Koefisien Korelasi Pearson Product Moment Koefesien Determinant

2.6.1. Koefisien Korelasi Pearson Product Moment

Adapun rumus Koefisien Korelasi Pearson Product Moment dalam Anas Sudjiono, 1996:193 adalah sebagai berikut : xy r = } { { } 2 2 2 2 . . . . ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − y y N x x N y x xy N Keterangan : R xy = Angka Indeks Korelasi “r” Pearson Product Moment N = Populasi ∑ xy = Jumlah perkalian antara skor x dan y ∑ x = Jumlah skor x ∑ y = Jumlah skor y Untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Nilai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh nilai variabel yang lain 2. Nilai r yang negatif menunjukkan hubugan kedua variabel negatif artinya menurunya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain 3. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak menunjukkan hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi, digunakan penafsiran interprestasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono 2004:214, yaitu : Tabel 1. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interpretasi Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Dengan nilai R xy yang diperoleh, kita dapat melihat secara langsung melalui tabel korelasi yang menguji apakah nilai r yang kita peroleh tersebut berarti atau tidak, tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan tertentu, dalam hal ini signifikan, 5 bila nilai r tersebut signifikan artinya, hipotesis alternatif dapat diterima.

2.6.2. Koefesien Determinant

Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas indevenden X terhadap variabel terikat devenden Y. Perhitungan dilakukan dengan menguadratkan Nilai Koefesien Pearson Product Moment R xy 2 x 100 . D = R xy 2 x 100 D = Koefesien Determinan R xy 2 = Koefisien Pearson Product Moment antara x dan y

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA DESA PULAU JAMBU

Desa Pulau Jambu merupakan salah satu Desa yang berada di Wilayah Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, provinsi Riau. Sebelum tahun 2002 Pulau Jambu merupakan bagian dari Desa Penyasawan. Sesuai dengan Surat Dewan Perwakilan Daerah DPRD Kabupaten Kampar Nomor 141662DPRD2000 tanggal 13 Desember 2000 tentang pemekaranpemecahan beberapa Desa dalam Kabupaten Kampar, maka Pulau Jambu dibentuk menjadi sebuah Desa. Tepatnya tanggal 28 Februari 2001 diresmikanlah Pulau Jambu Menjadi sebuah Desa yang memiliki luas lebih kurang 91,2 Ha. Dengan jumlah penduduk 1.687 jiwa, dan 472 Kepala Keluarga yang terdiri dari 3 dusun, yaitu sebagai berikut : 1. Dusun I Nusa Indah 2. Dusun II Nusa Jaya 3. Dusun III Nusa Damai Secara administrasi Desa Pulau Jambu ini berbatasan dengan tiga Desa yakni sebagai berikut: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ranah 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Penyasawan 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Ranah 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Teratak

Dokumen yang terkait

Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Pada Desa Sigalapang Julu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara).

10 155 109

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Desa di Desa Sekijang Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar

4 58 110

Partisipasi Masyarakat Desa Terhadap Pembangunan Prasarana Transportasi Darat (Studi Deskriptif: Pada Desa Hutatinggi, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara)

2 58 96

Hubungan Partisipasi Politik Masyarakat Terhadap Pembangunan Desa (Studi Desa Kelanga Kecamatan Bunguran Timur Laut Kabupaten Natuna Propinsi Kepulauan Riau)

8 63 106

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi)

34 202 85

Batobo dan kesinambungan usahatani padi ladang (studi kasus komunitas petani padi ladang di Desa Kampar Kecamatan Kampar- Provinsi Riau)

0 12 173

Etnobotani Masyarakat Suku Melayu Daratan (Studi Kasus di Desa Aur Kuning, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau).

5 62 107

KERJASAMA PEMERINTAH DESA DENGAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE (studi di Desa Tanjung Rambutan Kabupaten Kampar Provinsi Riau).

0 0 8

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DESA TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Suatu Studi di Desa Sirnaresmi dan Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi).

1 1 8

Sosial Masyarakat Pendatang dengan Masyarakat Tempatan di Desa koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar .“

0 0 15