Pemasaran Interaktif melalui Website Analisis Atribut Wisata TSI

TSI, seperti adanya kelahiran satwa baru yang lahir di TSI dan kedatangan penghuni baru TSI yaitu pinguin berjenis Pinguin Humboldt Spheniscus humboldti yang didatangkan dari Jepang.

d. Pemasaran Interaktif melalui Website

Kemajuan teknologi komunikasi yang memungkinkan dilakukannya komunikasi secara interaktif melalui media massa, khususnya internet melalui fasilitas World Wide Web WWW. Taman Safari Indonesia TSI memiliki alamat website yaitu www.tamansafari.com. Dalam website tersebut TSI memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh para wisatawan yang akan berkunjung ke TSI. Desain website tersebut dibuat semenarik mungkin dan dapat mencerminkan kehidupan satwa liar. Hal ini diharapkan dengan adanya media internet khusunya fasilitas website dapat memudahkan wisatawan dalam pencarian informasi dan mempengaruhi calon wisatawan untuk dapat berkunjung ke TSI.

4.5. Desain Kuesioner

4.5.1. Uji Instrumen Penelitian

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Validitas suatu instrumen akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk menilai kehandalan tingkat ketepatan, keakuratan, dan ketelitian sebuah instrumen. Alat ukur atau instrumen yang reliabel berarti akan memberikan hasil pengukuran yang relatif sama apabila dilakukan pengulangan atas penggunaan alat ukur tersebut. Uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan pada 30 kuesioner awal. Dalam statistika, 30 responden merupakan jumlah minimal yang telah dapat dilakukan uji validitas dan reliabiltas. Berikut akan dipaparkan hasil uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini:

1. Uji Validitas

Untuk menguji tingkat validitas instrumen penelitian atau alat pengukur data digunakan teknik korelasi Product Moment Pearson. Hasil uji validitas kuesioner penelitian menunjukan bahwa pada bagian 3 mengenai atribut wisata TSI yang menjadi pertimbangan keputusan wisatawan dalam melakukan pembelian jasa atau berkunjung ke TSI, poin pertanyaan No. 4 mengenai peubah kondisi dan jarak jalan dari pusat kota KJJ serta poin No. 5 mengenai peubah waktu tempuh dari pusat kota ke lokasi wisata WTP yang dinyatakan tidak valid. Hal ini terlihat dari signifikansi r pada poin pertanyaan No. 4 KJJ sebesar 0,205 0,05 alpha yang ditetapkan. Sedangkan poin pertanyaan No. 5 WTP nilai signifikansi r 0,320 0,05. Kondisi tersebut menunjukan bahwa peubah KJJ dan WTP tidak dapat mengukur apa yang penelitian ini ingin diukur sehingga peubah tersebut dihapuskan dari instrumen penelitian ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 4. Pada bagian 4 kuesioner yaitu pertanyaan mengenai identifikasi pengaruh komunikasi pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen ke Taman safari Indonesia TSI, hanya pertanyaan no.1 pada indikator peubah Hubungan Masyarakat dan Publisitas HMP yaitu mengenai TSI menjadi sponsor pada berbagai acara seperti seminar, olahraga, 17 Agustus dinyatakan tidak valid. Kondisi ini terlihat dari nilai signifikansi r 0,05, yaitu 0,094 Untuk pertanyaan pada bagian 5 kuesioner, yaitu mengenai indikator peubah keputusan pembelian konsumen ke TSI, seluruh pertanyaan dinyatakan valid. Hal ini dikarenakan dua pertanyaan yang diajukan kepada responden memiliki nilai signifikansi r nilai alpha yang ditetapkan sebesar 0,05. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 4. Hasil dari uji validitas didapatkan kuesioner baru, dimana item pertanyaan yang dinyatakan tidak valid tidak disertakan dalam penyebaran kuesioner dan pengolahan data selanjutnya.

2. Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas kuesioner penelitian menunjukkan bahwa instrumen penelitian reliabel. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai Cronbach Alpha 0,6. Pada pertanyaan-pertanyaan bagian 3, nilai Cronbach Alpha 0,736 0,6. Hal ini berarti seluruh instrumen pada bagian 3 dapat dinyatakan reliabel. Sedangkan pada pertanyaan- pertanyaan bagian 4 dan 5, nilai Cronbach Alpha sebesar 0,853 lebih besar daripada 0,6. Hal ini berarti seluruh instrumen pada bagian 4 dan 5 dapat dinyatakan reliabel. Alat ukur yang reliabel berarti akan memberikan hasil pengukuran yang relatif sama, apabila dilakukan pengulangan atas penggunaan alat ukur tersebut. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.5.2. Karakteristik Responden

Responden yang diambil merupakan wisatawan domestik yang berkunjung ke TSI. Karakteristik responden dapat dilihat dari intensitas kunjungan, jenis kelamin, status menikah, jumlah anggota keluarga, pergi ke TSI, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan total pengeluaran per bulannya. Berikut dipaparkan karakteristik responden dalam Tabel 5. Tabel 5. Karakteristik Responden Karakteristik Responden Persentase Intensitas 1 kali : 17 2 kali : 21 3 kali : 26 4 kali : 12 4 kali : 24 Jenis Kelamin Pria : 44 Wanita : 56 Status Menikah Menikah : 53 Belum menikah : 47 Jumlah Anggota Keluarga ≤ 4 orang : 38 4 orang : 62 Lanjutan Tabel 5. Karakteristik Responden Persentase Pergi ke TSI Rombongan : 13 Keluarga : 75 Sendiri : 1 Lainnya : 11 Usia 17-26 tahun : 42 27-36 tahun : 29 37-46 tahun : 20 47-56 tahun : 6 56 tahun : 3 Pendidikan Terakhir SD : 1 SLTP : 2 SMUSMK : 38 Diploma : 14 S1 : 44 S2 : 1 S3 : 0 Lainnya : 0

4.6. Analisis Atribut Wisata TSI

Atribut wisata Taman Safari Indonesia TSI yang menjadi pertimbangan keputusan wisatawan dalam melakukan pembelian jasa atau berkunjung ke TSI adalah keindahan alam P1, banyaknya jenis satwa P2, atraksi hiburan satwa-satwa P3, kondisi dan jarak jalan dari pusat kota P4, waktu tempuh dari pusat kota ke lokasi wisata P5, wahana Permainan TSI P6, pengelolaan kawasan wisata P7, pelayanan terhadap pengunjung P8, sarana dan prasarana P9 Food Court, Jalan, Areal Parkir, Toilet, dll, kebersihan dan kenyamanan lokasi P10, keamanan lokasi obyek wisata P11, tarifharga tiket masuk P12, faktor promosi P13 dan pilihan paket wisata P14 seperti Safari Park, Safari Night, Safari Trek, Caravan, dll. Pada saat penyebaran kuesioner, responden mengisi seberapa besar atribut wisata TSI menjadi bahan pertimbangan responden dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian jasa atau berkunjung ke TSI. Gambar 6 memuat sebaran jawaban responden tersebut. Gambar 6. Atribut wisata TSI Nilai yang terdapat pada gambar tersebut menujukkan total skor jawaban responden. Total skor merupakan jumlah total skor masing-masing atribut wisata TSI yang dianggap responden dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan pembelian. Atribut produk wisata merupakan unsur-unsur yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Data yang terdapat dalam gambar tersebut memperlihatkan bahwa atribut wisata TSI yang paling dipertimbangkan oleh konsumen adalah atribut wisata TSI yang memiliki total skor yang paling besar diantara atribut wisata lainnya. Atribut wisata TSI yang memiliki total skor yang paling besar adalah tarifharga tiket masuk. Hal ini dikarenakan oleh tarifharga tiket masuk yang relatif lebih mahal pada kondisi perekonomian saat ini. Kemudian, diikuti oleh atribut P2 dan P11 yaitu banyaknya jenis satwa dan keamanan lokasi obyek wisata yang memiliki total skor sebesar masing-masing 422 dan 417. Atribut yang paling kecil dipertimbangkan oleh konsumen adalah atribut P6 atau wahana permainan TSI dengan total skor 327. Sedangkan atribut lainnya memiliki total skor yang beragam dan menyebar diantara nilai maksimum dan minimum, yaitu berada dalam kisaran total 428 dan 327.

4.7. Analisis Pengaruh Faktor Komunikasi Pemasaran