Tabel 12 Sifat bahan bakar dilihat dari komposisi asam lemak Jenuh
Satu ikatan rangkap
Dua atau lebih ikatan rangkap
Asam lemak 12:0,14:0, 16:0,
18:0, 20:0 dan 22:0
16:1, 18:1, 20:1, 22:1
18:2, 18:3 Bilangan setana
Tinggi Sedang
Rendah Titik kabut
Tinggi Sedang
Rendah Stabilitas Tinggi Sedang
Rendah Emisi NOx
Reduksi Kenaikan tipis
Kenaikan besar
Sumber : Tyson 2004.
Menurut Soerawidjaja et. al. 2005 bilangan setana dari biodiesel dapat diprediksi dengan menentukan sifat fisik biodiesel seperti titik didih, viskositas, titik leleh,
panas penguapan, dan densitas. Beberapa persamaan untuk menentukan bilangan setana disajikan pada Tabel 13 dan sifat-sifat fisik beberapa metil ester yang
digunakan sebagai dasar penentuan bilangan setana dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 13 Sifat-sifat fisik biodiesel yang dapat digunakan untuk
memprediksi bilangan setana
Sifat fisik Persamaan
R
2
Standar kesalahan
Titik didih
o
C Y= 41,3 +0,2785X + 0,001209X
2
+ 3E-06X
3
0,9999 0,1 Viskositas cSt
Y = -23,48 + 61,6828X + -12,7738X
2
+ 0,8769 X
3
0,9985 1,4 Panas penguapan
Calgr Y = -1054,9 + 32,324X + -0,23097X
2
0,9930 1,4
Nilai kalor netto kCalmol
Y=-62,96+0,097X-1,69E-0,5X
2
0,9921 2,6
Banyak atom C asam
Y = -57,26 +14,892X-0,4149X
2
0,9919 2,6
Titik leleh
o
C Y = 58,22 + 0,556X
0,9822 3,4
Indeks bias Y -2107,38 + 1522,21X
0,9805 3,5
Densitas gcm
3
Y= 7216,14
+ -8848,96X
0,9799 3,6
Sumber : Soerawidjaja et al. 2005.
2.3.8 Titik Kabut
Titik kabut penting untuk memastikan kinerja pada suhu yang dingin. Titik kabut B 100 lebih tinggi daripada titik kabut diesel konvensional Tyson 2004.
Titik kabut berhubungan dengan komposisi asam lemak yang ada dalam biodiesel.
Tabel 14 Sifat fisik beberapa metil ester Metil ester
Bilangan setana
Titik didih
O
C Viskositas
pada 40
o
C cSt
Bobot molekul
Titik leleh
O
C Metil laurat
60,8 224
1,69 214,35
5 Metil miristat
73,5 262
2,28 242,41
18,4 Metil palmitat
74,3 323
3,23 270,46
28 Metil stearat
75,6 330
4,32 298,51
39 Metil oleat
55 356
5,79 296,49
-20 Metil linoleat
33 218,5
4,47 294,48
-35 Metil linolenat
13 215
3,68 292,46
-57
Sumber : Soerawidjaja et al. 2005.
Biodiesel yang mengandung asam lemak jenuh asam laurat, miristat, palmitat, stearat, arakhidat yang tinggi mempunyai titik kabut yang tinggi, yang
mengandung asam lemak dengan ikatan rangkap satu palmitoleat, oleat dan erukat yang tinggi mempunyai titik kabut sedang, serta yang mengandung asam
lemak dengan ikatan rangkap dua atau lebih linoleat, linolenat dan arakhidonat yang tinggi mempunyai titik kabut yang rendah Tyson 2004.
2.3.9 Residu Karbon
Karbon residu mempunyai tendensi untuk terbentuknya deposit karbon dalam engine, untuk bahan bakar diesel konvensional residu karbon diukur pada
residu destilasi 10 Tyson 2004. Pengotoran ruang bakar dan mesin diesel disebabkan oleh deposit karbon yang dapat terjadi dengan cepat jika kadar fraksi-
fraksi yang memiliki titik didih tinggi dalam bahan bakar cukup besar atau jika bahan bakar mengandung komponen yang tidak dapat terbakar sempurna pada
kondisi mesin berjalan normal Surono dan Batti 1980. Sisa katalis mempunyai pengaruh terhadap nilai residu karbon yang lebih besar dibandingkan dengan asam
lemak bebas dan gliserida Schindlbauer 1998.
2.3.10 Bilangan Asam
Bilangan asam disebut juga bilangan netralisasi karena ukuran yang dipakai adalah jumlah basa KOH yang diperlukan untuk menetralisasi kandungan asam.
Bilangan asam biodiesel menunjukkan asam lemak bebas yang berasal dari degradasi ester. Bilangan asam yang tinggi mengindikasikan adanya degradasi dari
ester selama penyimpanan biodiesel yang kurang baik. Bilangan asam yang tinggi lebih dari 0,8 diasosiasikan terjadi deposit sistem bahan bakar dan mengurangi
umur dari pompa dan filter Tyson 2004.
2.3.11 Bilangan Gliserin Total dan Bebas