5 Adanya keengganan dari para guru untuk mengubah paradigma lama dalam
pendidikan. Kebanyakan guru sudah merasa nyaman dengan metode ceramah, sehingga mereka enggan untuk mencoba hal-hal yang baru karena dianggap
merepotkan. Dengan adanya beberapa kelemahan yang dapat muncul dari penerapan
strategi crossword puzzle tersebut, dalam pembelajaran nanti peneliti akan berusaha meminimalisir supaya kelemahan itu tidak mengganggu atau tidak
muncul dalam pembelajaran.
2.1.10 Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional merupakan suatu pembelajaran yang berpusat pada guru. Dalam pembelajaran konvensional kurang terlihat adanya keaktifan
siswa. Namun, tidak berarti bahwa dalam pembelajaran konvensional hanya guru yang bicara, tetapi masih ada kemungkinan untuk bertanya jawab dengan siswa
dan adanya diskusi yang dilakukan oleh siswa. Supaya dapat membedakan antara pembelajaran yang menggunakan strategi crossword puzzle danyangkonvensional,
maka akan dijabarkan ciri-ciri pembelajaran konvensional. Menurut Hamdani 2011: 166, ada beberapa ciri pembelajaran
konvensional, yaitu sebagai berikut: 1
Memfokuskan pada prestasi individu. 2
Setiap siswa akan saling berkompetisi dan berprinsip, “jika aku tidak sukses, aku akan kalah dan kehilangan.”
3 Penghargaan berupa prestasi individu.
4 Dalam proses belajar, diskusi antarsiswa tidak sering terjadi.
5 Tanggung jawab yang ada berupa tanggung jawab individu.
6 Kemampuan sosial diabaikan.
7 Seorang siswa akan menjalankan dirinya sendiri dalam menyelesaikan semua
tugas. 8
Tidak ada proses tentang cara untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. 9
Pembentukan kelompok tidak diperhatikan tidak ada, tetapi yang ada hanya berupa kelompok besar, yaitu kelas.
Ciri-ciri diskusi kelompok yang dilakukan dalam pembelajaran konvensional menurut Trianto 2012: 58-9 sebagai berikut:
1 Guru sering membiarkan apabila ada siswa yang mendominasi kelompok atau
menggantungkan diri pada kelompok. 2
Tanggung jawab individual sering diabaikan sehingga apabila ada tugas kelompok sering diborong oleh salah seorang anggota kelompok saja.
3 Kelompok belajar biasanya homogen.
4 Pemimpin kelompok ditentukan oleh guru atau dibiarkan untuk memilih
pemimpinnya sesuai kelompok masing-masing. 5
Keterampilan sosial sering diabaikan dalam pembelajaran. 6
Ketika pembelajaran berlangsung dan siswa sedang berdiskusi, guru tidak terus menerus melakukan pemantauan dan apabila terjadi sesuatu atau
masalah dalam suatu kelompok, guru tidak ikut campur. 7
Guru tidak selalu memperhatikan kerjasama yang terjadi dalam kelompok belajar.
8 Penekanan sering berfokus pada penyelesaian tugas.
2.1.11 Materi Perkembangan Teknologi