Tidak terbuktinya hipotesis yang telah dirumuskan dapat terjadi karena return on asset ROA belum menjadi fokus investor dalam melakukan investasi.
Disamping itu nilai ROA yang relatif rendah menyebabkan variabel ini tidak berpengaruh terhadap tingkat underpricing. Tidak berpengaruhnya variabel ROA
terhadap tingkat underpricing bisa saja dipengaruhi oleh ketidakpercayaan investor terhadap laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan yang melakukan
IPO.
4.2.6 Pengaruh Struktur Kepemilikan Institusional Terhadap Tingkat
Underpricing.
Hasil dari pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Struktur kepemilikan institusional berpengaruh tidak
signifikan terhadap tingkat underpricing. Pengaruh yang ditimbulkan merupakan pengaruh positif yang artinya, bahwa semakin tinggi kepemilikan institusional,
maka tingkat underpricing akan tinggi. Sehingga disimpulkan bahwa hipotesis pertama H6 ditolak. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya oleh Darmadi dan Gunawan 2013, dimana menyatakan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh signifikan negatif terhadap
underpricing. Struktur kepemilikan merupakan sebuah komposisi dari pemegang
saham dalam suatu perusahaan yang dihitung berdasarkan pada jumlah saham yang dimiliki, dibagi dengan seluruh jumlah saham yang beredar Abdurrahman
dan Septyanto, 2008. Proporsi dalam kepemilikan inilah yang akan menentukan
jumlah mayoritas dan minoritas kepemilikan saham dalam perusahaan.Besar kepemilikan saham perusahaan oleh suatu institusi akan mendorong perusahaan
untuk meningkatkan pengawasan terhadap kinerja perusahaan. Pada umumnya investor Institusi memiliki kemampuan lebih dan sumber daya yang memadai
untuk melakukan pengawasan. Sehingga melalui adanya investor instititusi akan mendorong perusahaan untuk meningkatkan pengawasan terhadap kinerja
perusahaan. Tidak terbuktinya hipotesis yang telah dirumuskan dapat terjadi karena keinginan suatu institusi sebagai pemilik saham untuk mendapatkan
keuntungan dari selisih harga saham yang ada di pasar sekunder dengan di pasar perdana.
82
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh reputasi underwriter, reputasi auditor, umur perusahaan,
ukuran perusahaan, return on asset ROA dan struktur kepemilikan institusional terhadap tingkat underpricing. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan
yang melakukan initial public offering IPO dan mengalami underpricing. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji t.
Berdasarkan hasil uji hipotesis dalam penelitian ini, maka hasil penelitiaan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Reputasi underwriter berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat
underpricing. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi maupun rendahnya reputasi underwriter tidak berpengaruh terhadap tingkat underpricing.
2. Reputasi auditor berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat
underpricing. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi reputasi auditor, maka tingkat underpricing akan semakin rendah.
3. Umur perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat
underpricing. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi maupun rendahnya umur perusahaantidak berpengaruh terhadap tingkat underpricing.