3.3.2 Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah reputasi Underwriter, reputasi auditor, umur perusahaan, ukuran perusahaan, Return On Asset ROA
dan struktur kepemilikan institusional. Berikut merupakan penjelasan masing- masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini:
a.Reputasi Underwriter
Reputasi Underwriter dapat dilihat dari dua sisi, dari sisi klien maupun investor. Jika dilihat dari sisi klien, underwriter yang memiliki reputasi yang baik
dapat dilihat dari tingkat permintaan jasa penjaminan dari klien. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy, nilai 1 untuk penjamin emisi yang
masuk dalam peringkat 10 besar underwriter berdasarkan total frekuensi melakukan penjaminan emisi dalam tahun 2009-2013dan nilai 0 untuk
penjamin emisi yang tidak masuk dalam peringkat 10 besar.
b.Reputasi Auditor
Penggunaan auditor yang bereputasi tinggi dapat digunakan sebagai tanda petunjuk terhadap kualitas perusahaan emiten, Holland dan Harton, 1993 dalam
Daljono 2000. Variabel ini menggunakan variabel dummy. Variabel ini ditentukan dengan menggunakan skala satu untuk auditor yang prestisius dan
nol untuk auditor yang non prestisius.Auditor prestisius adalah auditor yang berafiliasi dengan KAP Big Four.Menurut informasi yang didapatkan melalui
Wikipedia,KAP Big Four merupakan kelompok firma akuntansi yang
memberikan jasa profesional dan akuntansi internasional terbesar, berikut ini merupakan KAP yang termasuk dalam kelompok Big Four adalah sebagai berikut
Deloitte Touche Tohmatsu, PricewaterhouseCoopers, Ernst Young dan KPMG. Emiten yang menggunakan auditor yang berafiliasi dengan KAP Big Four
dikategorikan prestisius dan bila diluar kategori tersebut dikategorikan non prestisius Sulistio, 2005.KAP Indonesia yang berafiliasi dengan KAP Big Four
antara lain, KAP Osman Bing Satrio Berafiliasi dengan Deloitte KAP Tanudiredja,
Wibisana, Rintis
Rekan Berafiliasi
dengan PricewaterhouseCoopers, KAP Purwantono, Suherman Surja Berafiliasi
dengan Ernst Young dan KAP Sidharta, Sidharta, Widjaja Berafiliasi dengan KPMG.
c.Umur Perusahaan
Menurut Daljono 2000, Umur perusahaan menunjukan seberapa lama perusahaan mampu bertahan.Semakin lama umur perusahaan, maka semakin
banyak informasi yang telah diperoleh masyarakat tentang perusahaan tersebut. Dengan demikian akan mengurangi adanya asimetri informasi dan
memperkecil ketidakpastian dimasa yang akan datang Rosyati dan Sabeni, 2002. Variabel ini diukur dengan menghitung selisih tahun dari tahun berdiri
perusahaan berdasarkan akte pendirian sampai pada saat perusahaan melakukan
penawaran saham.
d.Ukuran Perusahaan