yang nantinya laporan keuangan tersebut
menjadi salah satu sumber informasi yang dibutuhkan underwriter dan calon
investor dalam mengambil keputusan. Auditor yang berkualitas akan dihargai dipasaran dalam bentuk tingginya permintaan jasa audit dan auditor yang
memiliki reputasi yang tinggi akan mempertahankan reputasinya dengan menghasilkan kualitas audit yang tinggi pula. Atas kualitas pengauditannya yang
tinggi, auditor akan dihargai dalam bentuk premium harga oleh klien. Penggunaan adviser yang profesional auditor dan underwriter yang mempunyai reputasi
tinggi dapat digunakan sebagai tanda atau petunjuk terhadap kualitas perusahaan emiten, Holland dan Harton1993 dalam Daljono 2000.
Penggunaan auditor yang profesional dan berkualitas, dapat mengurangi kesempatan emiten untuk melakukan kecurangan dalam menyajikan informasi
yang tidak menyesatkan mengenai prospeknya dimana yang akan datang. Hasil penelitian ini terkait dengan asimetri informasi, dimana laporan
keuangan yang telah diaudit menjadi salah satu sumber informasi yang digunakan oleh underwriter dan calon investor. Laporan keuangan yang telah diaudit
menjadi tanda atau petunjuk terhadap kualitas perusahaan emiten, dan bermanfaat untuk mengurangi kesempatan emiten melakukan kecurangan dalam menyajikan
informasi yang menyesatkan, sehingga underwriter dan calon investor memiliki informasi yang lebih baik.
4.2.3 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Tingkat Underpricing