Pendidikan Kewarganegaraan PKn di Sekolah Dasar

Kewarganegaraan yang berorientasi pada pengembangan berpikir kritis serta bertindak demokratis. Menurut Winataputra terdapat tiga komponen PKn yang saling berkaitan. Adapun komponen-konponen tersebut BPSDMPK dan PMP : 2012 adalah : a. Komponen pengetahuan kewarganegaraan civic knowledge berupa materi PKn yang harus dicapai peserta didik b. Komponen keterampilan kewarganegaraan civic skills berupa kemampuan bersifat partisipatoris dan kemampuan intelektual c. Komponen watakkarakter kewarganegaraan civic dispositions seperti bertanggung jawab secara moral; disiplin; rasa hormat terhadap nilai dan martabat kemanusiaan; rasa hormat terhadap peraturan hukum; mau mendengarkan, bernegosiasi dan berkompromi untuk mencapai kebaikan publik; serta menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan. Berdasarkan pendapat tersebut peneliti menyimpulkan Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memberikan pemahaman tentang menjadi warganegara yang baik sesuai amanat Pancasila dan UUD 1945. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran PKn khususnya pembelajaran PKn di SD.

2.1.4.2 Pendidikan Kewarganegaraan PKn di Sekolah Dasar

Lingkungan sekolah memberikan pengaruh langsung dalam membentuk karakter yang dimiliki siswa sehingga pendidikan di sekolah perlu memberikan pemahaman tentang nilai-nilai yang baik. Menurut Susanto 2013:233, Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar bertujuan memberikan pengetahuan pada siswa untuk memahami dan membiasakan dirinya dalam kehidupan di sekolah ataupun di luar sekolah, artinya materi PKn menekankan pada pengalaman dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari yang ditunjang oleh pengetahuan sederhana sebagai bekal untuk mengikuti pendidikan berikutnya. Perlunya PKn diajarkan di sekolah dasar agar siswa sejak dini memahami serta mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter sesuai amanat Pancasila dan UUD 1945. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan meliputi: 1 berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan; 2 berpartisipasi secara aktif, bertanggung jawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta anti-korupsi; 3 berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya; 4 berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pendidikan Kewarganegaraan memiliki ruang lingkup yang mencakup aspek-aspek : 1 persatuan dan kesatuan bangsa; 2 norma, hukum dan peraturan; 3 hak asasi manusia; 4 kebutuhan warga negara; 5 konstitusi negara; 6 kekuasaan dan politik; 7 pancasila; dan 8 globaliasasi Lampiran Permendiknas RI No. 22 tahun 2006. Adapun uraiannya sebagai berikut. 1 Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap negara kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan. 2 Norma, hukum dan peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional. 3 Hak asasi manusia meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional, HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM. 4 Kebutuhan warga negara meliputi hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warganegara. 5 Konstitusi negara meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi. 6 Kekuasan dan politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi. 7 Pancasila meliputi kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dan Pancasila sebagai ideologi terbuka. 8 Globalisasi, meliputi globalisasi di lingkungan sekitar, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi. Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran PKn di SD merupakan pembelajaran yang berfungsi untuk pembentukan watak dan karakteristik warganegara Indonesia yang baik sejak dini melalui pendidikan dasar di sekolah.

2.1.5 Model-Model Pembelajaran