C
T
= biaya produksi total waktu Rp waktu P
= laju produksi satuan produk waktu. m dan n
= tetapan. Karena biaya produksi total per satuan produk
per satuan waktu Ct adalah :
C
T
= c
T
P maka Q
c n
C
T
= h+ mP
n
+ ─── P
P Biaya produksi total satuan perwaktu minimum diperoleh apabila turunannya
sama dengan 0.
d C
T n-1
Q
c ────
= 0 =
nm
Po
─ ───
d
P Po
2
Q
c 1 n+1
Po =
───
nm
P
o = Produksi optimum yang memberikan biaya minimum per satuan produk.
3.4.3.3 Analsis Kelayakan Teknis dan Finansial.
Aspek penting yang diperhitungkan dalam menentukan kalayakan rancangan proses adalah penilaian aspek teknis dan aspek ekonomi khususnya
finansial Zhang et al. 2003. Analsis kelayakan teknis rancanngan produksi biodiesel dari minyak biji nyamplung yang dihasilkan meliputi sifat fisiko-kimia
biodiesel sesuai standar SNI 04-7182:2006, kinerja biodiesel dan pengaruh biodiesel terhadap mesin. Analisis Kelayakan finansial meliputi Break Even Point
BEP, Pay Back Period PBP, Net Benefit Cost Net BC, Internal Rate of Return IRR, Net Present Value NPV dan Return on Investment ROI.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Perancangan proses pada penelitian ini mengacu pada Seider et al. 1999 yang terdiri atas tiga tahap yaitu 1 analisis peluang dan permasalahan, 2 kreasi
proses dan 3 pengembangan proses.
4.1. Analisis Peluang dan Permasalahan 4.1.1 Analisis peluang
Peluang usaha produksi biodiesel cukup baik karena adanya Program Pengembangan Bahan Bakar Nabati oleh Pemerintah Rebublik Indonesia sesuai
dengan Instruksi Presiden No. 1 tahun 2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati biofuel dan Peraturan Presiden No 5 tahun 2006 tentang
kebijakan energi nasional. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM menargetkan produksi biodiesel Indonesia pada tahun 2009, 2010, 2015
dan 2025 masing-masing adalah 0,568, 0,720, 1,500 dan 4,700 milyar liter. Peluang usaha produksi biodiesel juga dapat dilihat dari harga biodiesel. Harga
biodiesel berdasarkan Harga Patokan Ekspor HPE yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian mencapai 1035 US mt http:www.depperin.go.id, 25
April 2008. Salah satu bahan baku biodiesel potensial adalah biji nyamplung dengan kandungan minyak mencapai 75 Dweek dan Meadows 2002 dan
taksiran produksi minyak per hektar per tahun mencapai 2,45 ton melebihi tanaman jarak pagar.
4.1.2 Analisis Permasalahan
Tanaman nyamplung hanya berproduksi setahun dua kali Joker 2004; Friday dan Okano 2005; Sutarno 2008, komunikasi pribadi. Karena kondisi
demikian, maka untuk memenuhi kebutuhan industri harus dilakukan penyimpanan akibatnya terjadi peningkatan kadar asam lemak bebas ALB yang
cukup tinggi. Kondisi ALB yang tinggi disebabkan pula oleh karakteristik biji nyamplung itu sendiri. Untuk dapat diambil minyaknya dengan pengepresan, inti