Lokasi penelitian
4 KERAGAAN DAERAH PENELITIAN
4.1 Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur
Kabupaten Banyuwangi, merupakan wilayah yang terletak di bagian timur Provinsi Jawa Timur. Keragaan wilayah Kabupaten Banyuwangi dapat
dijabarkan sebagai berikut:
4.1.1 Letak geografis
Kabupaten Banyuwangi secara geografis terletak pada koordinat 7
°
43- 8
°
46° LS dan 113
°
53-114
°
38 BT. Batas-batas wilayah Kabupaten Banyuwangi adalah, sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali, sebelah utara dengan
Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten
Jember dan Kabupaten Bondowoso. Kecamatan Muncar, terletak di sebelah timur dan berdekatan dengan Selat Bali, yaitu berada pada koordinat 08
°
10-08
°
50LS dan 114
°
15-115
°
15 BT. Terdapat sebuah teluk yaitu Teluk Pang-Pang.
Gambar 11 Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi, 2011
4.1.2 Luas wilayah
Luas wilayah Kabupaten Banyuwangi adalah 5.782,50 km
2
, dengan pembagian wilayah administrasi yaitu 24 kecamatan dan 190 desa serta 27
kelurahan Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi, 2009. Sebagian wilayah masih berupa hutan, dengan luas mencapai 223.149 hektar 38,59, areal
persawahan 66.983 hektar 11,58, perkebunan seluas 45.311 hektar 7,84. Lahan pemukiman seluas 125.241 hektar 21,66, dan selebihnya digunakan
untuk fasilitas umum BPS Kabupaten Banyuwangi, 2010. Secara geografis Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung timur Pulau
Jawa, yaitu pada ketinggian 0 – 1000 meter di atas permukaan laut. Daerah ini
terbagi atas dataran tinggi berupa pegunungan, merupakan daerah penghasil berbagai produk perkebunan. Dataran medium dan rendah dengan berbagai
potensi antara lain produksi tanaman pertanian, serta daerah sekitar garis pantai yang membujur dari arah Utara ke Selatan yang merupakan daerah penghasil
berbagai produk perikanan dan hasil laut.
4.1.3 Topografi dan jenis tanah
Umumnya daerah bagian Selatan, Barat dan Utara merupakan daerah pegunungan, sehingga daerah ini mempunyai tingkat kemiringan tanah rata
‐rata mencapai 40
°
dan curah hujan rata ‐rata lebih tinggi. Daerah dataran, terbentang
dari bagian selatan hingga utara. Daerah ini banyak dialiri sungai yang bermanfaat mengairi hamparan sawah milik masyarakat. Selain ketersediaan
hamparan sawah yang cukup luas dan potensial, kontribusi Daerah Aliran Sungai DAS juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap tingkat kesuburan tanah.
Kabupaten Banyuwangi memiliki 35 DAS, dan sepanjang tahun cukup untuk
mengairi hamparan sawah yang ada. 4.1.3 Iklim
Sepanjang tahun 2009 rata-rata kelembaban udara di Kabupaten Banyuwangi diperkirakan mendekati 79. Kelembaban terendah terjadi pada
bulan November dengan rata ‐rata kelembaban udara sebesar 75. Kelembaban
tertinggi terjadi pada bulan Januari dengan besaran 85 persen. Rata ‐rata curah
hujan selama tahun 2009 mencapai 28,6 mm – 299,3 mm terjadi pada bulan
Januari sampai dengan bulan Juni. Sedang bulan Juli sampai dengan bulan Desember hanya mencapai 25,1 mm
– 163,7 mm.
Semester pertama pada tahun 2009, jumlah hari hujan relatif lebih banyak dan diikuti dengan curah hujan yang lebih besar. Pada semester kedua pada tahun
2009, jumlah hari hujan lebih sedikit dan diikuti dengan curah hujan yang lebih rendah. Jumlah hari hujan dan intensitas curah hujan biasanya digunakan untuk
mengidentifikasi keadaan iklim. Suhu, digunakan sebagai ukuran atau tingkat kedinginan suatu daerah. Apabila interpretasinya mendekati angka nol, maka
daerah tersebut akan semakin dingin, demikian pula sebaliknya. Rata ‐rata suhu
udara terendah selama tahun 2009 terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 25,7°C, sedangkan suhu udara tertinggi terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar
28,6°C. Sedangkan pada bulan lainnya rata ‐rata suhu udara berkisar 26°C.
4.1.5 Penduduk