33
2.4 Hipotesisi Penelitian
Menurut Erlina 2008 : 49 ―Hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan
terjadi‖. Karena hipotesis hanya berfungsi sebagai jawaban sementara, maka perlu dilakukan pembuktian atas jawaban tersebut melalui data empiris. Dari kerangka
konseptual diatas, penulis mengajukan hipotesis penelitian ini sebagai berikut : H
1
: Kualitas audit berpengaruh terhadap opini audit going concern. H
2
: Pertumbuhan perusahaan berpengaruh pada opini audit going concern.
H
3 :
Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap opini audit going concern.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Menurut Erlina 2011 : 73 ―desain penelitian merupakan rencana induk yang berisi metode dan prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis
informasi yang dibutuhkan, menetapkan sumber-sumber informasi, teknik yang akan digunakan, metode sampling sampai dengan analisis data untuk dapat
menjawab pertanyaan- pertanyaan penelitian.‖ Dalam penelitian ini peneliti
Universitas Sumatera Utara
34
menggunakan desain kausal. Menurut Sugiyono 2005 : 15 ―desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel
lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.‖
Dalam penelitian ini menggunakan desain kausal yang terdapat variabel independen variabel yang mempengaruhi dan variabel dependen variabel yang
dipengaruhi. Penelitian ini akan menjelaskan pengaruh kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya, dan pertumbuhan perusahaan terhadap penerimaan opini audit
going concern.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Menurut Jogiyanto 2010 : 62 ―definisi operasional menjelaskan karakteristik dari objek perusahaan kedalam elemen-elemen yang dapat
diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan di dalam riset.
‖ Menurut Hermawan 2003 : 32 ―variabel independen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi terikat, karena
adanya variabel bebas.‖ Dalam penelitian ini peneliti mengklarifikasikan variabel menjadi dua yaitu variabel bebas independent variable dan variabel terikat
dependent variable. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya dan pertumbuhan perusahaan, sedangkan
variabel terikatnya adalah opini audit going concern.
3.2.1 Variabel Terikat Dependent Vaariable
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerimaan opini audit going concern. Opini audit going concern merupakan opini audit yang
Universitas Sumatera Utara
35
dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya atau tidak SPAP, 2001. Going concern
disebut juga sebagai kontinuitas akuntansi yang memperkirakan suatu bisnis akan terus berlanjut dalam waktu tidak terbatas Syahrul, 2000. Variabel ini
menggunakan variabel dummy. Nilai 1 bila opini audit unqualified dengan going concern atau Going Concern Audit Report GCAR, sedangkan nilai 0 bila opini
audit unqualified dengan non-going concern atau Non-Going Concern Audit
Report NGCAR 3.2.2
Variabel Bebas Independent Variable
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kualitas audit Kualitas auditor diukur dengan reputasi auditor yang merupakan
prestasi dan kepercayaan publik yang disandang auditor atas nama besar yang dimiliki auditor tersebut. Kualitas audit yang diproksikan dengan
KAP The Big Four dan KAP The Non Big Four. Variabel ini digunakan dengan variabel dummy. Angka 1 diberikan kepada perusahaan yang
menggunakan jasa KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big Four auditor. Sedangkan angka 0 diberikan kepada perusahaan yang tidak
menggunakan jasa KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big Four auditor.
2. Opini audit tahun sebelumnya
Universitas Sumatera Utara
36
Opini audit yang diambil pada penelitian ini adalah opini audit 1 tahun sebelumnya. Dalam hal ini laporan keuangan yang diteliti periode 2011-
2013. Variabel ini diukur dengan variabel dummy, dimana opini audit going concern going concern audit opinion GCAO diberi kode 1,
sedangkan opini audit non going concern non going concern audit opinion NGCAO diberi kode 0. Data opini audit tahun sebelumnya
disajikan dalam skala nominal. 3. Pertumbuhan perusahaan
Rasio pertumbuhan penjualan digunakan untuk mengukur kemampuan auditee dalam pertumbuhan tingkat penjualan.Dalam penelitian ini
pertumbuhan perusahaan diukur dengan rasio pertumbuhan penjualan. Pertumbuhan Penjualan =
–
Data ini diperoleh dengan menghitung sales growth ratio berdasarkan laporan labarugi masing
– masing auditee. Hasil perhitungan rasio pertumbuhan penjualan disajikan dengan skala rasio.
Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
No Nama
Variabel Definisi Operasional
Alat Ukur Skala
1. Kualitas
Audit Kualitas auditor diukur
dengan reputasi auditor yang merupakan
prestasi dan kepercayaan publik
yang disandang auditor atas nama besar yang
dimiliki auditor tersebut. Kualitas audit
yang diproksikan dengan KAP The Big
Angka 1 jika perusahaan
menggunakan jasa KAP The Big Four,
sedangkan angka 0 jika perusahaan tidak
menggunakan jasa The Big Four.
Nomina l
Universitas Sumatera Utara
37
3.3 Populasi dan Sampel
Menurut Usman dan Akbar 2009 : 79 ―populasi adalah sebuah nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif daripada
karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek atau subjek yang lengkap dan jelas‖. Menurut Erlina 2011, populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap
yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu, yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu
Four dan KAP The Non Big Four.
2. Opini
Audit tahun
sebelumny a
Opini audit merupakan opini yang diberikan
oleh auditor independen terhadap laporan
keuangan audit tahun sebelumnya. Opini
audit yang diproksikan dengan opini audit
tahun sebelumnya. Angka 1 jika opini
audit tahun sebelumnya adalah
going concern, sedangkan angka 0
jika opini audit tahun sebelumnya adalah
bukan going concern.
Nomina l
3. Pertumbuh
an Perusahaa
n mengukur kemampuan
auditee dalam
pertumbuhan perusahaan
Persentase kenaikan
dan penurunan
pertumbuhan penjualan
Rasio
4. Opini
Audit Going
Concern
Variabel Dependen
Opini audit
dengan pengungkapan
going concern yang diberikan
oleh auditor tentang kelangsungan
hidup suatu entitas atau badan
usaha Variabel
dummy, dimana
kategori 1
untuk perusahaan
yang menerima opini audit
dengan pengungkapan going
concern dan 0 untuk perusahaan yang tidak
menerima opini audit dengan pengungkapan
going concern Nomina
l
Universitas Sumatera Utara
38
yang berkaitan dengan masalah penelitian.‖ Populasi yang diambil pada penlitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2011-2012.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2002 : 109. Sedangkan
menurut Usman dan Akbar 2009 : 80 ―Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut
dengan teknik sampling‖. Untuk menghindari sampel yang tidak representative, maka teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan teknik purposive sampling. Menurut Jogiyanto 2010 : 79 ―purposive
sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Adapun kriteria sampel yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada periode 2011 - 2013
dan tidak delisting pada periode tersebut. 2.
Sampel yang diambil adalah perusahan pertambangan yang telah listing di BEI sebelum periode pengamatan sebelum 1 Januari 2011.
3. Mengalami rugi bersih setelah pajak sekurang-kurangnya satu periode
laporan keuangan satu tahun selama periode pengamatan 2011-2013. Pemilihan sampel hanya pada perusahaan yang pernah mengalami rugi
bersih karena perusahaan yang mendapat opini audit going concern merupakan perusahaan yang memiliki rugi bersih. Auditor memiliki kesangsian bahwa
perusahaan yang mengalami kerugian tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan usahanya. Dengan demikian perusahaan yang sehat selama
beberapa periode tidak mungkin mendapatkan opini audit going concern.
Universitas Sumatera Utara
39
Berdasarkan kriteria tersebut, maka didapat sampel perusahaan berjumlah 12 perusahaan, dengan 3 tahun pengamatan dengan proses seleksi sampel sebagai
berikut :
Table 3.2 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria
No. Kriteria Sampel
Jumlah Pelanggaran
Kriteria Akumulasi
1. Total perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode pengamatan 2011-2013
39
2. Perusahan pertambangan yang tidak
listing di BEI sebelum periode pengamatan sebelum 1 Januari 2011
12 27
3. Perusahaan yang tidak mengalami rugi
bersih setelah pajak sekurang-kurangnya satu periode laporan keuangan satu
tahun selama periode pengamatan 2011- 2013.
16 11
Jumlah perusahaan sampel 11
Tahun pengamatan 3
Jumlah sampel total selama periode penelitian 2011-2013
33
Sumber : Hasil Olahan Peneliti
Setelah dilakukan teknik purposive sampling, maka emiten yang menjadi
sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
40
Tabel 3.3 Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian
No. Nama Perusahaan
Kode
1. ATPK Resources Tbk
ATPK 2.
Ratu Prabu Energy Tbk ARTI
3. Benakat Petroleum Energy
BIPI 4.
Berau Coal Energy BRAU
5. Bumi Resources
BUMI 6.
Darma Henwa Tbk DEWA
7. Delta Dunia Tbk
DOID 8.
Energy Mega Persada Tbk ENRG
9. Garda Tujuh Buana
GTBO 10.
Perdana Karya Perkasa Tbk PKPK
11. Samindo Resources Tbk
MYOH
Sumber :
www.idx.co.id
3.4 Jenis dan Sumber Data