dilaksanakan. Dengan demikian, dalam kegiatan pembelajaran tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas.
Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Menurut Dess 1991:411 diantaranya sebagai berikut: membutuhkan waktu yang lebih lama
untuk siswa sehingga sulit mencapai target kurikulum, membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru tidak mau menggunakan
pembelajaran kooperatif, membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif, menuntut sifat tertentu dari
siswa, misalnya sifat suka bekerja sama. Kekurangan model pembelajaran kooperatif STAD, menurut Slavin 2005:130 yaitu : konstribusi dari siswa
berprestasi rendah menjadi kurang, siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih dominan.
Pembelajaran kooperatif memang memerlukan kemampuan khusus guru, namun hal ini dapat diatasi dengan melakukan latihan terlebih dahulu. Sedangkan
kekurangan-kekurangan yang terakhir dapat diatasi dengan memberikan pengertian kepada siswa bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan
orang lain. Oleh karena itu, siswa merasa perlu bekerja sama dan berlatih bekerja sama dalam belajar secara kooperatif.
2.1.5.3. Kedudukan metode didalam pembelajaran.
Usaha guru yang tidak boleh ditinggalkan tentang bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ambil bagian dari bentuk
keberhasilan didalam kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut adalah hal nyata yang harus dipikirkan oleh seorang guru.
Metode-metode dalam pembelajaran sebagai alat motivasi ekstrinsik, strategi pengajaran serta alat untuk mencapai tujuan. Dapat dijelaskan sebagai
berikut : a. Sebagai alat motivasi ekstrinsik
Motif-motif yang berfungsi untuk perangsang dari luar yang dapat mem bangkitkan semangat belajar seseorang. Dalam penggunaannya guru diharapkan
dapat menyesuaikan suasana atau kondisi kelas serta jumlah siswa dalam meng gunakan metode dengan menentukan penggunaan metode tujuan instruksional.
b. Sebagai strategi pengajaran Seorang guru diharuskan untuk dapat menguasai strategi pengajaran,
dengan cara menguasai tehnik-tehnik pengajaran yang dapat disebut juga dengan metode pengajaran dengan kata lain, metode sebagai alat untuk dapat mencapai
tujuan yang diharapkan. c. Sebagai alat untuk dapat mencapai tujuan
Penggunaan metode yang digunakan harus dapat disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dikarenakan penyesuaian antara metode dengan tujuan.
Sebaiknya guru didalam menggunakan metode yang dapat melengkapi kegiatan belajar mengajar maka dari itu dapat dijadikan sebgai alat yang efektif untuk
mencapai tujuan pengajaran.
Dari metode-metode pembelajaran tersebut maka guru harus berusaha untuk selalu memahami kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik,
sebagai strategi pengajaran, sebagai alat untuk dapat mencapai tujuan. Hal tersebut sebagai salah satu komponen yang ambil bagian dari bentuk keberhasilan
didalam kegiatan belajar mengajar. Metode merupakan hal nyata yang harus dipikirkan matang-matang oleh seorang guru
2.1.5.4. Hal-hal yang diperhatikan oleh guru dalam model pembelajaran