ditayangkan melalui slide Powerpoint agar respon siswa terhadap pembelajaran akan semakin meningkat, dengan tujuan siswa dapat memberikan jawaban
tentang masalah yang diberikan guru. 2.1.13.3
Teori Belajar Kognitivisme Menurut teori kognitivisme, ilmu pengetahuan dibangun di dalam diri
seseorang melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. Proses ini tidak hanya berjalan terpatah-patah, terpisas-pisah, tetapi melalui
proses mengalir, bersambung dan menyeluruh Thobroni, 2011: 93. Menurut Rifa’I dan Anni 2011: 128 teori psikologi kognitif
memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang dating dari
luar. Dengan kata lain aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal dalam berpikir, yakni proses pengolahan informasi.
Penjelasan berbagai teori tersebut dapat disimpulkan bahwa teori konstruktivisme, behaviorisme, dan kognitivisme akan diimplementasikan
dalam pembelajaran IPS melalui model NHT dengan media Powerpoint pada siswa kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Semarang.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Terdapat beberapa penelitian yang memeperkuat peneliti untuk melakukan penelitian melalui model NHT dan media powerpoint dalam
pembelajaran IPS, yaitu: a.
Hossein Nouri dan Abdus Shahid 2005 dari jurnal Global Perspective on Accounting Education
vol. 2 berjudul “The Effect of Powerpoint
Presentation on Student Learning and Atitudes ” menunjukkan hasil
bahwa presentasi powerpoint dapat meningkatkan sikap siswa terhadap instruktur dan presentasi kelas.
b. Haydon, dkk 2010 dalam jurnal internasional Springer
Science+Business Media vol. 19 berjudul “Effects of Numbered Heads
Together on the Daily Quiz Scores and On-Task Behavior of Students with Disabilities
” menunjukkan bahwa dengan penerapan NHT dapat meningkatkan perilaku mengerjakan tugas dan skor kuis harian
selama berdiskusi menyatukan pendapat Heads Together pada
siswa berkebutuhan khusus dengan gangguan perilaku emosional.
c. Penelitian oleh Maheady, dkk 2013 dari College of Education State
University of New York, dari Journal of Behavioral Education vol.15 no.1
berjudul “The Effects of Numbered Heads Together with and Without an Incentive Package on the Science Test Performance of a
Diverse Group of Sixth Graders ” menunjukkan hasil bahwa model
pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar praktik IPA pada kelompok kelas enam.
d. Penelitian oleh Nur Afifah Oktafiana 2012 dari jurnal PGSD FIP
UNESA vol.1 no.2 yang b erjudul “Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Number Heads Together NHT untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Di Sekolah Dasar” menunjukkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together NHT dalam tema ekonomi
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I, rata-rata kelas memperoleh nilai 81,54 dengan ketuntasan klasikal sebesar 71,79. Pada
siklus II ada peningkatan rata-rata kelas mencapai 87,94. Sedangkan persentase ketuntasan klasikal mencapai 89,74. Nilai tersebut
dinyatakan berhasil dan telah melampaui batas persentase ketuntasan belajar klasikal yang telah ditetapkan yakni 70 sedangkan nilai rata-rata
kelas mencapai indikator keberhasilan, yaitu ≥80, sehingga pembelajaran dapat dinyatakan berhasil. Upaya meningkatkan hasil
belajar ini dipengaruhi oleh kualitas interaksi belajar antar siswa. e.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Kamik Suryani 2013 dari jurnal PGSD UNESA vol.1 no.1 yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together NHT untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SDN
Wonokromo II Surabaya ”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
aktivitas guru mengalami peningkatan dengan skor rata-rata dari siklus I sebesar 75, siklus II sebesar 78,13, dan siklus III sebesar 88,54.
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan skor rata-rata dari siklus I sebesar 73,44, siklus II sebesar 79,69, dan siklus III sebesar
89,06. Sedangkan yang mencapai nilai 65 atau lebih pada siklus I sebesar 75, siklus II sebesar 79, dan siklus III sebesar 87,5.
Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together NHT dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Wonokromo II Surabaya.
f. Penelitian oleh Istiqomah 2013 dari jurnal PGSD UNESA vol.1 no.1
berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together NHT dalam Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas V-B SD Al – Ichsan Surabaya”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru selama pembelajaran mengalami peningkatan selama tiga siklus dengan persentase ketuntasan
75 pada siklus I, 83,75 pada siklus II, 95 pada siklus III. Aktivitas siswa mengalami peningkatan selama tiga siklus dengan persentase
ketuntasan 69,44 pada siklus I, 77,77 pada siklus II, 91,67 pada siklus III. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan selama tiga
siklus dengan persentase ketuntasan 61,29 pada siklus I, 77,42 pada siklus II, 86,21 pada siklus III. Respon siswa juga mengalami
peningkatan selama tiga siklus dengan persentase ketuntasan 72,74 pada siklus I, 78,95 pada siklus II, 95,43 pada siklus III. Maka dapat
disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together NHT dapat meningkatkan aktivitas guru,
aktivitas siwa, hasil belajar dan respon siswa pada mata pelajaran IPS kelas V di SD Al-Ichsan Surabaya.
g. Penelitian oleh Pulung Dhian Wijanarko 2014 dari Joyful Learning
Journal vol.3 no.1 berjudul “Numbered Head Together Berbantuan Media
Visual untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PKn ” menunjukkan
bahwa kualitas pembelajaran PKn mengalami peningkatan, diantaranya keterampilan guru meningkat setiap pertemuan dengan jumlah skor 22;
28; 32. Aktivitas siswa dengan rata-rata skor 18,8; 23,1; 26,3 dan prosentase ketuntasan hasil belajar siswa meningkat berturut-turut 33,3;
51,4; 88,2. Simpulan dari penelitian ini adalah menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together berbantuan media visual dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran PKn di kelas Vb SD Wates 01 Semarang.
h. Penelitian Umi Anggraini 2013 dari jurnal PGSD UNILA vol.1 no.6
berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar PKn melalui TPS dan Media Powerpoint
” menghasilkan bahwa Pembelajaran melalui model TPS dan media PowerPoint menunjukkan peningkatan terhadap aktivitas
belajar siswa. Terlihat dari rata-rata aktivitas siswa siklus I. rata-rata 56,42 kategori cukup aktif, siklus II. rata-rata 62,49 kategori aktif dan
siklus III. rata-rata 78,07 kategori aktif. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I 17,86, siklus II 60,71 dan siklus III 78,57. Simpulan
penelitian ini adalah melalui penerapan model TPS dan media powerpoint dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PKn.
i. Dewi 2014 dalam jurnal nasional Didaktia Dwija Indria SOLO vol.2
no. 7 dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together NHT ”. Dalam
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan kemampuan hasil
belajar pada siswa kelas V SD 7 Klumpit Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus Tahun Ajaran 20132014. Hal ini terbukti pada prasiklus nilai rata-
rata kelas hanya 57,39. Pada siklus I rata-rata kelas menjadi 70,65. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 76,96.
Bukan hanya nilai rata-rata kelas yang mengalami peningkatan, tetapi ketuntasan klasikal juga meningkat. Jika pada prasiklus ketuntasan
klasikal hanya 39,13, maka pada siklus I mengalami peningkatan men- jadi 69,57. Pada siklus II ketuntasan klasi-kal meningkat lagi menjadi
91,30 . j.
Penelitian oleh Abdullah Mubarak 2015 dari jurnal nasional Pendidikan dan Pembelajaran vol. 4 no. 3 “Peningkatan Motivasi Belajar
Menggunakan Media Powerpoint pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar” menunjukkan bahwa terjadi peningkatan motivasi
belajar peserta didik pada siklus pertama sebesar 75,4, pada siklus kedua sebesar 84, dan pada siklus ketiga mencapai 89. Sedangkan
kemampuan guru
dalam melaksanakan
pembelajaran dengan
menggunakan media berbasis powerpoint dilihat dari peningkatan skor rata-rata disetiap siklusnya. Skor rata-rata pada siklus pertama sebesar
3,55, pada siklus kedua sebesar 3,6, dan pada siklus ketiga mencapai 3,94. Simpulan dari penelitian ini adalah penggunaan media berbasis
powerpoint dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas IIIA SD Negeri 34
Pontianak Kota dengan kategori peningkatan motivasi “Tinggi”.
2.3 KERANGKA BERPIKIR