terhadap keberhasilan menyusui. Orang tua, siblings, teman, petugas kesehatan, kader kesehatan juga memiliki peranan yang besar.
D. Faktor Lain 1. Metoda yang Dapat Memperlancar Produksi ASI
Faktor lain selain faktor yang telah disebutkan diatas adalah dengan menggunakan metode yang diduga dapat mempengaruhi produksi ASI yaitu dengan
menggunakan kompres hangat pada payudara, pijat payudara, serta pijat oksitosin pada tulang belakang Kelly, 2006. Pijat oksitosin memberikan banyak manfaat
dalam proses menyusui, manfaat yang dilaporkan adalah selain mengurangi stress pada ibu nifas dan mengurangi nyeri pada tulang belakang juga dapat merangsang
kerja hormon oksitosin Biancuzzo, 2000.
2. Rawat gabung
Menyusui dapat sukses ketika hambatan-hambatan yang mempengaruhi proses menyusui dapat dihindarkan dan diminimalisasi. Pemisahan ibu dan bayi dapat
menghalangi kesuksesan menyusui. Rooming in atau rawat gabung adalah proses dimana ibu dan bayi disatukan dalam satu ruangan, dimana bayi berada disamping
ibu, penyatuan ini dapat mempermudah ibu untuk menyusui kapan pun bayi membutuhkan, sehingga frekuensi pemberian ASI menjadi lebih sering serta ibu juga
lebih mengetahui kondisi bayi serta tanda-tanda kesiapan bayi untuk menyusu. Penelitian yang dilakukan oleh Huerta dan Cisneros 2007 menemukan bahwa
ibu-ibu yang dirawat dalam satu ruangan dengan bayinya menunjukkan kesuksesan pemberian ASI dan ASI Eksklusif. Mathur 2003 menyatakan bahwa ada hubungan
Universitas Sumatera Utara
yang bermakna antara keberlangsungan menyusui dengan rawat gabung. Ibu-ibu dengan seksio cesarea yang dilakukan rawat gabung dapat meningkatkan kesuksesan
menyusui sebesar 68,1 jika dibandingkan dengan ibu–ibu yang dipisah.
3. Nutrisi dan Asupan ibu
Produksi ASI juga dipengaruhi oleh nutrisi ibu dan asupan cairan ibu. Ibu yang menyusui membutuhkan 300–500 kalori tambahan selama masa menyusui
Lowdermilk, 2006. Asupan yang kurang dari 1500 kalori perhari dapat mempengaruhi produksi ASI King, 2003. Asupan cairan yang cukup 2000 cc
perhari± 8 gelas perhari dapat menjaga produksi ASI ibu Pilitteri, 2003. Pada beberapa masyarakat, para wanita berpengalaman mengenal beberapa jenis laktogog
makanan atau minuman atau jamu-jamuan khusus yang dipercaya dapat meningkatkan suplai ASI. Laktogog ini tidak bekerja seperti obat, tapi bisa
membantu seorang ibu merasa percaya diri dan rileks. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ayers 2000 yag
dikutip Lestari 2009 tentang penggunaan makanan dan minuman herbal yang dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI. Konsumsi alkohol terbukti dapat
mengurangi produksi ASI Mennela, 2001 dalam Mannel, 2008 Tindakan selama persalinan seperti seksio sesarea, dan penggunaan obat-obatan
selama persalinan mempengaruhi produksi ASI Leung, Lam Ho, 2002 dalam ILCA, 2008.
Universitas Sumatera Utara
4. Inisiasi Menyusu Dini