OTONOMI DESA PARTISIPASI MASYARAKAT

BAB V ANALISA DATA

5.1. OTONOMI DESA

Otonomi desa merupakan otonomi asli, bulat dan utuh serta bukan merupakan pemberian dari pemerintah. Sebaliknya pemerintah berkewajiban menghormati otonomi asli yang dimiliki oleh desa tersebut. Dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 telah diakui adanya otonomi yang dimiliki oleh desa dan kepada desa dapat diberikan penugasan ataupun pendelegasian dari pemerintah ataupun pemerintah daerah untuk melaksanakan urusan pemerintah tertentu. Berdasarkan perhitunagn yang menggunakan koefisien korelasi pearson product moment dalam otonomi desa variabel X terlihat bahwa jawaban responden tentang otonomi desa dalam kategori sangat tinggi sebanyak 24 orang responden 25,75, yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 44 orang responden 46,81, dan yang termasuk dalam kategori sedang sebanyak 20 orang responden 21,06, dan termasuk dalam kategori rendah sebanyak 5 orang responden 5,64, dan termasuk dalam kategori sangat rendah sebanyak 1 orang responden 0,74. Hal ini menunjukan bahwa 44 orang responden 46,81 menunjukan bahwa otonomi Desa yang ada di Desa Pulau Jambu tinggi atau sudah baik. Sehingga diperoleh jumlah skor X = 3677.

5.2. PARTISIPASI MASYARAKAT

Partisipasi masyarakat merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh perorangan maupun secara berkelompok atau masyarakat. Untuk menyatukan kepentingan atau keterkaitan mereka terhadap organisasi atau masyarakat yang bergabung dalam rangka pencapaian tujuan bersama. Partisipasi didefenisikan sebagai keterlibatan mental dan emosional individu dalam situasi kelompok yang mendorongnya memberikan sumbangan terhadap tujuan kelompok serta membagi tanggung jawab bersama mereka Yusran 2006:11. Dikaitkan dengan pelaksanaan pembangunan, maka pengertian partisipasi setidak-tidaknya mengandung tiga pokok pikiran, yaitu : 1. Titik berat partisipasi adalah keterlibatan dari mental dan emosional, kehadiran secara fisik semata-mata dalam suatu kelompok. Tanpa keterlibatan tersebut bukanlah merupakan partisipasi. 2. Kesediaan memberikan kontribusi. Wujud kontribusi dalam pembangunan dapat bermacam-macam, misalnya: barang, uang, jasa, bahan-bahan. Buah pikiran, keterampilan dan sebagainya. 3. Kebersediaan untuk bertanggung jawab sepenuh hati. Berdasarkan perhitunagn yang menggunakan koefisien korelasi pearson product moment dalam partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa variabel Y terlihat bahwa jawaban responden tentang partisipasi masyarakat dalam kategori sangat tinggi sebanyak 19 orang responden 20,21, yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 32 orang responden 33,94, dan yang termasuk dalam kategori sedang sebanyak 33 orang responden 34,89, dan termasuk dalam kategori rendah sebanyak 8 orang responden 8,83, dan termasuk dalam kategori sangat rendah sebanyak 2 orang responden 2,13. Hal ini menunjukan bahwa 33 orang responden 34,89 menunjukan bahwa partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang ada di Desa Pulau Jambu sedang atau biasa-biasa saja. Sehingga diperoleh jumlah skor Y = 3396.

5.3. PENGARUH OTONOMI DESA TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT

Dokumen yang terkait

Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Pada Desa Sigalapang Julu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara).

10 155 109

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Desa di Desa Sekijang Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar

4 58 110

Partisipasi Masyarakat Desa Terhadap Pembangunan Prasarana Transportasi Darat (Studi Deskriptif: Pada Desa Hutatinggi, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara)

2 58 96

Hubungan Partisipasi Politik Masyarakat Terhadap Pembangunan Desa (Studi Desa Kelanga Kecamatan Bunguran Timur Laut Kabupaten Natuna Propinsi Kepulauan Riau)

8 63 106

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi)

34 202 85

Batobo dan kesinambungan usahatani padi ladang (studi kasus komunitas petani padi ladang di Desa Kampar Kecamatan Kampar- Provinsi Riau)

0 12 173

Etnobotani Masyarakat Suku Melayu Daratan (Studi Kasus di Desa Aur Kuning, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau).

5 62 107

KERJASAMA PEMERINTAH DESA DENGAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE (studi di Desa Tanjung Rambutan Kabupaten Kampar Provinsi Riau).

0 0 8

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DESA TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Suatu Studi di Desa Sirnaresmi dan Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi).

1 1 8

Sosial Masyarakat Pendatang dengan Masyarakat Tempatan di Desa koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar .“

0 0 15