c. Partisipasi kontributif menyanggah meningkat menjadi 26,32 pada akhir siklus III, d. Partisipasi inisiatif mengerjakan soal dan tugas meningkat dari
39,47 menjadi 73,68 pada akhir siklus III. Berdasarkan uraian peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui
pendekatan kooperatif tipe STAD Student Teams Achievmet Division dapat dijadikan alternative pemecahan masalah dalam pembelajaran IPS kelas IV pada
materi menunjukan jenis persebaran dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi. Pada penelitian ini pembelajaran IPS melalui pendekatan
kooperatif tipe STAD dengan tujuan agar siswa berperan aktif dalam pembelajaran serta meningkatkan aktivitas siswa dan keterampilan guru mengajar
dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran, maka peneliti memilih judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Pendekatan Kooperatif Tipe
STAD dikelas IV SD 2 Gribig Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus
”.
1.2. PERUMUSAN
MASALAH DAN
PEMECAHAN MASALAH
1.2.1. Perumusan Masalah
Bertolak dari identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1 Apakah melalui Pendekatan Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dikelas IV SD 2 Gribig ?
2 Apakah melalui Pendekatan Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dikelas IV SD N 2 Gribig? 3
Apakah melalui Pendekatan Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dikelas IV SD N 2 Gribig?
1.2.2 Pemecahan Masalah
Dalam upaya memecahkan permasalahan tentang rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS dengan materi
menunjukkan jenis persebaran dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi, serta menggunakan Pembelajaran IPS melalui Pendekatan Kooperatif
tipe STAD pada kelas IV di SD 2 Gribig. Dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan
pendekatan Cooperative Learning yang paling sederhana. Langkah-langkah penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD Slavin 2005:11 antara lain : Guru
menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai, guru memberikan teskuis kepada setiap
siswa secara individual sehingga akan diperoleh skor awal, guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa dengan
kemampuan yang berbeda-beda tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang ber beda serta kesetaraan
gender, bahan materi yang telah dipersiapkan didiskusikan dalam kelompok untuk mencapai kompetensi dasar. Pembelajaran kooperatif tipe STAD, biasanya
digunakan untuk penguatan pemahaman materi, guru memfasilitasi siswa dalam
membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari, guru memberikan teskuis kepada setiap siswa
secara individual, dan guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis
berikutnya.
1.3 TUJUAN PENELITIAN