Tingkat Kesukaran Soal Daya Beda Soal

Selain menggunakan rumus di atas, uji reliabilitas juga dapat dilakukan melalui SPSS versi 17 menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Kemudian hasil r i dikonsultasikan dengan harga tabel r product moment, dengan menetapkan taraf signifikansi 5, jika r i r tabel , maka alat ukur dikatakan reliabel. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s Alphamelalui SPSS versi 17. Dari kedua rumus tersebut, peneliti lebih memilih untuk menggunakan rumus Cronbach’s Alphamelalui SPSS versi 17. Hal ini karena penghitungan menggunakan SPSS lebih tepat dan akurat dibandingkan dengan menggunakan cara manual. Untuk mengetahui reliabel atau tidaknya data tersebut, dengan melihat nilai pada kolom Cronbach’s Alpha. Nilai reliabilitas per item dilihat dari perbandingan antara Cronbach’s Alpha r hitung dan r tabel 0,396. Jika r hitung r tabel , maka item tersebut dikatakan reliabel. Setelah butir soal diuji melalui penghitungan dengan menggunakan SPSS versi 17, diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,938. Dengan demikian, 25 butir soal tersebut dapat dikatakan reliabel. Untuk penghitungan lebih lengkap tentang hasil reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 14. Tabel 3.2 Data Hasil Reliabilitas Soal Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .938 25

3.5.3 Tingkat Kesukaran Soal

Menurut Suryanto dan Djatmiko 2011: 5.22, “tingkat kesukaran merupakan salah satu karakteristik yang dapat menunjukkan kualitas butir soal tersebut apakah termasuk mudah, sedang, atau sukar. Suatu butir soal dikatakan mudah apabila sebagian besar siswa dapat menjawab dengan benar. Tingkat kesukaran butir soal dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: I = indeks tingkat kesukaran butir soal B = jumlah peserta tes yang menjawab benar N = jumlah seluruh peserta tes Kriteria indeks kesulitan soal itu sebagai berikut: 0 - 0,30 = soal kategori sukar 0,31- 0,70 = soal kategori sedang 0,71- 1,00 = soal kategori mudah Sudjana 2009: 137 Berdasarkan hasil uji coba dari 30 soal diperoleh soal yang mudah dan sedang. Soal dengan kategori mudah ada 25 soal yaitu nomor 1, 2, 3, 5, 7, 8, 9,10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23, 25, 26, 27, 28, 29, dan 30. Soal dengan kategori sedang ada 5 soal yaitu soal nomor 4, 6, 21, 22, dan 24. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 15.

3.5.4 Daya Beda Soal

Daya beda butir soal merupakan seberapa jauh butir soal tersebut dapat membedakan kemampuan masing-masing individu peserta tes. Butir soal diharapkan dapat membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan yang memiliki kemampuan rendah Suryanto dan Djatmiko 2011: 5.23. Daya beda butir soal dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: I = B N Keterangan: D = indeks daya beda butir soal P A = proporsi kelompok atas yang menjawab benar P B = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar Suryanto dan Djatmiko 2011: 5.23 Menurut Fernandes 1984 yang dikutip oleh Suryanto dan Djatmiko 2011: 5.24, kategori indeks daya beda butir soal yaitu sebagai berikut: D ≥ 0,40 = sangat baik 0,30 ≤ D 0,40 = baik 0,20 ≤ D 0,30 = sedang D 0,20 = tidak baik Suryanto dan Djatmiko 2011: 5.24 Berdasarkan hasil uji coba 30 butir soal, diperoleh data bahwa 30 butir soal tersebut mempunyai daya beda yang sangat baik. Dengan demikian, 30 butir soal yang diujicobakan layak untuk dipakai yaitu dengan kriteria valid, reliabel dan mempunyai daya pembeda yang tidak jelek, sehingga soal tersebut dapat digunakan. Untuk keperluan pengambilan data, digunakan 15 soal dengan waktu 15 menit.Hasil uji daya beda selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16.

3.6 Panduan Pelaksanaan Penelitian

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penelitian yang akan dilaksanakan. Untuk membantu pelaksanaan penelitian tersebut, peneliti membuat suatu panduan penelitian. Panduan penelitian itu berisi tentang hal-hal yang D = P A - P B

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle (Penelitian Tindakan Kelas V SDN Tugu 2 Depok)

2 20 213

“Pengaruh Penggunaan Media Presentasi Pada Strategi Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan di SMAN 87 Jakarta

0 8 246

Upaya peningkatan minat belajar fiqih melalui strategi pembelajaran crossword puzzle di MTS Islamiyah Ciputat: penelitian tindakan kelas di MTs Islamiyah Ciputat

10 57 183

KEEFEKTIFAN STRATEGI CATATAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI UNSUR CERITA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 11 246

KEEFEKTIFAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AWAN DAN CUACA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI PEGIRIKAN 03 KABUPATEN TEGAL

0 21 186

Keefektifan Penggunaan Multimedia Microsoft Powerpoint terhadap Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Transportasi pada Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Pesayangan 01 Kabupaten Tegal

0 9 197

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Melalui Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 2 Sendang Karanggede Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Melalui Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 2 Sendang Karanggede Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 13

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make A Match terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Kelas IV SD Negeri Pekiringan 02 Kabupaten Tegal.

0 0 217

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERAN ANGGOTA KELUARGA DENGAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS II MI ROUDLOTUL ULUM SIDOARJO.

0 0 112