Hasil Belajar Kualitas Pembelajaran

10. Menyimpulkan materi pelajaran kegaiatan lisan dan mental

2.1.3.3 Hasil Belajar

Hasil belajar menunjukkan sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi. Hasil belajar yang diperoleh siswa dapat dijadikan salah indikator keberhasilan suatu pembelajaran. Menurut Susanto 2013:5, hasil belajar merupakan perubahan – perubahan yang terjadi pada siswa mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Sependapat deng an Susanto, Rifa‟i dan Ani 2011:85 mengemukakan hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari siswa. Sedangkan menurut Suprijono 2009:5, hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Dale 1969 mengerucutkan tingkatan pengalaman pemerolehan hasil belajar seperti gambar berikut: Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale dalam Arsyad, 2013: 14 Berdasarkan gambar tersebut dijelaskan agar proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, maka siswa diajak untuk memanfaatkan semua inderanya. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk mengolah informasi maka semakin besar kemungkinan informasi itu dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan. Tingkat keabstrakan pesan akan semakin tinggi ketika pesan itu dituangkan dalam lambang-lambang seperti bagan, grafik, atau kata karena indera yang dilibatkan terbatas yaitu penglihatan dan pendengaran saja. Meskipun tingkat partisipasi fisik berkurang, keterlibatan imajinatif semakin bertambah dan berkembang. Hasil belajar dari pengalaman langsung mengubah dan memperluas jangkauan abstraksi siswa, dan sebaliknya kemampuan interpretasi lambang kata menmbantu siswa untuk memahami pengalaman yang didalamnya ia terlibat langsung. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan hasil belajar adalah hasil yang diperoleh oleh siswa melalui perubahan perilaku mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomorik setelah mengalami kegiatan belajar. Dalam penelitian ini, hasil belajar kognitif berupa data nilai hasil tes evaluasi yang diberikan pada setiap siswa untuk mengukur tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran. Peneliti membatasi penilaian hasil belajar pada aspek kognitif dan afektif. Sedangkan pada penilaian aspek psikomotor sudah termasuk pada aktivitas siswa. Indikator hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn menggunakan model think talk write dengan media puzzle sebagai berikut. a. Aspek Kognitif 1. Menjelaskan nama lembaga eksekutif yang ada di Indonesia C2 2. Menjelaskan pengertian lembaga ekskutif C2 3. Menjelaskan tugas dan wewenang presiden C2 4. Menjelaskan tugas dan wewenang wakil presiden C2 5. Menjelaskan tugas dan wewenang menteri C2 6. Menganalisis struktur ketatanegaraan sebelum dan setelah perubahan UUD 1945 C4 7. Menjelaskan pengertian lembaga legislatif C2 8. Menjelaskan lembaga yang termasuk dalam lembaga legislatif C2 9. Menjelaskan tugas dan wewenang DPR C2 10. Menjelaskan tugas dan wewenang MPR C2 11. Menjelaskan tugas dan wewenang DPD C2 12. Merangkum tugas dan wewenang lembaga legislatif C5 13. Menjelaskan pengertian lembaga yudikatif C2 14. Menjelaskan lembaga yang termasuk dalam lembaga yudikatif C2 15. Menjelaskan tugas dan wewenang MA C2 16. Menjelaskan tugas dan wewenang MK C2 17. Menjelaskan tugas dan wewenang KY C2 18. Membuat resume lembaga yudikatif C5 b. Aspek Afektif Sikap yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah bertanggungjawab, percaya diri dan bersikap santun. Adapun indikator sikap afektif yang dikembangkan sebagai berikut: No. Sikap Indikator Perilaku 1. Bertanggungjawab a. Melaksanakan kewajiban b. Melaksanakan tugas sesuai kemampuan c. Menaati tata tertib sekolah d. Memelihara fasilitas sekolah e. Menjaga kebersihan lingkungan 2. Percaya Diri a. Pantang menyerah b. Berani menyatakan pendapat c. Berani bertanya d. Mengutamakan usaha sendiri daripada bantuan e. Berpenampilan tenang 3. Bersikap Santun a. Menerima nasihat guru b. Menghindari permusuhan dengan teman c. Menjaga perasaan orang lain d. Menjaga ketertiban e. Berbicara dengan tenang Mulyasa, 2014 : 147-148 2.1.4 Hakikat Pembelajaran PKn 2.1.4.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan PKn