Metode Point-Counter-Point Media Pembelajaran

2.2.2.4 Bahasa Iklan Baris

Suharma, dkk. 2010:29 menyatakan bahwa iklan baris memang selalu terkesan singkat, jelas dan padat. Meskipun demikian iklan baris tidak boleh mengabaikan isi pesannya. Informasi yang muncul dan ditampilkan tetap harus lengkap. Halaman yang terbatas tidak boleh menjadi alasan untuk meniadakan isi pesan. Iklan baris mengharuskan prinsip penghematan kata. Kata yang digunakan mesti efektif dan efisien. Tidak boleh terlalu panjang. Pesan harus langsung kearah sasaran. Semua dilakukan demi memudahkan para pembaca dalam memahami iklan tersebut.

2.2.3 Metode Point-Counter-Point

Agus 2009:99-100 menyatakan bahwa metode pembelajaran point- counter-point dipergunakan untuk mendorong peserta didik berpikir dalam berbagai perspektif. Jika metode pembelajaran ini dikembangkan, maka yang harus diperhatikan adalah materi pembelajaran. Didalam bahan pelajaran harus terdapat isu-isu kontroversi. Misal, G 30 S PKI, Serangan Umum 11 Maret 1949 dan lain-lain. Langkah pertama metode pembelajaran point-counter-point adalah membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok. Aturlah posisi mereka sedemikian rupa, sehingga mereka berhadap-hadapan. Berikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok merumuskan argumentasi-argumentasi sesuai dengan perspektif yang dikembangkannya. Usai tiap-tiap kelompok berdiskusi secara internal, maka mulailah mereka berdebat. Setelah seorang peserta didik dari suatu kelompok menyampaikan argumentasi sesuai pandangan yang dikembangkan kelompoknya, mintalah tanggapan, bantahan atau koreksi dari kelompok lain perihal isu yang sama. Lanjutkan proses ini waktu yang memungkinkan. Di penghujung waktu pelajaran buatlah evaluasi sehingga peserta didik dapat mencari jawaban sebagai titik temu dari argumentasi-argumentasi yang telah mereka munculkan.

2.2.4 Media Pembelajaran

Menurut Suparman, Atwi dalam Sutikno 2009:106 mendefinisikan, media sebagai alat yang digunakan untuk menyalurkan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan siswa. Menurut Marshall McLuhan, sebagaimana dala m penelitiannya “Syarat- syarat agar Guru Mengetahui dan Terampil menggunakan Media Pembelajaran” mengenai media pembelajaran, yang akhirnya dapat disimpulkan bahwa ada tiga kelompok guru sehubungan dengan media. Pertama, guru yang hanya tahu akan nama-nama media; Kedua, guru yang tahu nama-nama media dan tahu juga untuk apa dan mengapa media tersebut digunakan; dan Ketiga, adalah guru yang bukan hanya tahu nama dan tahu untuk apa serta mengapa digunakan, tetapi sampai pada tingkat bagaimana menggunakan media tersebut. Lebih lanjut McLuhan mengatakan bahwa untuk dapat sampai ketingkat ketiga, yakni mengetahui dan terampil bagaimana menggunakan media pembelajaran, dituntut dari guru adanya tiga syarat, yaitu: pertama, guru harus tahu spesifikasi media yang akan digunakan mengenai: nama, bagian-bagian, kelengkapan komponen, fungsi, alternatif kemanfaatan, dan bagaimana menggunakannya; kedua, guru harus bersikap modern tidak tradisional. Banyak diantara gurunya yang berkiblat pada “gurunya dulu” waktu membelajarkan sewaktu di Sekolah Dasar atau sekolah kelanjutannya. Cara membelajarkan, gaya dan strategi membelajarkan yang dimiliki oleh guru seringkali merupakan refleksi dari apa yang dilakukan oleh gurunya dahulu. Gambaran seperti itu menurut McLuhan harus dibuang jauh-jauh. Guru harus bersedia mengubah sikap sehingga iklim membelajarkan yang ada disekolah tidak konvensional. Ketiga, guru harus dapat menempatkan dirinya sebagai siswa yang belajar. Guru harus memperlakukan siswa sebagai subjek didik, bukan sebagai orang dewasa kecil. Sudjana, Nana 2009: 7 menyatakan bahwa melalui penggunaan media pengajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar-mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Beberapa jenis media yang biasa digunakan dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran dapat digolongkan menjadi media grafis, media fotografis, media tiga dimensi, media proyeksi, media audio dan lingkungan sebagai media pengajaran.

2.2.5 Media Kartu Identitas

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar PKN melalui pembelajaran Kooperatif metode point counter point pada siswa Kelas IV MI Mathla’ul Anwar Benda Baru Pamulang

0 13 136

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Melalui Metode Edutainment Dengan Media Kartu Pada Siswa Kelas VC SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta Tahun A

0 2 10

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN POINT COUNTER POINT PADA Peningkatan Kreativitas Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Point Counter Point Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Sumberejo Kerjo Tahun Ajaran 2012

0 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Kreativitas Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Point Counter Point Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Sumberejo Kerjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 5

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN POINT COUNTER POINT PADA Peningkatan Kreativitas Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Point Counter Point Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Sumberejo Kerjo Tahun Ajaran 2012

0 0 15

BAB 1 Peningkatan Hasil Belajar Pkn Melalui Strategi Point Counter Point ( Pcp ) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Girimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 8

PEN INGKATAN HAS IL BELAJAR PKn MELALUI METODE POINT Peningkatan Hasil Belajar Pkn Melalui Strategi Point Counter Point ( Pcp ) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Girimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII B MTs Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII B MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII B MTs Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII B MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

1 3 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA POWER POINT GAMBAR DENGAN TEKNIK CERITA BERANGKAI SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 DEMAK.

0 0 136