Opini Audit Going Concern

18 Jika auditor menyatakan tidak memberikan pendapat, laporan auditor harus memberikan semua alasan substantif yang mendukung pernyataannya tersebut.

2.1.5 Opini Audit Going Concern

Going concern adalah kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasional usahanya dalam kurun waktu yang lama pada masa yang akan datang. Kosasih 1985: 33 menyatakan bahwa istilah ini diartikan sebagai anggapan bahwa operasi satuan ekonomi akan berlangsung terus di masa yang akan datang. Going concern merupakan suatu asumsi akan kelangsungan hidup perusahaan yang berkaitan erat dengan kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utangnya, dan kemampuan perusahan dalam menagih piutangnya. Carmichael dalam The Auditor‟s Reporting Obligation menyatakan bahwa going concern dipengaruhi oleh ketidakpastian yang sangat material yang mengancam kelangsungan hidup suatu entitas atau perusahaan. Menurut Altman dan McGough 1974 masalah going concern terbagi dua, yaitu masalah keuangan yang meliputi kekurangan defisiensi likuiditas, defisiensi ekuitas, penunggakan utang, kesulitan memperoleh dana, serta masalah operasi yang meliputi kerugian operasi yang terus-menerus, prospek pendapatan yang meragukan, kemampuan operasi terancam, dan pengendalian yang lemah atas operasi. Informasi going concern sangat bermanfaat bagi para pemakai informasi keuangan diantaranya : Universitas Sumatera Utara 19 1. Pemberi pinjaman kreditur, melalui informasi going concern kredtur dapat menentukan apakah akan memberikan pinjaman pada perusahaan tersebut atau tidak, kepada perusahaan apa saja ia akan memberikan pinjamannya, dan dapat memonitor pinjaman yang teah ia berikan kepada perusahaan yang bersangkutan. 2. Investor, melalui informasi going concern dapat melihat apakah perusahaan masih dapat bertahan hidup dan mengambil keputusan untuk berinvestasi atau tidak; dan keputusan mengenai menarik investasi atau menambah investasi. Opini audit going concern adalah opini yang dikeluarkan oleh auditor untuk mengevaluasi apakah ada kesangsian tentang kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya SA Seksi 341. Dalam melaksanakan prosedur audit, auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi adanya kondisi yang dapat menimbulkan kesangsian besar terhadap kemampuan perusahaan untuk mempertahankan hidupnya SA Seksi 341, paragraf 02. Pada saat menentukan opini going concern, auditor dapat mengidentifikasi informasi mengenai kondisi atau peristiwa tertentu, jika dipertimbangkan secara keseluruhan akan menunjukkan adanya kesangsian besar tentang kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu yang diharapkan. Signifikan atau tidaknya kondisi atau peristiwa tersebut akan tergantung atas keadaan, dan beberapa Universitas Sumatera Utara 20 diantaranya kemungkian hanya menjadi signifikan jika ditinjau bersama-sama dengan kondisi atau peristiwa yang lain. Berikut ini beberapa contoh peristiwa yang menjadi pertimbangan auditor dalam memberikan opini audit going concern − dalam hal ini tidak hanya terbatas pada pristiwa berikut− diantaranya : 1. Trend negatif, misalnya kerugian operasi yang berulang kali terjadi, kekurangan modal kerja, arus kas negatif dari kegiatan perusahaan, dan rasio keuangan penting yang menunjukkan nilai dibawah standar perusahaan. 2. Kesulitan keuangan, misalnya kegagalan melunasi kewajiban yang telah jatuh tempo, penunggakan pembayaran deviden, dan restrukturisasi utang. 3. Masalah intern, misalnya adanya karyawan yang melakukan mogok kerja, ketergantungan besar atas sukses proyek tertentu, komitmen yang panjang yang tidak ekonomis, dan kebutuhan untuk secara signifikian memperbaiki operasi. 4. Masalah luar, misalnya masalah gugatan pengadilan baik yang dilakukan oleh pemasok, maupun pelanggan yang merasa tidak puas dengan pelayanan perusahaan, kehilangan pelanggan dan pemasok utama, kerugian akibat bencana besar, keluarnya undang-undang yang mengancam keberadaan perusahaan, kehilangan franchise, lisensi atau paten yang penting, dan bencana yang tidak diasuransikan. Universitas Sumatera Utara 21 Auditor perlu mempertimbangkan rencana manajemen dalam mengatasi kondisi buruk yang mungkin akan terjadi pada masa yang akan datang dalam periode tidak lebih dari satu tahun. Dalam SA Standar Auditing Seksi 341 dinyatakan pertimbangan – pertimbangan tersebut antara lain: 1. Rencana untuk menjual aktiva. 2. Rencana penarikan utang atau restrukturisasi. 3. Rencana untuk mengurangi atau menunda pengeluaran. 4. Rencana untuk menaikkan modal pemilik. Perusahaan yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian bukan berarti telah bebas dari kebangkrutan. Oleh karena itu auditor mengevaluasi tingkat kekuatan kelangsungan hidup perusahaan klien. Berikut beberapa pedoman yang diberikan oleh Ikatan Akuntan Indonesia mengenai dampak dari pengaruh kelangsungan hidup perusahaan terhadap opini yang dikeluarkan oleh auditor, yaitu : 1. Tanggungjawab auditor Seorang auditor bertanggungjawab dalam mengevaluasi kelangsungan hidup perusahaan klien. Jika auditor menemukan adanya tanda-tanda yang menunjukkan gangguan operasional perusahaan, maka auditor harus : a. Berkordinasi dengan pihak manajemen dan memastikan apa rencana manajemen dalam meminimalisir atau menghilangkan dampak yang akan mungkin terjadi pada masa yang akan datang dari temuan auditor. Universitas Sumatera Utara 22 b. Memastikan rencana tersebut efektif dan aman jika direalisasikan, dan memastikan pada manajemen bahwa mereka akan melaksanakan rencana tersebut. 2. Prosedur audit Prosedur audit adalah tindakan yang dilakukan atau metode dan teknik yang digunakan oleh auditor untuk mendapatkan atau mengevaluasi bukti audit. Auditor cukup membuat suatu prosedur yang dapat menggambarkan kondisi klien yang sesungguhnya dimana dalam prosedur tersebut dapat dilihat kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan datang yang dapat merugikan iinternal maupun eksternal perusahaan. Berikut contoh prosedur audit yang dapat dibuat oleh auditor, yaitu : a. Prosedur ananalitik, b. Review terhadap peristiwa kemudian, c. Review terhadap kepatuhan atas syarat-syarat utang, d. Pembacaan notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan komite penting yang dibentuk, e. Permintaan keterangan kepada penasehat hokum entitas dan pendapatnya, f. Konfirmasi dengan pihak-pihak yang mepunyai hubungan istimewa. 3. Pertimbangan atas kondisi peristiwa Auditor dapat mempertimbangkan suatu peristiwa yang terjadi pada perusahaan klien dalam memberikan opini going concern. Mengidentifikasi kejadian tersebut, apakah berdampak merugikan atau tidak terhadap pihak- Universitas Sumatera Utara 23 pihak yang berkaitan dengan perusahaan klien kemudian menentukan seberapa tingkat pengaruh kejadian tersebut terhadap operasional perusahaan. 4. Pertimbangan atas manajemen Rencana manajemen perusahaan klien juga perlu dipertimbangkan dalam hal pemberian opini going concern. Hal ini apat dilihat pada contoh berikut : a. Apabila manajemen tidak memiliki rencana dalam hal pengurangan resiko buruk suatu peristiwa untuk mempertahankan kelangsung hidup suatu perusahaan, maka auditor harus mempertimbangkan untuk menyatakan tidak memberikan pendapat disclaimer opinion. b. Apabila manajemen memiliki rencana untuk mengurangi resiko buruk yang terjadi pada perusahaan, maka auditor memiliki dua pilihan, diantaranya :  Jika menurut auditor rencana yang dibuat manajemen perusahaan tidak efektif, maka auditor mempertimbangkan untuk menyatakan tidak memberikan opini disclaimer opnion.  Jika menurut auditor rencana yang dibuat manajemen perusahaan efektif dan mampu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, serta manajemen mengungkapkan rencana tersebut dalam catatan atas laporan keuangan, maka auditor dapat mempertimbangkan untuk memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified opinion.  Jika menurut auditor rencana manajemen tersebut efektif, namun tidak diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, maka Universitas Sumatera Utara 24 auditor dapat mempertimbangkan untuk memberikan pendapat wajar dengan pengecualian qualified opinion atau pendapat tidak wajar adverse opinion. 5. Pertimbangan Dampak Informasi Kelangsungan Hidup Entitas Terhadap Laporan Auditor Setelah auditor mempertimbangkan rencana manajemen, maka apabila auditor mendapat kesangsian akan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup dalam jangka waktu pantas, auditor harus mempertimbangkan dampak yang kemungkinan timbul atas laporan keuangan dan cukup atau tidaknya pengungkapannya. Berikut beberapa informasi yang dapat diungkapkan, yaitu : a. Kondisi atau peristiwa yang menimbulkan kesangsian besar mengenai kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam waktu pantas. b. Dampak yang mungkin ditimbulkan oleh kondisi atau peristiwa tersebut. c. Evaluasi manajemen terhadap signifikan atau tidaknya kondisi atau peristiwa dan factor-faktor yang melemahkan dampak negatifnya. d. Kemungkinan diberhentikan operasi satuan waktu. e. Rencana manajemen termasuk informasi keuangan prospektif yang relevan. f. Informasi mengenai kemungkinan pulihnya kembali keadaan satuan usaha atau klasifikasi aktiva yang dicatat atau klasifikasi utang. Universitas Sumatera Utara 25

2.1.6 Kualitas Audit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

5 93 109

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 86 82

Pengrauh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 119 108

Pengaruh Likuiditas, Leverage¸Profitabilitas, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 61 99

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Conern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 34 96

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 7 93

ANALISIS PENGARUH KUALITAS AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Pertumbuhan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya,Profitabilitas, Dan Likuiditas Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Per

0 2 17

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

0 0 12