Hasil belajar Kualitas Pembelajaran

2.1.3.3. Hasil belajar

Merupakan hasil yang dapat dicapai suatu kegiatan atau usaha untuk dapat memberikan kepuasan emosional dan dapat diukur dengan alat atau tes. Hasil belajar sering digunakan dalam arti luas yaitu bermacam-macam aturan terhadap apa yang telah dicapai oleh siswa, misalkan ulangan harian proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, melakukan perbaikan pembelajaran serta menentukan keber hasilan belajar siswa, tugas pekerjaan rumah, tes-tes lisan selama pembelajaran berlangsung. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Oleh karena itu apabila siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh berupa penguasaan konsep Rifa‟i, 2011:85. Menurut Oemar Hamalik, hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, dengan contoh dari seseorang yang tidak mengetahui menjadi mengetahui, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Oemar Hamalik, 2001:30. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku dari siswa sebagai akibat dari proses belajar, dapat diartikan sebagai kemampuan actual yang diukur secara langsung. Dari hasil belajar inilah akhirnya guru dapat mengetahui sebarapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah dicapai siswa. Sesuai dengan teori tersebut, Sardiman 2011:23 mengemukakan bahwa hasil belajar meliputi tiga ranah yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotorik. Masing-masing ranah atau domain ini dirinci lagi menjadi beberapa jangkauan kemampuan lefel of competence. Rincian ini dapat disebutkan sebagai berikut: a. Kognitif Domain Menurut Sardiman 2011:26 hasil belajar kognitif ditandai dengan kemam puan berpikir. Pengetahuan dan kemampuan berpikir tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Krathwohl merupakan salah satu penggagas taksonomi tujuan belajar telah merevisi taksonomi bloom. Pada revisi ini, jika dibandingkan dengan taksonomi sebelumnya, ada pertukaran pada posisi C5 dengan C6 dan perubahan nama. Istilah sintesis dihilangkan dan diganting dengan Create Purnomo, 2011. Selanjutnya Purnomo 2011 menjelaskan struktur dari dimensi proses kognitif menurut taksonomi yang telah direvisi oleh Krathwohl: a Remember Mengingat yaitu mendapatkan kembali pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang. Meliputi: Recognizing mengenali, Recalling memanggilan mengingat kembali b Understand Memahami yaitu menentukan makna dari pesan dalam pelajaran-pelajaran meliputi oral, tertulis ataupun grafik. Meliputi: Interpreting menginterpretasi, exemplifying mencotohkan, classifying mengklasifikasi, summarizing merangkum, inferring menyimpulkan, comparing membandingkan, dan explaining menjelaskan. c Apply Menerapkan yaitu mengambil atau menggunakan suatu prosedur tertentu bergantung situasi yang dihadai. Meliputi: Executing mengeksekusi, Implementing mengimplementasi. d Analyze menganalisa yaitu memecah-mecah materi hingga ke bagian yang lebih kecil dan mendeteksi bagian apa yang berhubungan satu sama lain menuju satu struktur atau maksud tertentu. Meliputi: Differentianting membedakan, Organizing mengelola, Attributing menghubungkan. e Evaluate mengevaluasi yaitu membuat pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar. Meliputi: Checking memeriksa, Critiquing mengkritisi. f Create menciptakan yaitu menyusun elemen-elemen untuk membentuk sesuatu yang berbeda atau membuat produk original. Meliputi: Generating menghasilkan, Planning merencanakan, dan Producing memproduksi. b. Affective Domain Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik, tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai, transfer of values. Oleh karena itu, guru tidak sekadar “pengajar”, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya Sardiman, 2011:28. Menurut Sardiman 2011:23-24 kategori ranah afektif meliputi: a sikap menerima, b memberi respon, c nilai, d organisasi, dan e karakterisasi. c. Psychomotor Domain Keterampilan dapat bersifat jasmani maupun rohani. Keterampilan jasmani adalah keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitikberatkan pada keterampilan gerakpenampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalanpersoalan penghayatan, dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep Sardiman, 2011:27. Kategori ranah psikomotorik Sardiman, 2011:24 meliputi : a Initiatory level tingkat inisiasi, b Pre-routine level tingkat pra-rutin, c Rountinized level tingkat rutin. Menurut Benjamin Bloom tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar afektif dan psikomotor juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam pembelajaran di sekolah. Dengan kata lain, bahwa belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and attitudes. Tiga kemampuan yang digunakan dan harus menjadi akibat dari belajar yaitu kognitif pengetahuan, afektif sikap dan psikomotorik tingkah laku. Maka dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa suatu pembelajaran pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan seorang yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hasil belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan tes hasil belajar. Tes ini dapat disusun serta dikembangkan dari pengetahuan, pemaha man maupun aplikasi dari suatu konsep yang dapat dipelajari oleh para siswa dalam materi pembelajaran di sekolah dasar, dimana hasil belajar siswa dapat meningkat dengan adanya keterampilan mengajar guru. Dalam peneltian ini usaha guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu guru harus menjelaskan terlebih dahulu tentang hakikat ilmu pengetahuan sosial.

2.1.4. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) BERBASIS MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IV SD 4 GONDANGMANIS KUDUS

1 3 295

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SEKARAN 01 SEMARANG

0 13 204

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SD Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD Kanisius Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan Kab

0 3 16

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SD Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD Kanisius Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan Kab

0 2 17

PENINGKATAN MOTIVSI BELAJAR IPS MELALUI MODELPEMBELAJARAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Tipe Stad Pada Siswa Kelas IV Sd Negeri Rogomulyo 02 Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 15

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SDN I Kemiri Kabupaten Banjarnegara.

0 0 1

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang.

0 0 1

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE STAD KELAS IV SD

0 0 14