10
adalah pihak yang dianggap mampu menjembatani kepentingan pihak prinsipal shareholders dengan pihak manajer dalam mengelola keuangan perusahaan.
2.1.2 Teori Sinyal Signaling Theory.
Menurut Mamduh 2004:314 menyatakan bahwa ―perusahaan dapat
meningkatkan nilai perusahaan, dengan mengurangi informasi asimetri ‖. Salah
satu cara untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal pada pihak luar termasuk investor.
Teori sinyal signaling theory adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna
laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal
dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain. Teori sinyal menjelaskan bahwa
pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri informasi. Auditing dapat mengurangi asimetri informasi antara manajemen dan
stakeholders perusahaan, karena memungkinkan pihak diluar perusahaan untuk memverifikasi validitas laporan keuangan dengan memberikan opini audit.
2.1.3 Auditing
Pengertian Auditing menurut Alvin A. Arens, Mark S. Beasley dan Randal J.Elder, 203:11
Universitas Sumatera Utara
11
Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence
between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person.
Dari pengertian diatas, dapat diketahui bahwa auditing terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu ; akumulasi dan evaluasi bukti yang berkaitan dengan
laporan keuangan perusahaan untuk menentukan apakah laporan keuangan yang telah disajikan memang telah sesuai dengan ketentuan yang diterima
umum dan telah dapat dipercaya. Untuk meningkatkan keakuratan informasi ini, dibutuhkan seorang auditor yang handal, dan dapat dipercaya, tidak
memihak kepada siapapun yang berkepentingan dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Pengertian auditing menurut tokoh lain, dalam hal ini penulis kutip dari Mulyadi 2002 menyatakan bahwa
Auditing merupakan suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan
tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antar pernyataan-pernyataan tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan serta menyampaikan hasil- hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Sedangkan pengertian auditing menurut Konrath 2002:5 dalam Sukrisno Agoes 2012:2 mendefinisikan auditing sebagai: ―Suatu proses
sistematis untuk secara objektif mendapatkan untuk mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi
untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang
Universitas Sumatera Utara
12
telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.‖
Beberapa poin penting yang dapat penulis rangkum dari ketiga pengertian auditing diatas, yaitu auditing merupakan :
a. Suatu proses akumulasi yang sistematis
Auditing merupakan
proses pengumpulan
informasi-informasi keuangan yang disajikan oleh auditee secara terstuktur, terorganisir, dan
memiliki tujuan yang jelas. b.
Mengevaluasi bukti yang dikumpulkan secara objektif Salah satu bagian dari proses yang sistematis sebagaimana yang telah
disebutkan diatas adalah pengumpulan bukti sebagai dasar untuk pernyataan asersi yang dibuat oleh individu atau badan usaha yang membuat asersi
tersebut, tanpa memihak atau berprasangka terhadap bukti yang telah dikumpulkan.
c. Menilai dan membandingkan kesesuaian antara informasi yang
disajikan dengan apa yang terjadi pada kenyataannya Bukti yang terkumpul dibandingkan dengan melihat nilai riil dari yang
terdapat pada bukti tersebut. Hal ini dapat dilakukan sesuai dengan program audit yang telah direncanakan oleh auditor. Standar yang dipakai sebagai
dasar untuk menilai pernyataan tersebut adalah : peraturan yang ditetapkan
Universitas Sumatera Utara
13
oleh suatu badan tertentu; anggaran atau ukuran prestasi pemilik satuan usaha; standar Akuntansi Keuangan SAK
d. Menyampaikan hasil dari temuan yang diperoleh dari proses audit
Setelah membandingkan antara bukti dan nilai riilnya, maka temuan temuan yang didapat disampaikan kepada pihak perusahaan yang kemudian
akan ditetapkan apakah sesuai atau tidaknya laporan perusahaan. Hal tersebut disampaikan dalam bentuk laporan audit audit report. Laporan
audit baku terdiri dari tiga paragraf yaitu paragraf pangantar introductory paragraph, paragraf lingkup scope paragraph, dan paragraf pendapat
opinion paragraph. Tujuan dari penyampaian ini adalah untuk memberikan informasai dan membantu pihak eksternal perusahaan yang
memiliki kepentingan terhadap perusahaan untuk memberikan keputusan yang berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan.
e. Seseorang yang melakukan audit auditor bersifat independen
Auditor haruslah bersifat independen, artinya tidak memihak pada kepentingan pihak internal maupun ekternal perusahaan. Tujuannya adalah
untuk meningkatkan keakuratan dari informasi audit yang disampaikan.
2.1.4 Opini Audit