Uji Linearitas Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

dari peubah independen Y mampu dijelaskan oleh faktor-faktor yang ada di dalam model, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain diluar model.

4.7.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik terdiri dari uji linearitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Hasil uji-uji tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1. Uji Linearitas

Uji linearitas garis regresi merupakan kunci yang digunakan untuk masuk ke model regresi linear. Pengujian linearitas garis regresi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan atau analisis tabel ANOVA dengan bantuan software SPSS Data Editor versi 13,0. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4. Berikut ringkasan hasil output SPSS untuk uji linearitas garis regresi pada Tabel 8. Tabel 8. Ringkasan hasil uji linearitas Peubah yang dianalisis Signifikansi Alpha Kondisi Kesimpulan YX 1 0,225 0,05 Sig Alpha Linear Y X 2 0,840 0,05 Sig Alpha Linear Y X 3 0,321 0,05 Sig Alpha Linear Y X 4 0,354 0,05 Sig Alpha Linear Berdasarkan Tabel 8 ringkasan hasil uji linearitas, nilai signifikansi dari Deviation from Linearity alpha yang ditetapkan sebesar 0,05, Hal ini menunjukan bahwa model regresi yang diperoleh dalam penelitian ini linear, sehingga dapat dinyatakan baik dan layak untuk digunakan dalam pengujian selanjutnya.

2. Uji Multikolinearitas

Jika VIF lebih kecil atau sama dengan 10 dan nilai toleransi lebih kecil dari 1, maka tidak terjadi multikolinearitas. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4. Dari hasil analisis data yang dilakukan dapat dilihat ringkasan hasil seperti yang tergambar pada Tabel 9. Tabel 9. Ringkasan hasil uji multikolinearitas Peubah Collinearity Statistics Keterangan Tolerance VIF X 1 0,707 1,414 Tidak terjadi multikolinearitas X 2 0,739 1,353 Tidak terjadi multikolinearitas X 3 0,801 1,249 Tidak terjadi multikolinearitas X 4 0,818 1,222 Tidak terjadi multikolinearitas Berdasarkan Tabel 9, seluruh data tidak terjadi masalah multikolinearitas pada model regresi ini, sehingga model regresi layak untuk digunakan.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan bantuan software SPSS Data Editor versi 13,0. Pendekatan yang digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas, yaitu menggunakan korelasi rank Spearman. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4. Berikut ringkasan hasil analisis heteroskedastisitas dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Ringkasan hasil uji heteroskedastisitas Peubah yang dianalisis Signifikansi Alpha Kondisi Kesimpulan X 1 ax1 0,677 0,05 Sig Alpha Tidak terjadi masalah heteroskedastisitas X 2 ax2 0,958 0,05 Sig Alpha Tidak terjadi masalah heteroskedastisitas X 3 ax3 0,926 0,05 Sig Alpha Tidak terjadi masalah heteroskedastisitas X 4 ax4 0,974 0,05 Sig Alpha Tidak terjadi masalah heteroskedastisitas Berdasarkan Tabel 10, nilai signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas pada data pengamatan tersebut, sehingga model regresi yang diperoleh dapat dinyatakan baik dan layak untuk digunakan.

4.7.3. Uji F dan Uji t