dalam proses IMD adalah pengertian, tata laksana IMD, manfaat IMD untuk bayi dan ibu.
2.5.1. Pengertian IMD
IMD adalah proses alami bayi untuk menyusu, yaitu dengan memberi kesempatan pada bayi untuk mencari dan mengisap ASI sendiri, dalam satu jam
pertama pada awal kehidupannya. Hal ini terjadi jika segera setelah lahir, bayi dibiarkan kontak kulit dengan kulit ibunya. Dengan menyusu secara baik dan benar
maka kematian bayi serta gangguan perkembangan bayi dapat dihindari Roesli, 2008.
IMD adalah perilaku baik untuk mencari puting susu ibunya dan melakukan kontak kulit bayi dengan kulit ibunya ketika satu jam pertama setelah bayi dilahirkan
Baskoro, 2008. IMD adalah rangkaian kegiatan dimana bayi yang baru saja lahir secara naluri
melakukan aktivitas–aktivitas yang diakhiri dengan menemukan puting susu ibunya dan segera menyusu dari puting susu ibunya Hartati, 2008.
Sebenarnya bayi manusia seperti juga bayi mamalia lain mempunyai kemampuan untuk menyusu sendiri, hal itu terjadi jika segera setelah bayi lahir, bayi
dibiarkan kontak kulit dengan ibunya, setidaknya selama satu jam untuk menjamin berlangsungnya proses menyusui yang benar. Dalam waktu 30 menit pertama bayi
akan mencari payudara dan dalam usia 50 menit bayi akan menyusu dengan baik. Hisapan bayi akan merangsang hormon oksitosin untuk memproduksi ASI, hormon
Universitas Sumatera Utara
oksitosin juga merangsang rahim untuk berkontraksi sehingga mengurangi perdarahan pada ibu pasca persalinan.
Dengan menyusu secara baik dan benar maka kematian bayi serta gangguan perkembangan bayi dapat dihindari. Cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini ini
dinamakan the breast crawl atau merangkak mencari payudara.
2.5.2. Tata Laksana IMD
Adapun tatalaksana IMD adalah sebagai berikut: 1.
Anjurkan kepada suami atau keluarga untuk mendampingi saat persalinan. 2.
Sarankan untuk tidak atau mengurangi penggunaan obat kimiawi saat persalinan dan mengganti dengan cara non kimiawi, misalnya pijat, aroma
terapi dan gerakan. 3.
Beri kebebasan pada ibu untuk menentukan cara melahirkan yang diinginkan, misalnya melahirkan normal, di dalam air atau dengan jongkok
4. Keringkan secepatnya seluruh badan dan kepala bayi kecuali kedua tangannya
karena adanya lemak verniks yang dapat menyamankan kulit bayi 5.
Bayi ditengkurapkan di dada atau perut ibu. Biarkan kulit bayi melekat dengan kulit ibu. Posisi kontak kulit dengan kulit ini dapat dipertahankan minimal satu
jam atau setelah menyusu awal selesai. Keduanya diselimuti jika perlu gunakan topi.
6. Bayi dibiarkan mencari puting susu ibu. Ibu dapat merangsang bayi dengan
sentuhan lembut, tetapi tidak memaksakan bayi ke puting ibu
Universitas Sumatera Utara
7. Mendukung ayah agar membantu ibu untuk mengenali tanda-tanda perilaku
bayi sebelum menyusu dan dapat berlangsung beberapa menit atau satu jam, bahkan lebih. Dukungan ayah akan meningkatkan rasa percaya diri ibu. Biarkan
bayi dalam posisi sentuhan kulit dengan kulit ibunya setidaknya selama satu jam, walaupun ia telah berhasil menyusu pertama sebelum satu jam. Jika belum
menemukan puting payudara ibunya dalam satu jam, biarkan kulit ibu tetap bersentuhan dengan kulit bayinya sampai berhasil menyusu pertama.
8. Berikan kesempatan kontak kulit dengan kulit pada ibu yang melahirkan
dengan tindakan, misalnya operasi caesar. 9.
Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang dan diukur setelah satu jam atau menyusui awal selesai
10. Rawat gabung, ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar selama 24 jam dan tidak
dipisahkan tetap selalu dalam jangkauan ibu.
2.5.3. Pentingnya IMD