II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Nyamplung Calophyllum inophyllum L.
2.1.1 Sifat-Sifat Tanaman Nyamplung
Nyamplung mempunyai nama daerah bintangor, bintol, mentangur, penanga di Sumatera, bunut, nyamplung, bintangur, sulatri, punaga di Jawa, bataoh,
bentangur, butoo, jampelung, jinjit, mahadingan, maharunuk di Kalimantan, betau, bintula, dinggale, pude, wetai di Sulawesi, balitoko, bintao, bitaur, petaule di
Maluku, dan bentango, gentangir, mantau, samplong di NTT Martawijaya et al. 1981. Negara Malaysia mengenal nyamplung sebagai bintangor, bakokol,
entangor, mentangor dan penanga laut Martawijaya et al. 1981. Calophyllum inophyllum L.
atau Calophyllum bintangor Roxb. di Inggris diketahui sebagai Alexandrian Laurel, Tamanu, Pannay Tree,
Sweet Scented Calophyllum Dweek dan Meadows 2002. Daerah penyebaran di Indonesia meliputi Sumatera Barat,
Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Timur Martawijaya et al. 1981.
Taksonomi nyamplung Calophyllum inophyllum L. adalah sebagai berikut: •
dunia : Plantae tumbuhan •
super divisi : Spermatophyta menghasilkan biji •
divisi: Magnoliophyta berbunga •
kelas:Magnoliopsida berkeping dua •
subkelas: Dilleniidae •
ordo: Theales •
famili: Clusiaceae •
genus: Calophyllum •
spesies: Calophyllum inophyllum L. Kayu nyamplung dapat digunakan untuk berbagai keperluan yaitu: tiang
layar, dayung, balok, tiang rumah, papan lantai perumahan, peti, tiang listrik, roda, sumbu gerobak, kano, tong dan kepala pemukul golf Martawijaya et al. 1981.
Tanaman nyamplung tumbuh di hutan tropis dengan curah hujan A dan B, pada
tanah berawa dekat pantai sampai pada tanah kering berbukit-bukit sampai ketinggian 800 m dari permukaan laut Martawijaya et al. 1981. Kondisi
lingkungan pertumbuhan tanaman nyamplung dapat dilihat pada Tabel 1 sedangkan tanaman dan buah nyamplung dapat dilihat pada Gambar 1.
Tabel 1 Kondisi lingkungan untuk pertumbuhan nyamplung No Parameter
Kondisi lingkungan yang sesuai 1
Iklim Suhu sedang moderat sampai basah dan
tidak cocok pada kondisi sangat dingin • Ketinggian
0-800 m dari permukaan laut • Curah hujan
1000-5000 mm 40-200 inci • Lama musim kering dengan
curah hujan 40 m 5 bulan
• Suhu rata-rata tahunan 33
C 91 F
• Suhu maksimum rata-rata pada bulan paling panas
37 C 99
F • Suhu minimum rata-rata
pada bulan paling dingin 12
C 54 F
2 Tanah
Tumbuh baik pada tanah berpasir dengan hujan yang cukup di pantai tetapi toleran
pada tanah lempung clay dan tanah berbatu rocky soils, tanah yang dangkal
shallow
dan tanah asin saline soils • Tekstur tanah
Toleran pada tanah sands, sandy loams, loams
dan sandy clay loams • Drainase tanah
Toleran pada drainase jelek • Keasaman
pH 7,4 - 4,0 3
Toleransi kondisi ekstrim Merupakan pohon keras yang tumbuh pada
daerah pantai, toleran terhadap angin, air laut, dan kekeringan
• Kekeringan Toleran pada kemarau selama 5 bulan
• Sinar Matahari Lebih cocok pada sinar matahari penuh
dan dapat tumbuh baik pada tempat teduh • Pembekuan
Tidak toleran pada kondisi beku • Waterlogging
Toleran pada kondisi dikelilingi air waterlogging pada area pantai.
Sumber: Friday dan Okano 2005.
Buah nyamplung berbentuk bulat seperti peluru dengan ujung berbentuk lancip berwarna hijau terusi selama masih bergantung pada pohon tetapi menjadi
kekuning-kuningan atau berwarna seperti kayu yang sudah luruh setelah
masak, daging buahnya tipis yang lambat laun menjadi keriput, rapuh dan mengelupas, di dalamnya terdapat sebuah inti yang berwarna kuning terutama jika
dijemur Heyne 1987. Biji digunakan untuk mengobati kudis, bila dimakan akan mengakibatkan mabuk bahkan kematian akan tetapi minyaknya dapat digunakan
untuk menyembuhkan borok dan penumbuh rambut dan untuk penerangan Heyne 1987. Inti nyamplung mengandung abu 1,7, protein kasar 6,2, minyak 55,5 ,
pati 0,34, air 10,8, hemiselulosa 19,4 , dan selulosa 6,1 Wilde et al. 2004.
Sumber: http:www.aromatrading.co.ukcalophyl [
26 Juni 2005].
Gambar 1 Tanaman dan buah nyamplung.
2.1.2 Minyak Biji Nyamplung