64
Tabel 4.12 menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan penerimaan opini audit going concern sebesar
100. Hal ini berarti bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan ada 8 perusahaan yang diprediksi akan opini audit going concern
dari 33 perusahaan. Dan kekuatan prediksi model untuk opini audit unqualified dengan non going concern adalah sebesar 0. Hal ini berarti
bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan ada 25 perusahaan yang diprediksi akan opini audit unqualified dengan non going
concern.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa dari semua variabel independen hanya variabel opini audit tahun sebelumnya yang berpengaruh positif
namun tidak signifikan terhadap opini audit going concern. Sedangkan variabel kualitas audit dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap opini audit going concern pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI.
1. Hubungan Kualitas Audit X1 Terhadap Penerimaan Opini
Going Concern Y
Variabel independen kualitas audit menunjukkan nilai koefisien negatif sebesar 0,304 dengan tingkat signifikan 0,761 0,05 artinya bahwa variabel
b. The cut value is ,500
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Universitas Sumatera Utara
65
kualitas audit tidak berpengaruh secara signifikan dengan arah negatif terhadap penerimaan opini going concern. Dalam penelitian ini belum dapat dibuktikan
adanya pengaruh kualitas audit terhadap penerimaan opini going concern. Hal ini disebabkan oleh adanya outlier dalam model yang tidak dihilangkan karena masih
merupakan fenomena subjek penelitian. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitan yang dilakukan oleh
Ompusunggu 2014, Setyarno 2006 dan Demak 2012 yang menyatakan bahwa kualitas audit yang diproksikan pada KAP big four dan KAP non big four
tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Namun hasil ini tidak konsisten dengan penelitian Doris 2010 yang diproksikan
dengan ukuran KAP yang membuktikan bahwa kualitas audit berpengaruh positif tidak signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.
2. Hubungan Opini Audit Tahun Sebelumnya X2 Terhadap Penerimaan
Opini Going Concern Y
Variabel independen opini audit tahun sebelumnya memiliki nilai koefisien positif sebesar 1.146 dengan tingkat signifikan 0.88 0.05 artinya variabel
kualitas audit tidak berpengaruh secara signifikan dengan arah negatif terhadap penerimaan opini going concern.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Demak 2012 yang menyatakan bahwa opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif
terhadap penerimaan opini audit going concern. Namun penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ompusunggu 2014 yang
Universitas Sumatera Utara
66
menyatakan bahwa opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan opini audit tahun sebelumnya.
3. Hubungan Pertumbuhan Perusahaan X3 terhadap Penerimaan Opini
Going Concern Y
Variabel independen pertumbuhan perusahaan yang diproksikan pada tingkat penjualan memiliki nilai koefisien negatif sebesar 0.962 dengan tingkat
signifikan 0.408 0,05 artinya bahwa variabel opini audit berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap penerimaan opini audit tahun sebelumnya.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Magdalena 2012, Doris 2012 dan Setyarno 2006 yang menyatakan bahwa
pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap opini audit tahun sebelumnya. Namun penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian
yang dilakukan oleh Susarni dan Jatmiko 2011 yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan
opini audit going concern.
Universitas Sumatera Utara
67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan