2.3.2 Air dan Sedimen
Air dan sedimen harus sekecil mungkin standar ASTM D6751 max 0,05 vol. Air dalam biodiesel akan menyebabkan kekeruhan yang mengindikasikan
adanya kontaminan seperti surfaktan Kinast dan Tyson 2003. Pengukuran air dan sedimen dilakukan dengan sentrifugasi. Menurut Tyson 2004 teknik
pengeringan yang kurang baik selama proses atau adanya kontak bahan bakar dengan air selama
transportasi dan penyimpanan dapat menyebabkan Biodiesel 100 B 100 tidak memenuhi persyaratan dilihat dari kandungan air dan sedimen. Air akan
mengkibatkan korosi dan mengkondisikan lingkungan yang cocok untuk mikroorganisme.
Tabel 11 Standar biodiesel menurut ASTM D6751-3 No. Kreteria mutu bahan bakar biodiesel
Cara Uji Standar
1 Titik nyala
o
C D93
min 130 2
Air dan sedimen vol D2709
maks 0,050 3
Viskositas kinematik 40
o
C mm
2
s D445 1,9-6,0
4 Abu sulfat massa
D874 maks 0,02
5 Sulfur massa
D5453 maks 0,05
6 Korosi kepingan tembaga
D130 maks No. 3
7 Bilangan setana
D 613 min 47
8 Titik kabut
o
C D2500
Laporan konsumen
9 Residu karbon massa
D 4530 maks 0,05
10 Bilangan asam mg KOHgram
D664 maks 0,80
11 Gliserol bebas massa
D6584 maks 0,020
12 Gliserol total massa
D6584 maks 0,240
13 Kandungan fosfor massa
D4951 maks 0,001
14 Suhu distilasi memperoleh kembali 90
T 90
o
C D1160
maks 360
Residu karbon saat kendaraan berjalan pada 100 sampel Ekivalen dengan suhu atmosfer
2.3.3 Viskositas.
Viskositas dan tegangan permukaan merupakan faktor yang penting dalam mekanisme terpecahnya serta atomisasi bahan bakar sesaat setelah keluar dari
mulut pipa semprot nozzle menuju ruang bakar Soerawidjaja et al. 2005. Minimum viskositas diperlukan untuk beberapa mesin, karena berkaitan dengan
kehilangan power pada pompa injeksi dan kebocoran injektor. Persyaratan
viskositas biodiesel dibuat sama dengan persyaratan viskositas petroleum diesel. Viskositas yang tidak terlalu kecil akan menguntungkan karena dapat
meningkatkan kemampuan daya lumas bahan bakar terhadap mesin kendaraan diesel walaupun bilangan yang tinggi di atas 5,5 cSt tidak diharapkan karena akan
menghambat jalannya mesin karena terlalu kental. Bahan bakar yang mempunyai viskositas yang lebih besar menyebabkan pembakaran bahan bakar rendah oleh
karena itu perlu pengenceran Tyson 2004. Berdasarkan standar ASTM 975 viskositas pada suhu 40
C maksimum 4,1 mms dan minimum 1,3 mms. Viskositas berkaitan dengan komposisi asam lemak dan tingkat kemurnian
biodiesel Mittelbach dan Remschmidt 2004. Pada umumnya, kontaminan bahan bakar dari proses pengolahan seperti residu gliserida akan berpengaruh terhadap
visositas Allen dan Watts 2000.
2.3.4 Abu Sulfat