Kurang Mencapai Sasaran Tidak Mencapai Sasaran Kurang Terlaksana Tidak Terlaksana

Tabel 24. Distribusi Jawaban Responden Tentang Program Yang Dievaluasi Telah Mencapai Sasaran No. Jawaban Responden Frekuensi persentase 1. Sangat Mencapai Sasaran 10 10,64 2. Sesuai Mencapai Sasaran 28 29,79 3. Kadang-kadang Mencapai Sasaran 37 39,36

4. Kurang Mencapai Sasaran

14 14,89

5. Tidak Mencapai Sasaran

5 5,32 Jumlah 94 100 Sumber : Hasil Penelitian 2008 Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa 10 orang responden 10,64 mengatakan sangat mencapai sasaran, 28 orang responden 29,79 mengatakan mencapai sasaran, 37 orang responden 39,36 mengatakan kadang-kadang mencapai sasaran, 14 orang responden 14,89 mengatakan kurang mencapai sasaran, dan 5 orang responden 5,32 yang menjawab tidak mencapai sasaran. Dari data diatas kebanyakan responden menyatakan program yang telah dievaluasi kadang-kadang mencapai sasaran. Hal ini juga didukung oleh hasil wawancara dengan kepala dusun I dan II yaitu bahwa pengadaan evaluasi atau pengawasan terhadap pelaksanaan program dan hasil pembangunan telah berjalan dengan baik sehingga dengan adanya pengawasan tersebut, maka apa yang dilaksanakan dapat terarah dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Tabel 25. Distribusi Jawaban Responden Tentang Terlaksananya Pengawasan Dibidang Pertumbuhan Ekonomi dan Perkembangan Pembangunan No. Jawaban Responden Frekuensi persentase 1. Sangat Terlaksana 8 8,51 2. Terlaksana 30 31,91 3. Kadang-kadang Terlaksana 28 29,79

4. Kurang Terlaksana

23 24,47

5. Tidak Terlaksana

5 5,32 Jumlah 94 100 Sumber : Hasil Penelitian 2008 Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa 8 orang responden 8,51 mengatakan sangat Terlaksana, 30 orang responden 31,91 mengatakan Terlaksana, 28 orang responden 29,79 mengatakan kadang-kadang Terlaksana, 23 orang responden 24,47 mengatakan kurang Terlaksana, dan 5 orang responden 5,32 yang menjawab tidak Terlaksana. Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden menyatakan pengawasan dibidang pertumbuhan ekonomi dan perkembangan pembangunan sudah terlaksana. Hal ini juga didukung oleh hasil wawancara dengan kepala dusun I dan II yaitu bahwa dengan terlaksananya pengawasan dibidang pertumbuhan ekonomi dan perkembangan pembangunan maka akan menunjang dalam pelaksanaan program dan hasil pembangunan agar lebih baik lagi, dan apabila ada program dan hasil pembangunan yang kurang baik maka dengan adanya pengawasan dapat diketahui dan dapat juga dirubah menjadi lebih baik dari sebelumnya.

4.4. KLASIFIKASI DATA

Setelah keseluruhan data yang diperoleh dalam penelitian ini diuraikan, maka tahap selanjutnya akan dibahas data yang telah diuraikan dan menginterprestasikan data secara keseluruhan untuk masing-masing variabel penelitian dapat dilakukan setelah terlebih dahulu diklasifikasikan, yakni berdasarkan nilai-nilai jawaban responden. Berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan maka keseluruhan data yang diperoleh dari responden untuk masing-masing variabel penelitian dapat ditabulasikan sebagai berikut: 4.4.1. Klasifikasi Data Otonomi Desa Tabel 26. Distribusi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Otonomi Desa Variabel X No Nilai Jawaban Kategori Frekuensi Persentase 1 4,21-5,00 Sangat tinggi 24 25,75 2 3,41-4,20 Tinggi 44 46,81 3 2,61-3,40 Sedang 20 21,06 4 1,81-2,60 Rendah 5 5,64 5 1,00-1,80 Sangat rendah 1 0,74 Jumlah 94 100 Sumber : Hasil Penelitian 2008 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat jawaban responden tentang otonomi desa dalam kategori sangat tinggi sebanyak 24 orang responden 25,75, yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 44 orang responden 46,81, dan yang termasuk dalam kategori

Dokumen yang terkait

Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Pada Desa Sigalapang Julu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara).

10 155 109

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Desa di Desa Sekijang Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar

4 58 110

Partisipasi Masyarakat Desa Terhadap Pembangunan Prasarana Transportasi Darat (Studi Deskriptif: Pada Desa Hutatinggi, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara)

2 58 96

Hubungan Partisipasi Politik Masyarakat Terhadap Pembangunan Desa (Studi Desa Kelanga Kecamatan Bunguran Timur Laut Kabupaten Natuna Propinsi Kepulauan Riau)

8 63 106

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi)

34 202 85

Batobo dan kesinambungan usahatani padi ladang (studi kasus komunitas petani padi ladang di Desa Kampar Kecamatan Kampar- Provinsi Riau)

0 12 173

Etnobotani Masyarakat Suku Melayu Daratan (Studi Kasus di Desa Aur Kuning, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau).

5 62 107

KERJASAMA PEMERINTAH DESA DENGAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE (studi di Desa Tanjung Rambutan Kabupaten Kampar Provinsi Riau).

0 0 8

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DESA TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Suatu Studi di Desa Sirnaresmi dan Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi).

1 1 8

Sosial Masyarakat Pendatang dengan Masyarakat Tempatan di Desa koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar .“

0 0 15