ketidak samaan kovarian Model keberlanjutan pengelolaan perikanan lemuru (Sardinella lemuru Bleeker 1853) di Selat Bali

dengan meningkatnya jumlah hasil tangkapan, dan puncak hasil tangkapan optimum terjadi pada tahun ke 50, namun setelah itu terjadi penurunan hasil tangkapan, akan tetapi jumlah effort terus meningkat. Hal ini terjadi karena nelayan terus berupaya melakukan penangkapan dengan harapan hasil tangkapan yang diperoleh tetap tinggi. Walaupun terjadi pertumbuhan secara alami, namun diimbangi terjadinya kematian yang juga berlangsung secara alami sebagai akibat dari pengaruh lingkungan perairan. Sementara itu, untuk perolehan rente dari usaha penangkapan yang dilakukan oleh nelayan dapat dilihat, rente yang diperoleh meningkat seiring dengan peningkatan hasil tangkapan dan menurun karena hasil tangkapan yang diperoleh juga menurun. Hal ini terjadi karena harga yang ditawarkan oleh pembeli cukup bagus, sehingga nelayan tidak mengalami kerugian, disamping itu, juga sebagai imbas dari hukum persediaan dan permintaan secara ekonomi. Jika kondisi existing ini dibiarkan, sedangkan nelayan terus berusaha melakukan penangkapan dengan segala upaya yang dimiliki tanpa memperhitungkan efek yang ditimbulkan terhadap sumberdaya, maka dapat dipastikan terjadi opportunity cost yaitu nilai ekonomi yang diperoleh menjadi lebih rendah bahkan bisa negatif karena jumlah biaya yang dikeluarkan lebih besar jika dibandingkan dengan penerimaan yang diperoleh. Hal ini terjadi sebagai akibat tidak terkontrolnya jumlah effort atau upaya penangkapan yang dilakukan oleh nelayan open access equilibrium. 2 Skenario 2 Berdasarkan SKB dua Gubernur Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali, alat tangkap yang diatur penggunaannya untuk pemanfaatan sumberdaya perikanan lemuru di Selat Bali adalah alat tangkap purse seine. Jumlah yang diijinkan adalah sebanyak 273 unit. Namun berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap E msy bab 6 hasil yang diperoleh adalah sebanyak 252,47 unit, dengan demikian penyusunan skenario berpedoman kepada hasil perhitungan Emsy. Pada Gambar 32 dapat dilihat bahwa pola yang diperlihatkan hiperbola. Selanjutnya dilakukan pengendalian terhadap effort yaitu dengan melakukan iterasi secara bertahap sebesar 10 dari 252,47 unit. Proses iterasi dilakukan karena tidak ada teori pendukung yang memadai dalam rangka upaya penurunan