Optimasi Produksi Biodiesel dari Minyak Biji Nyamplung

4.3.3 Optimasi Produksi Biodiesel dari Minyak Biji Nyamplung

Kapasitas produksi tergantung pada beberapa faktor, yaitu jumlah jam operasi per hari, per minggu, per bulan atau per tahun; beban alat; ketersediaan bahan. Optimasi produksi biodiesel dilakukan dengan menentukan kapasitas produksi optimum yang memberikan biaya per satuan produk minimum Peters dan Timmerhaus 1980. Model persamaan biaya produksi total c T per unit produk didapatkan dari hasil perhitungan neraca massa, neraca energi, alat, dan analisis finansial. Model untuk biaya variabel per unit produk dihitung dengan metoda kuadrat terkecil regresi polinomial adalah : vc = 0,0174x 2 - 11,022x + 7710 Koefisien determinasi R 2 adalah 0,9634 Model untuk biaya tetap per unit produk adalah : 355512 fc = 355512x -1 atau fc = dengan R 2 = 1 x Model untuk biaya total per unit produk adalah : C T = vc + fc 355512 c t = 0,0174x 2 - 11,022x + 7710 + x Keterangan : x = Kapasitas Produksi c T = Biaya produksi total per unit produk per unit waktu vc = Biaya variabel per unit produk per unit waktu fc =Biaya tetap per unit produk Berikut ini grafik biaya variabel, biaya total, dan keuntungan fungsi kapasitas produksi. y = 0,0174x 2 - 11,022x + 7710 R 2 = 0,9634 4.000 4.500 5.000 5.500 6.000 6.500 7.000 7.500 8.000 - 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 Kapas itas tontahun B iay a v ar iab el p er u n it R p kg Gambar 42 Biaya Variabel fungsi kapasitas produksi. y = 355512x -1 R 2 = 1 - 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000 10.000 - 100 200 300 400 500 600 700 Kapasitas tontahun B iaya t et ap sat u an R p kg Gambar 43 Biaya tetap fungsi kapasitas produksi. 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000 18.000 - 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 Kapasitas tontahun B iay a t o ta l sa tu an R p kg Gambar 44 Biaya total fungsi kapasitas produksi. c t = 0,0174x 2 - 11,022x + 7710 + 35551 x -1 Optimasi kapasitas produksi dilakukan untuk mendapatkan biaya total per-satuan produksi minimum. Penyelesaian optimasi ini menggunakan beberapa hasil perhitungan persamaan neraca massa, neraca panas, spesifikasi alat, dan lain sebagainya. Metoda optimasi yang digunakan adalah metoda analitis : c t = 0,0174x 2 - 11,022x + 7710 + 35551 x -1 = dx dc T 0,348x-11,022-35551x -2 =0 x = 386 ton biodieseltahun. = 2640,2 ton biji nyamplung tahun = 1,31 ton biodieselhari = 9,0 ton biji nyamplung hari = 93,46 kg biodiesel jam = 639 kg biji nyamplung jam x = kapasitas optimum untuk mendapatkan biaya minimum per satuan produksi Pabrik biodiesel dari biji nyamplung pada skala produksi 1,31 ton per hari memungkinkan didirikan di Kebumen Jawa Tengah mengingat berdasarkan ketersediaan bahan baku. Di Kebumen terdapat pohon nyamplung yang telah berproduksi sebanyak 50 ribu tanaman Sutarno 14 Mei 2008, komunikasi pribadi. Jika satu tanaman menghasilkan 55 kg menurut Dweek dan Meadows mencapai 100 kg maka perkiraan produksi biji nyamplung mencapai 2750 ton per tahun lebih besar dari kebutuhan 2640,2 tontahun. Selain di Kebumen daerah lain sekitar Kebumen juga terdapat populasi tanaman nyamplung atau nyamplung cukup besar. Menurut Suratno 2007, di Cilacap terdapat 350 hektar tanaman nyamplung dengan populasi sebanyak 6500 batang www.kr.co.id, 5 April 2008. Menurut Gunadi 2007, di Kebumen telah mengembangkan lahan tanaman nyamplung baru yang dipadukan dengan ketapang dan cemara laut sebesar 287 Hektar [www.bernas .co.id, 3 April 2008.

4.3.4 Analisis Kelayakan Teknis dan Finansial Proses Produksi Biodiesel dari