48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN PENELITIAN
4.1 Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi logistik. Analisis data
dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan software SPSS untuk melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi logistik. Prosedur
dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai dengan metode analisis data yang
telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh 11 perusahaan yang
memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian dan diamati selama periode 2011- 2013 sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
49
Tabel 4.1 Sampel Penelitian
No. Nama Perusahaan
Kode
1. ATPK Resources Tbk
ATPK 2.
Ratu Prabu Energy Tbk ARTI
3. Benakat Petroleum Energy Tbk
BIPI 4.
Berau Coal Energy Tbk BRAU
5. Bumi Resources Tbk
BUMI 6.
Darma Henwa Tbk DEWA
7. Delta Dunia Tbk
DOID 8.
Energy Mega Persada Tbk ENRG
9. Garda Tujuh Buana Tbk
GTBO 10.
Perdana Karya Perkasa Tbk PKPK
11. Samindo Resources Tbk
MYOH Sumber : hasil olahan peneliti, 2015
4.2 Analisis Hasil Data
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif berguna untuk mengetahui karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian.
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Kualitas Audit
33 1
.27 .452
Opini Audit Tahun Sebelumnya
33 1
.30 .467
Pertumbuhan Perusahaan 33
.0502 4.0079
.542924 .7666089
Opini Audit Tahun Sebelumnya
33 1
.24 .435
Valid N listwise 33
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Universitas Sumatera Utara
50
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dideskripsikan beberapa hal berikut ini :
1.
Jumlah seluruh sampel penelitian adalah 11 perusahaan dikali tiga 3 tahun penelitian sehingga total N adalah 33 perusahaan. Variabel
dependen dan variabel independen kualitas audit dan opini audit tahun sebelumnya dalam penelitian ini menggunakan variabel dummy,
sedangkan variabel independen pertumbuhan perusahaan menggunakan alat ukur skala.
2.
Variabel kualitas audit memiliki range sebesar 1 dan memiliki nilai minimum sebesar 0 dan memiliki nilai maksimum sebesar 1 dan
memiliki nilai rata-rata mean sebesar 0,27 dan memiliki standar deviasi sebesar 0,452 dan memiliki variance sebesar 0,205. Perusahaan yang
menggunakan KAP big four dalam penelitian ini ada 3 perusahaan.
3.
Variabel opini audit tahun sebelumnya memiliki range sebesar 1 dan memiliki nilai minimum sebesar 0 dan memiliki nilai maksimum sebesar
1 dan memiliki nilai rata-rata mean sebesar 0,30 dan memiliki standar deviasi sebesar 0,467 dan memiliki variance sebesar 0,218. Dari total N,
terdapat 10 perusahaan yang mendapat opini audit going concern pada periode sebelum penelitian.Variabel pertumbuhan perusahaan memiliki
range sebesar 3,9577 dan memiliki nilai minimum sebesar 0,0502 dan memiliki nilai maksimum sebesar 4,0079 dan memiliki nilai rata-rata
mean sebesar 0,5429 dan memiliki standar deviasi sebesar 0,7666 dan memiliki variance sebesar 0,588. Dalam penelitian ini, pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
51
diukur dengan skala rasio penjualan dari tahun penelitian dan tahun sebelumnya.
4.
Variabel penerimaan opini going concern memiliki range sebesar 1 dan memiliki nilai minimum sebesar 0 dan memiliki nilai maksimum sebesar
1 dan memiliki nilai rata-rata mean sebesar 0,24 dan memiliki standar deviasi sebesar 0,435 dan memiliki variance sebesar 0,189. Berdasarkan
tabel 4.1 bahwa variabel penerimaan opini going concern merupakan variabel dependen dengan skala nominal yang menggunakan variabel
dummy. Dimana perusahaan yang menerima opini audit unqualified dengan going concern atau going concern audit report GCAR diberi
kode 1 sedangkan perusahaan yang menerima opini audit unqualified dengan non going concern atau non going audit report NGCAR diberi
kode 0.
4.2.2 Uji Multikolonieritas
Regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat antara variabel bebasnya. Multikolonieritas adalah situasi adanya
korelasi antar variabel-variabel independen yang satu dengan yang lainnya, dalam hal ini variabel-variabel ini disebut tidak orthogonal. Variabel yang
bersifat orthogonal adalah variabel yang memiliki nilai korelasi diantaranya sama dengan nol. Dalam penelitian ini jejak multikolonieritas dapat dilihat
dari nilai korelasi antar variabel yang terdapat dalam matriks korelasi. Hasil uji gejala multikolonieritas disajikan pada tabel 4.3 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
52
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolonieritas
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolonieritas antar variabel independen. Gejala multikolonieritas terjadi
apabila nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0.90. Matrik korelasi diatas memperlihatkan bahwa korelasi antar variabel independen
yang paling besar 0,247 atau lebih kecil dari 0,90. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas audit, opini audit tahun
sebelumnya, dan pertumbuhan perusahaan lolos uji gejala multikolonieritas.
4.2.3 Menguji Model Fit Overall Model Fit Test
Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan dengan
membandingkan nilai antara -2 log likelihood pada awal block number = 0 dengan nilai -2 log likelihood pada akhir block number = 1. Nilai -2 log
Correlation Matrix
Constant X1
X2 X3
Step 1 Constant
1.000 -.514
-.439 -.588
X1 -.514
1.000 .083
.247 X2
-.439 .083
1.000 -.101
X3 -.588
.247 -.101
1.000
Universitas Sumatera Utara
53
likelihood awal pada block number = 0, dapat ditunjukkan melalui tabel berikut ini.
Tabel 4.4 Nilai -2
Log Likelihood -2 LL awal
Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients Constant
Step 0 1
36.628 -1.030
2 36.555
-1.137 3
36.555 -1.139
4 36.555
-1.139 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Nilai -2 log likelihood akhir pada block number = 1, dapat ditunjukkan melalui tabel 4.5 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
54
Tabel 4.5 Nilai -2
log likelihood -2 LL akhir
Iteration History
a,b,c,d
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients Constant
X1 X2
X3 Step 1
1 34.331
-1.074 -.156
.854 -.318
2 33.749
-1.132 -.258
1.088 -.674
3 33.677
-1.071 -.299
1.138 -.914
4 33.675
-1.058 -.304
1.146 -.961
5 33.675
-1.058 -.304
1.146 -.962
6 33.675
-1.058 -.304
1.146 -.962
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Dari tabel 4.4 dan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa -2 log likelihood awal
pada block number = 0, yaitu model yang hanya memasukkan konstanta yang dapat dilihat pada step 3, memperoleh nilai sebesar 36.555. Kemudian
pada tabel selanjutnya dapat dilihat nilai -2 LL akhir dengan block number = 1 nilai -2 log likelihood pada tabel 4.5 mengalami perubahan setelah
masuknya beberapa variabel independen pada model penelitian, akibatnya nilai -2 LL akhir pada step 5 menunjukkan nilai 33.675.
Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal initial -2LL function dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya -2LL akhir menunjukkan
bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data Ghozali, 2006. Penurunan nilai -2 log likelihood menunjukkan bahwa model penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
55
dinyatakan fit, artinya penambahan-penambahan variabel bebas yaitu kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya dan pertumbuhan perusahaan
dalam model penelitian akan memperbaiki model fit dalam penelitian ini.
4.2.4 Menguji Kelayakan Model Regresi
Pengujian kelayakan model regresi logistik dilakukan dengan menggunakan goodness of fitness test yang diukur dengan nilai chi square
pada bagian bawah uji hosmer and lemeshow. Jika nilai Hosmer and
Lemeshow‟s Goodness of Fit Test ≤ 0,05, maka berarti terdapat perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga goodness fit
model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya Ghozali, 2006.
Tabel 4.6
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square
Df Sig.
1 3.652
8 .887
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Tabel 4.6 menunjukkan nilai
Hosmer and Lemeshow‟s Goodness of Fit sebesar 3.652 dengan signifikan 0.887. Nilai signifikansi yang diperoleh
lebih besar dari 0,05 maka Ho tidak dapat ditolak diterima. Hal ini berarti model regresi layak untuk digunakan dalam analisis selanjutnya, karena
tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati.
Universitas Sumatera Utara
56
Tabel 4.7
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
Opini Audit Going Concern = Non Going Concern Audit
Opinion Opini Audit Going Concern =
Going Concern Audit Opinion Total
Observed Expected
Observed Expected
Step 1 1 3
2.869 .131
3 2
2 2.561
1 .439
3 3
3 2.485
.515 3
4 3
2.457 .543
3 5
3 2.419
.581 3
6 2
2.399 1
.601 3
7 2
2.305 1
.695 3
8 2
2.258 1
.742 3
9 2
1.988 1
1.012 3
10 3
3.258 3
2.742 6
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Dari tabel kontijensi untuk uji hosmer and lemeshow, dapat dilihat
bahwa dari sepuluh langkah pengamatan untuk penerimaan opini audit going concern yang baik 1 maupun yang tidak baik 0, nilai yang diamati
maupun nilai yang diprediksi, tidak mempunyai perbedaan yang terlalu
Universitas Sumatera Utara
57
ekstrim. Ini menunjukkan bahwa model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini mampu memprediksi nilai observasinya.
4.3 Hasil Pengujian Hipotesis
Regresi logistik ingin menguji apakah probabilitas terjadinya
variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya Ghozali, 2005. Pada penelitian ini, regresi logistik dilakukan terhadap 33 perusahaan
sampel yang terdiri dari 8 perusahaan yang menerima opini audit unqualified dengan going concern atau going concern audit report CAGR
ditandai dengan angka 1 dan 25 perusahaan yang menerima opini audit unqualified dengan non going concern atau non going concern audit report
NCAGR ditandai dengan angka 0. Pemberian tanda tersebut dinamakan
dengan variabel dummy. Tabel 4.8
Ikhtisar Pengolahan Data
Case Processing Summary
Unweighted Cases
a
N Percent
Selected Cases Included in Analysis
33 100.0
Missing Cases .0
Total 33
100.0 Unselected Cases
.0 Total
33 100.0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Universitas Sumatera Utara
58
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diambil analisis sebagai berikut : a.
Jumlah sampel pengamatan sebanyak 33 sampel, dan seluruh sampel telah diperhitungkan ke dalam pengujian hipotesis.
b. Tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan dengan nilai dummy
variabel. Variabel dependen bernilai 1 untuk unqualified dengan going concern atau going concern audit report CAGR dan bernilai 0
untuk opini audit unqualified dengan non going concern atau non going concern audit report NCAGR.
c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data adalah metode enter
dimana apabila menggunakan metode ini seluruh variabel bebas independen disertakan dalam pengolahan analisis data untuk
mengetahui variabel mana yang berpengaruh terhadap variabel dependen.
4.3.1 Uji T Parsial Uji Wald
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya dan
pertumbuhan perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern dengan menggunakan hasil uji regresi yang ditunjukkan dalam variable in
the equation. Dalam uji hipotesis dengan regresi logistik cukup dengan melihat Variables in the Equation, pada kolom Significant dibandingkan
dengan tingkat kealphaan 0,05 5. Apabila tingkat signifikansi 0,05, maka Hipotesis diterima.
Universitas Sumatera Utara
59
Tabel 4.9 Hasil Uji T Parsial
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Persamaan regresi dapat dilihat dari kolom B pada tabel 4.9. Tanda matematika dalam persamaan yang akan dibentuk mengikuti angka dalam
kolom B. Persamaan regresi logistik yang terbentuk dapat dinyatakan sebagai berikut :
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ ε
Y = - 1.058 – 0.304 X
1
+ 1.146X
2
- 0.962X
3
+ ε
Keterangan:
Y = Opini audit going concern variabel dummy α = Konstanta
X
1
= kualitas audit X
2
= opini audit tahun sebelumnya X
3
= Pertumbuhan perusahaan
Variables in the Equation
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
95 C.I.for EXPB Lower
Upper Step 1
a
X1 -.304
.999 .093
1 .761
.738 .104
5.227 X2
1.146 .870
1.735 1
.188 3.146
.572 17.309
X3 -.962
1.163 .684
1 .408
.382 .039
3.736 Constant
-1.058 .781
1.838 1
.175 .347
a. Variables entered on step 1: X1, X2, X3.
Universitas Sumatera Utara
60
β1, β2, β3, β4, β5 = Koefisien Regresi ε = Error residual
Konstanta sebesar
-1.058 menyatakan
bahwa jika
tidak diperhitungkan kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya dan
pertumbuhan perusahaan, maka kemungkinan penerimaan opini going concern adalah sebesar -1.058.
Model di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a. Variabel X1 kualitas audit menunjukkan nilai koefisien sebesar
–0.304 dengan tingkat signifikansi 0,761
lebih besar dari 0.05 5 artinya dapat disimpulkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh
koefisien negatif dan tidak signifikan terhadap penerimaan opini going concern.
b. Variabel X2 opini audit tahun sebelumnya menunjukkan nilai koefisien sebesar 1.146 dengan tingkat signifikansi 0,188 lebih
besar dari 0,05 5 artinya dapat disimpulkan bahwa variabel ini memiliki pengaruh koefisien positif dan tidak signifikan terhadap
penerimaan opini going concern. c. Variabel X3 pertumbuhan perusahaan menunjukkan nilai
koefisien sebesar -0.962 dengan tingkat signifikansi 0,408 lebih kecil dari 0,05 5 artinya dapat disimpilkan bahwa variabel ini
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap penerimaan opini going concern.
Universitas Sumatera Utara
61
4.3.2 Uji Omnibus Uji G
Uji Omnibus menunjukkan bahwa model logistik secara keseluruhan dapat menjelaskan atau memprediksi variabel independen terhadap variabel
dependen. Uji hipotesisnya dengan tingkat kealpaan 0,05 maka kesimpulan yang dapat diambil adalah :
1. Jika p-value dalam hal ini adalah sig -2 tailed 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti variabel independen secara
bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Jika p-value dalam hal ini adalah sig -2 tailed 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Berarti variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
Tabel 4.10 Uji Omnibus simultan
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df
Sig. Step 1
Step 2.879
3 .411
Block 2.879
3 .411
Model 2.879
3 .411
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa tingkat signifikan sebesar
0,411 0,05 maka variabel kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya dan
Universitas Sumatera Utara
62
pertumbuhan perusahaan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern
4.3.3 Koefisien Determinasi
Ukuran ini mirip dengan R Square dalam regresi linear atau regresi linear berganda, yang menunjukan seberapa besar semua variabel
independen secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabilitas variabel dependen.
Ukuran yang digunakan adalah Nagelkerke’s R Square Ghozali, 2005. Penghitungan menggunakan SPSS, jika semakin tinggi hasil
presentase yang dihasilkan maka semakin bagus model tersebut dalam memprediksi keputusan investasi.
Tabel 4.11 Koefisien Determinasi
Model Summary
Step -2 Log likelihood
Cox Snell R Square
Nagelkerke R Square
1 33.675
a
.084 .125
a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than ,001
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Berdasarkan tabel 4.11 di atas, maka dapat dilihat bahwa hasil
analisis regresi logistik secara keseluruhan menunjukkan nilai Cox Snell R Square sebesar 0,084. Cox Snell R Square merupakan ukuran yang
mencoba meniru ukuran R Square pada multiple regression yang didasarkan
pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari satu, sehingga sulit untuk diinterpretasikan.
Universitas Sumatera Utara
63
Nagelerke‟s R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox and Snell. Untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 sampai 1 hal ini
dilakukan dengan cara membagi nilai Cox and Snell‟s R Square dengan nilai
maksimumnya. Nilai Nagelerke ‟s R Square dapat diinterpretasikan seperti
nilai R Square pada multiple regression. Dilihat dari hasil output pengolahan data nilai Nagelerke
‟s R Square adalah sebesar 0,125 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel
independen adalah sebesar 12,5, dan sisanya sebesar 87.5 dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar variabel penelitian.
4.3.4 Matrik Klasifikasi
Matriks klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan keterjadian variabel terkait
dependen pada perusahaan dilihat melalui classification table.
Tabel 4.12 Matrik Klasifikasi
Classification Table
a,b
Observed Predicted
Opini Audit Going Concern Percentage
Correct 1
Step 0 Opini Audit Going Concern 0
25 100.0
1 8
.0 Overall Percentage
75.8 a. Constant is included in the model.
Universitas Sumatera Utara
64
Tabel 4.12 menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan penerimaan opini audit going concern sebesar
100. Hal ini berarti bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan ada 8 perusahaan yang diprediksi akan opini audit going concern
dari 33 perusahaan. Dan kekuatan prediksi model untuk opini audit unqualified dengan non going concern adalah sebesar 0. Hal ini berarti
bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan ada 25 perusahaan yang diprediksi akan opini audit unqualified dengan non going
concern.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian