meningkatkan partisipasi investor institusi dalam kepemilikan perusahaan dan diyakini dapat meningkatkan nilai perusahaan karena lebih banyak pengawasan
yang efektif. mengatakan bahwa dengan kehadiran investor institusional dalam perusahaan, dapat mengurangi asimetri informasi antara emiten dan calon
investor baru, sehingga dapat memperkecil tingkat underpricing. Karena pada umumnya investor institusional memiliki pengetahuan dan informasi yang lebih
baik.
2.8 Pengembangan dan Perumusan Hipotesis
2.8.1 Pengaruh Reputasi Underwirter Terhadap Tingkat Underpricing
Underwriter merupakan lembaga yang berperan besar dalam setiap emisi efek di pasar modal. Perusahaan yang akan melakukan Go public, akan menjual
sahamnya terlebih dahulu di pasar perdana. Harga saham pada penawaran perdana ditentukan berdasarkan kesepatakan Underwriter dan emiten sedangkan harga
saham di pasar sekunder akan ditentukan oleh mekanisme pasar. Dalam melaksanakan tugasnya underwriter akan membuat kontrak dengan emiten untuk
melakukan penawran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban membeli sisa efek yang tidak terjual. Dalam hal ini underwriter
memiliki informasi yang lebih baik mengenai permintaan saham-saham emiten, dibandingkan dengan emiten itu sendiri. Oleh karena itu, underwriter akan
memanfaatkan informasi yang dimiliki untuk membuat kesepakatan yang optimal dengan emiten.
Berhubung penentuan harga perdana saham ditentukan oleh emiten dan
underwritersebagai penjamin
emisi, sudah
selayaknya kalau
underwritertersebut mempunyai peran yang besar dalam menentukan harga perdana saham. Oleh karena itu, underwritersebagai pihak luar yang
menjembatani kepentingan emiten dan investor diduga berpengaruh terhadap tinggi rendahnya tingkat underpriced Nurhidayati dan Indriantoro, 1998.
Menurut Ghozali dan Mansur 2002 bahwa reputasi underwriter signifikan mempengaruhi fenomena underpricing dengan arah koefisien korelasi negatif.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1: Reputasi underwriter berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat underpricing.
2.8.2 Pengaruh Reputasi Auditor Terhadap Tingkat Underpricing
Perusahaan yang akan melakukan Go public memiliki kewajiban untuk melaporkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh KAP Kantor Akuntan
Publik. Perusahaan yang akan menggunakan jasa KAP Kantor Akuntan Publik yang memiliki reputasi yang baik. Hasil penilaian atas kewajaran laporan
keuangan akan menjadi sangat penting untuk perusahaan yang akan melakukan Go public.
Menurut Daljono 2000 Penggunaan adviser yang professional auditor dan underwriter yang mempunyai reputasi tinggi dapat digunakan
sebagai tanda atau petunjuk sebagai kualitas perusahaanemiten. Hasil penelitian Balvers at al 1998 dalam Rosyati dan Sabeni 2002 menunjukkan reputasi
auditor dan reputasi underwriter berpengaruh negatif terhadap initial return.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H2: Reputasi auditor berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat underpricing.
2.8.3 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Tingkat Underpricing