aktifitas serta hasil belajar siswa dengan kriteria ketuntasan minimal 64 yang sudah disesuaikan dengan sekolah.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Pendidikan pada hakikatnya merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Dengan adanya pendidikan yang layak tentunya akan mencetak generasi-generasi
muda yang unggul dan bertanggungjawab. Untuk mendukung hal tersebut maka diperlukan suatu kegiatan pembelajaran yang berkualitas dan menjanjikan
tentunya. Pembelajaran yang paling utama adalah saat anak berada pada jenjang sekolah dasar. Di sini anak akan memperoleh pengetahuan-pengetahuan dasar
yang nantinya akan dibawa pada pembelajaran yang lebih tinggi lagi. Pembelajaran yang berkualitas harus terlihat dari adanya interaksi guru
dan siswa saat proses pembelajaran berlangsung, tidak hanya itu pemilihan model dan media yang sesuai dengan materi pembelajaran pun menjadi faktor utama
tercapainya tujuan pembelajaran. Namun kenyataan yang ada di SDN Wonosari 03 Semarang sangat berbeda jauh dengan kondisi ideal yang diharapkan. Proses
pembelajaran yang terjadi di sekolah tersebut masih bersifat konfensional. Guru masih menjadi pemeran utama saat pembelajaran berlangsung, siswa masih
memiliki peran yang sangat minim ketika proses pembelajaran berlangsung. Metode yang digunakan oleh guru adalah ceramah, dengan penyampaian materi
masih abstrak dan peran siswa hanya mencatat materi yang disampaikan oleh guru. Siswa tidak dilatih untuk mampu berfikir secara kritis, yang dapat dilihat
dari belum adanya kerja kelompok antar siswa serta tidak adanya kesempatan bagi
siswa untuk mengemukakan pendapatnya. Hal tersebut mengakibatkan pemahaman siswa rendahnya pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan
oleh guru. Terbukti dari hasil pembelajaran IPS siswa kelas yang masih rendah. Sebagian siswa mendapat nilai evaluasi di bawah KKM yang telah tentukan oleh
sekolah yaitu 62. Sebanyak 15 siswa atau 37,5 siswa memperoleh nilai di atas KKM sedangkan sisanya sebanyak 25 siswa atau 62,5 siswa nilainya masih
berada di bawah KKM. Berdasarkan kondisi yang ada tersebut, perlu adanya suatu perbaikan
pembelajaran IPS. Salah satu alternatif pemecahan masalahnya adalah dengan menggunakan model pembelajaran think pair share dengan media audio visual.
Dengan menggunakan model think pair share yang dipadukan dengan media audio visual ini, diharapkan akan dapat meningkatkan keterampulan guru,
aktifitas siswa serta hasil belajar siswa kelas VA SDN Wonosari 03 Semarang.
Bagan kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut :
Bagan 2.1 Alur Kerangka Berpikir
Kualitas Pembelajaran IPS rendah ditandai dengan :
a. Guru
Guru belum menggunakan model yang variatif Guru belum menggunakan media pembelajaran
Tidak adanya interaksi guru dan siswa
b. Siswa
Siswa hanya mencatat materi Belum diberi kesempatan berpikir secara individu dan kelompok
Tidak pernah mengkomunikasikan hasil pemikirannya
c. Hasil belajar
Banyaknya siswa yang mendapat nilai dibawah KKM, yaitu 62 pada semester I.
Kondisi Awal
Penggunaan langkah-langkah model think pair share dengan media audio visual dalam pembelajaran IPS mengacu pada sintaks model think pair share
menurut Lyman, dalam Thobroni 2012: 299, dimodifikasi dengan menggunakan media audio visual, sebagai berikut :
1 Siswa menyimak media audio visual yang ditayangkan oleh guru
menyimak – mengumpulkan informasi
2 Siswa mendapatkan pertanyaan seputar isi media pembelajaran yang telah
diputar oleg guru menanya
3 Siswa memikirkan dan menuliskan jawaban secara individu tentang
pertanyaan yang disampaikan oleh guru Think
4 Beberapa siswa diminta untuk menyampaikan hasil pemikirannya
mengkomunikasikan 5 Siswa menyimak penyampaian garis besar materi mengumpulkan
informasi
6 Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi bersama
pasangannya tentang pertanyaan yang akan diajukan oleh guru Pair
7 Siswa mendapat LKS untuk didiskusikan bersama pasangannya
mengasosiasi menalar
8 Siswa diberi kesempatan untuk maju mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas Share – mengkomunikasikan
9 Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap kelompok yang maju.
Pelaksanaan Tindakan
Melalui Model Think Pair
Share Dengan Media
Audio Visual
Kondisi Akhir
a. Keterampilan guru dalam mengajar lebih meningkat, ditandai dengan penggunaan
model pembelajaran yang bervariasi serta lebih mengaktifkan siswa dalam KBM dan dalam pembelajaran guru sudah menggunakan media pembelajaran.
b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat, terlihat dari adanya partisipasi
siswa dalam proses pembelajaran seperti adanya kegiatan berpikir secara individu dan kelompok, serta presentasi hasil diskusi siswa.
c. Hasil belajar siswa yang berupa tes evaluasi meningkat diatas KKM yang telah
ditetapkan sekolah yaitu 64 pada semester II.
2.4 HIPOTESIS