yang akan diajarkan kepada siswa, yaitu tentang peristiwa yang terjadi disekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia.
2.1.11. Penerapan model pembelajaran think pair share dengan media audio
visual
Dengan berpijak pada teori belajar konstruktivisme, pembelajaran dengan model think pair share dengan media audio visual ini peneliti kembangkan agar
mampu membantu siswa dalam memahami materi-materi pembelajaran yang akan diajarkan oleh guru. Sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa teori
konstruktivis ini merupakan teori baru dalam psikologi pendidikan. Menurut teori konstruktivis ini, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan
adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat
memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan member kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa
menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar Nur dalam Trianto, 2011: 13.
Jadi dengan menggunakan model think pair share dan media audio visual ini, guru akan menjadi jembatan bagi siswa untuk dapat membangun sendiri
pengetahuan siswa tentang materi yang diajarkan oleh guru, baik secara individu maupun secara berkelompok. Dengan demikian pembelajaran yang dilakukan
oleh siswa akan lebih bermakna. Dalam penelitian ini, peneliti telah memilih model think pair share dengan
media audio visual, sebuah model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Lyman, dimana dalam pembelajaran ini setiap siswa diberi kesempatan untuk
menunjukkan partisipssi kepada orang lain, mengemukakan pendapat, mendengarkan ide dari siswa lain, kemudian berbagi jawaban dengan siswa dalam
kelas dengan bantuan media audio visual yang berisi materi – materi yang akan dipelajari oleh siswa. Dengan demikian pembelajaran akan berjalan dengan efektif
dan tujuan pembelajarannya pun akan dapat tercapai sesuai dengan harapan. Penggunaan langkah-langkah model think pair share dengan media audio
visual dalam pembelajaran IPS mengacu pada sintaks model think pair share menurut Lyman, dalam Thobroni 2012: 299, dimodifikasi dengan menggunakan
media audio visual, sebagai berikut :
1 Siswa menyimak media audio visual yang ditayangkan oleh guru menyimak – mengumpulkan informasi
2 Siswa mendapatkan pertanyaan seputar isi media pembelajaran yang telah
diputar oleg guru menanya
3 Siswa memikirkan dan menuliskan jawaban secara individu tentang
pertanyaan yang disampaikan oleh guru Think
4 Beberapa siswa diminta untuk menyampaikan hasil pemikirannya
mengkomunikasikan 5 Siswa menyimak penyampaian garis besar materi mengumpulkan informasi
6 Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi bersama
pasangannya tentang pertanyaan yang akan diajukan oleh guru Pair
7 Siswa mendapat
LKS untuk
didiskusikan bersama
pasangannya
mengasosiasi menalar
8 Siswa diberi kesempatan untuk maju mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas Share – mengkomunikasikan
9 Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap kelompok yang maju.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini, peneliti telah menemukan beberapa penelitian yang relefan dengan penelitian yang akan
dilaksanakan. Tentunya penelitian-penelitian yang telah dilaksanakan oleh para pendahulu ini akan memperkuat peneliti dalam melaksanakan penelitian tentang
peningkatan kualitas pembelajaran IPS dengan model think pair share dengan media audio visual.
Penelitian yang dilaksanakan oleh Tri Sulistiani tahun 2012 di Malang dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Think pair share TPS untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SDN Donomulyo 07 Kabupaten Malang”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan keefektifan
belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Donomulyo 07 dalam mata pelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran Cooperative learning
Tipe Think-Pair-Share. Adapun hasil penelitiannya mengambarkan bahwa penerapan model pembelajaran TPS dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar IPS siswa. Pada siklus 1 persentase aktivitas siswa sebesar 64,55, sedangkan pada siklus 2 mengalami peningkatan dengan persentase 82,22.
Untuk hasil belajar IPS siswa mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Pada pratindakan rata-rata kelas sebesar 45,05 5,55, rata-rata kelas pada siklus 1