Pengertian Media Media Pembelajaran

seluruh kelas, model think pair share ini sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasinya di depan orang lain. Selain itu, model think pair share dapat digunakan pada semua mata pelajaran dan semua tingkat usia anak didik. Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan model think pair share sangat efektif dilaksanakan saat pembelajaran yang bertujuan untuk memgaktifkan siswa agar mampu berpartisipasi saat proses pembelajaran berlangsung. Jadi disini peran siswa jauh lebih besar dibandingkan oleh guru, dengan demikian pemahaman yang diperoleh siswa pun akan lebih baik lagi.

2.1.10. Media Pembelajaran

2.1.10.1. Pengertian Media

Heinich dalam Susilana, 2009: 6 berpendapat bahwa media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan a source dengan penerima pesan a receiver. Selain itu, Arsyad 2013: 2 juga berpendapat bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Jadi secara bahasa, media berarti pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. AECT Association of Education and Communication Technology memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Adapun National Education Association NEA mengartikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan; dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut Sukiman, 2012: 27-28 Sedangkan yang dimaksud dengan media pembelajaran menurut Anderson dalam Sukiman, 2013: 28 adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Tidak jauh berbeda dengan Anderson, Sukiman 2013: 29 juga berpendapat bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pemelajaran secara efektif. Hamalik dalam Arsyad, 2013: 19 mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keingnan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa. Dalam suatu pembelajaran, penggunaan media memang sangat diperlukan guna menunjang tercapaianya tujuan pembelajaran secara maksimal. selai sebagai alat untuk menyalurkan materi, media juga mampu membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk belajar. 2.1.10.2. Kriteria Pemilihan Media Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media adalah sesuai dengan tujuan pembelajaran atau Sanjaya dalam Hamdani, 2011: 257 mengungkapkan pertimbangan lain dalam memilih media pembelajaranyang tepat, yaitu dengan menggunakan kata ACTION acces, cost, technology, interactivity, organization, novelty. a Acces, artinya kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam pemilihan media. b Cost, artinya pertmbangan biaya. Biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan suatu media harus seimbang dengan manfaatnya. c Technology, artinya ketersediaan teknologinya dan kemudahan dalam penggunaannya. d Interactivity, artinya mampu menghindarkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. e Organization, artinya dukungan organisasi atau lembaga dan cara pengorganisasiannya. f Novelty, artinya aspek kebaruan dari media yang dipilih. Media yang lebih baru biasanya lebih menarik. Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk mempermudah penyampaian materi bagi siswa. Pemilhan materi yang utama adalah dengan memperhatikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam penelitian ini, media audio visual merupakan media pembelajaran yang paling cocok untuk dipergunakan dalam penyampaian materi pada pembelajaran IPS kelas VA SDN Wonosari 03 Semarang.

2.1.10.3. Jenis – Jenis Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VA SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG

0 15 497

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VA SDN SAMPANGAN 02 SEMARANG

0 10 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

0 17 254

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

0 3 300

MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA CD PEMBELEJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 03 SEMARANG

0 3 327

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA GAMBAR PADASISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 03 SEMARANG

0 4 259

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN OPERASI BILANGAN MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF PADA SISWA KELAS II SDN TUGUREJO 03 SEMARANG

0 16 444

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN SUKOREJO 02 SEMARANG

0 14 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN MANGUNSARI SEMARANG

0 23 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

1 7 273