BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi Massa 2.1.1. Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang Bittner, 1980. Menurut Maletzke 1963 yang dikutip
oleh Wiryono 2000 komunikasi massa diartikan setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara
tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar.
2.1.2. Efek Komunikasi Massa
Efek komunikasi merupakan setiap perubahan yang terjadi di dalam diri penerima komunikan karena menerima pesan-pesan dari suatu sumber.
Perubahan ini meliputi perubahan pengetahuan sikap, dan perubahan perilaku nyata. Komunikasi dikatakan efektif apabila menghasilkan efek-efek atau perubahan
seperti yang diharapkan oleh sumber, seperti pengetahuan, sikap atau perilaku, atau ketiganya. Perubahan di pihak penerima ini diketahui dari tanggapan-tanggapan yang
diberikan penerima sebagai umpan balik Wiryanto,2000. Dalam komunikasi massa, umpan balik bersifat “ delayed” dan langka. Cara
yang digunakan adalah dengan membuat pesan-pesan yang menarik atau merangsang
10
Universitas Sumatera Utara
perhatian, menggunakan lambang-lambang komunikasi yang tertuju kepada pengalaman yang sama dengan komunikan, membangkitkan kebutuhan komunikan
disertai cara–cara memperoleh kebutuhan tersebut. Ada 4 faktor yang mempengaruhi tanggapan menurut Schram 1971 dalam
Wiryanto 2000 yaitu: pesan, situasi ketika pesan itu diterima dan ditanggapi, kepribadian komunikan serta konteks kelompok ketika komunikan menjadi
kelompoknya. Berelson menyatakan bahwa berbagai jenis saluran komunikasi bagi berbagai
jenis persoalan yang menarik bagi berbagai jenis orang yang berada dalam berbagai jenis kondisi yang menimbulkan berbagai jenis efek.
Ada 5 faktor penting dalam formulasi Berelson yang dikutip Wiryanto 2000 yaitu:
1. Jenis saluran komunikasi yang digunakan, dalam hal ini efektivitas komunikasi
dalam mempengaruhi opini publik berubah-ubah menurut sifat salurannya. a.
Semakin pribadi suatu saluran komunikasi, semakin efektif dalam mempengaruhi opini publik.
b. Semakin informal suatu saluran komunikasi, semakin efektif dalam
mempengaruhi opini publik. Kontak-kontak pribadi yang tidak formal lebih efektif daripada komunikasi massa yang bersifat formal.
c. Semakin khusus suatu saluran komunikasi, semakin kuat pengaruhnya atas
khalayak dibandingkan dengan saluran komunikasi yang lebih umum.
Universitas Sumatera Utara
d. Isi yang sifatnya reportorial penyampaian apa adanya umumnya lebih
efektif daripada isi yang bersifat editorial mengandung pendapat lembaga atau yang bersifat interpretatif mengandung pendapat pribadi kolumnis atau
komentator e.
Peristiwa umumnya lebih efektif daripada kata-kata f.
Isi yang bersifat emosional cenderung lebih efektif dibandingkan dengan isi yang bersifat rasional
2. Jenis persoalan
Efektivitas komunikasi dalam mempengaruhi opini masyarakat berubah-ubah menurut sifat persoalannya
a. Persoalan yang baru atau belum tersusun tidak bertalian secara khusus
dengan sikap kelompok umumnya lebih efektif, sebab untuk jenis persoalan semacam ini publik belum memiliki kesan atau pengalaman dan karena itu
memiliki daya pengaruh. b.
Komunikasi cenderung lebih efektif bila persoalannya tidak tegas. Dalam hal ini, relevance quotien atau intensity quotient mempunyai hubungan yang
berlawanan dengan kapasitas isi c.
Isi komunikasi yang menyangkut pribadi-pribadi umumnya lebih kuat dibandingkan dengan argumentasi-argumentasi yang bersifat persoalan.
3. Jenis orang
Efektivitas komunikasi dalam mempengaruhi opini publik berubah-ubah menurut sifat orang atau komunikannya.
Universitas Sumatera Utara
a. Semakin kuat predisposisi orang terhadap suatu persoalan semakin sulit untuk
diubah. Komunikasi massa biasanya amat efektif untuk memperkuat predisposisi yang sudah ada daripada mengubahnya
b. Semakin sedikit pengetahuan orang tentang suatu persoalan semakin mudah
komunikasi massa mempengaruhi mereka 4.
Jenis kondisi Efektivitas komunikasi dalam mempengaruhi opini publik berubah-ubah menurut
sifat kondisinya. a.
Pada umumnya komunikasi yang berlangsung dalam kondisi monopoli lebih efektif dibandingkan dengan yang berlangsung dalam kondisi pesaingnya.
Agar lebih efektif, kita harus berusaha memperkecil pengaruh para pesaing tersebut.
Penampilan komunikasi yang dibuat-buat, disengaja atau direncanakan sering kurang efektif dibandingkan dengan penampilan yang dibuat seakan-akan
tanpa disengaja atau direncanakan. Keuntungan psikologisnya adalah akan nampak wajar, lebih simpatik dan tidak dipaksakan.
5. Jenis efek
Berdasarkan perspektif dapat dilihat beberapa efek komunikasi: a.
Efek jangka panjang dan efek jangka pendek b.
Efek yang mengubah dan efek yang mempertahankan c.
Efek yang diharapkan dan efek yang tidak diharapkan d.
Efek yang langsung dan efek tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
e. Efek yang disengaja dan efek yang tidak disengaja
f. Efek besar dan efek kecil
g. Efek dari segi komunikator dan efek dari segi komunikan
Efek media komunikasi massa antara lain Dominick,1983 adalah: a.
Terhadap perilaku: mendukung perilaku orang yang diidolakan, memberi efek terapi, pembangunan kontrol diri, kerjasama, tukar pikiran dan memberi
pertolongan b.
Terhadap pengetahuan : sebagai sumber informasi c.
Terhadap sikap: memperkuat sikap awal, persepsi dan kepercayaan Ditinjau dari segi pesan yang disampaikan, media massa akan menimbulkan
beberapa efek Severin, 2008 yaitu: a.
Efek kognitif, efek ini akibat yang timbul pada diri individu yang terkena paparan media yang bersifat informatif bagi dirinya. Dari semula tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak jelas menjadi jelas, dari ragu menjadi yakin dan sebagainya. Ini berarti melalui media khalayak akan memperoleh gambaran atau
informasi tentang orang, benda, peristiwa, pengetahuan, peristiwa dan sebagainya.
b. Efek afektif, efek ini mengacu pada aspek emosional atau perasaan. Efek ini
kadarnya lebih tinggi dibandingkan efek kognitif, yang dimaksud disini adalah bahwa efek yang ditimbulkan tidak hanya sekedar khalayak tahu melainkan
khalayak dapat merasakan. Sebagai contoh: merasa sedih, senang, gembira, marah, terhadap informasi yang diterimanya dari media massa.
Universitas Sumatera Utara
c. Efek behavioral, efek ini mengacu kepada perilaku, tindakan atau kegiatan
khalayak yang tampak pada kegiatan sehari-hari. Efek ini meliputi perilaku antisosial dan prososial.
Antisosial atau perilaku agresi adalah setiap bentuk yang diarahkan untuk merusak atau melukai orang lain. Misalnya adegan kekerasan di televisi akan
menyebabkan orang menjadi brutal dan beringas. Efek prososial adalah bentuk perilaku positif dari khalayak pengguna media
massa. Salah satu perilaku prososial adalah memiliki keterampilan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Media televisi, radio atau film
dipergunakan sebagai media pendidikan.
2.1.3. Teori Komunikasi Massa