Kualitas Pembelajaran KAJIAN TEORI

Pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013 saat ini sudah diterapkan di beberapa sekolah-sekolah yang telah di tunjuk oleh pemerintah. Karena pemberlakuan kurikulum 2013 ini baru dilaksanakan pada tahun ini, maka penerapannya pun masih terbatas pada awal kelas rendah dan awal kelas tinggi, yaitu kelas I dan IV untuk tingkat sekolah dasar. Guna mempersiapkan penerapan kurikulum yang baru tersebut, maka peneliti telah memasukkan pendekatan scientific pada penelitian yang dilaksanakan pada pembelajaran IPS di kelas VA SDN Wonosari 03 Semarang.

2.1.4. Kualitas Pembelajaran

Etzioni, dalam Hamdani, 2011: 194 berpendapat bahwa kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau keefektifan. Secara definitif, efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Efektivitas merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup berbagai faktor di dalam maupun di luar diri seseorang. Efektivitas tidak hanya data dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya. Di samping itu, efektivitas juga dapat dilihat dari tingkat kepuasan yang dicapai oleh orang. Daryanto 2010: 57 juga menjelaskan bahwa efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran seni. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran. Secara operasional kualitas pembelajaran dapat diartikan sebagai intensitas keterkaitan sistemik dan sinergis pendidik, peserta didik, kurikulum dan bahan belajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler Depdiknas, 2004: 7. Berdasarkan uraian tentang kualitas pembelajaran dari berbagai ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran merupakan tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran dalam proses pembelajaran itu sendiri. Dimana untuk mencapai suatu tingkat keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal seperti model dan media pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai dan kualitas pembelajaranpun akan akan baik yang dapat di lihat hari hasil belajar yang diperoleh siswa. Disini, peneliti memilih menggunakan model think pair share dengan media audio visual yang diyakini mampu meningkatkan kualitas pembelajaran IPS siswa kelas VA SDN Wonosari 03 Semarang.

2.1.5. Indikator Kualitas Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VA SDN SAMPANGAN 01 SEMARANG

0 15 497

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VA SDN SAMPANGAN 02 SEMARANG

0 10 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

0 17 254

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

0 3 300

MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA CD PEMBELEJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 03 SEMARANG

0 3 327

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA GAMBAR PADASISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 03 SEMARANG

0 4 259

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN OPERASI BILANGAN MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF PADA SISWA KELAS II SDN TUGUREJO 03 SEMARANG

0 16 444

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN SUKOREJO 02 SEMARANG

0 14 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN MANGUNSARI SEMARANG

0 23 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

1 7 273