berakibat menurunnya konsentrasi bekerja dan mempengaruhi pada hasil kerja. Andriyanti, 2010
Menurut Setyawati 1985, yang dikutip oleh Wignjosoebroto 2000 bahwa Secara umum kelelahan kerja merupakan keadaaan yang dialami tenaga kerja yang
dapat mengakibatkan penurunan vitalitas dan produktivitas kerja Tujuan akhir dari kesehatan kerja yaitu untuk menciptakan tenaga kerja yang
sehat dan produktif. Tujuan ini dapat tercapai apabila didukung oleh lingkungan kerja yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Salah satu tujuan dari pelaksanaan kesehatan
kerja dalam bentuk operasional adalah pencegahan kelelahan kerja dan meningkatkan kegairahan serta kenikmatan kerja Natoatmodjo, 2003
2.4.2 Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas Kerja
Hubungan antara produktivitas dan kepuasan kerja sangat kecil. Vroom dalam Munandar, 2001 mengatakan bahwa produktivitas dipengaruhi oleh banyak
faktor faktor moderator disamping kepuasan kerja. Lawler dan Porter dalam
Munandar,2001 mengharapkan produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja hanya jika tenaga kerja mempersepsikan bahwa ganjaran
instrinsik dan ganjaran ekstrinsik yang diterima kedua-duanya adil dan wajar dan diasosiasikan dengan unjuk kerja yang unggul. Sutrisno, 2009
Secara umum kita dapat mengasumsikan bahwa kepuasan dan kinerja sangat berhubungan antara satu dengan yang lainya, jika seorang karyawan mempunyai
prestasi kerja yang tinggi ia akan mendapatkan suatu kepuasan dalam bekerja. Sebaliknya jika ia tidak mendapat kepuasan maka prestasi yang dihasilkannya rendah.
Universitas Sumatera Utara
Untuk itu perusahaan perlu memperhatikan dan meningkatkan secara terus menerus kepuasan kerja dan kinerja para karyawanya. Yufri Yanto, 2007
Sebagai motor penggerak daripada produktivitas ini adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia sebagai agent of change dalam proses perkembangan
memerlukan suatu keterampilan dan pengetahuan sebagai pengembangan untuk menuju produktivitas yang tinggi. Karyawan yang merupakan bagian dari organisasi
atau perusahaan perlu ditingkatkan produktivitasnya sebagai feed back dari perusahaan untuk tetap menjaga dan mengikat daripada karyawan agar tetap
bergabung dalam perusahaan tersebut. Kepuasan kerja bagi seorang karyawan akan berdampak positif bagi perusahaan, yang tentunya meningkatkan produktivitas bagi
perusahaan tersebut. Individu sebagai karyawan memerlukan perhatian yang baik dalam kerjanya. Almigo, 2004
Produktivitas kerja merupakan suatu hasil kerja dari seorang karyawan. Hasil kerja karyawan ini merupakan suatu proses bekerja dari seseorang dalam
mengasilkan suatu barang atau jasa. Proses kerja dari karyawan ini merupakan kinerja dari karyawan. Sering terjadi produktivitas kerja karyawan menurun dikarenakan
kemungkinan adanya ketidaknyamanan dalam bekerja, upah yang minim dan juga ketidak puasan dalam bekerja.Almigo, 2004
Keharmonisan dalam bekerja dapat tercipta bila karyawan mau dan merasa sanang dalam bekerja. Keharmonisan berarti karyawan mendapat kepuasaan atas apa
yang diperolehkanya dan dengan kepuasan tersebut perusahaan dapat menggunakan sumbr daya ini secara optimal. Penggunan sumber daya yang optimal biasanya
tercermin dari berhasil tidaknya perusahaan dalam mengupayakan pegawainya agar
Universitas Sumatera Utara
mempunyai sifat positif sehingga tercipta prestasi kerja yang tinggi. Dengan demikian produktvfitas pegawai akan ikut meningkat juga. Yanto, 2007
Oleh karena itu, kepuasan kerja mempunyai arti penting baik bagi karyawan maupun perusahaan, terutama untuk menciptakan keadaan positif di lingkungan kerja
perusahaan. Produktivitas dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor moderator di samping kepuasan kerja. Lawler dan Porter mengharapkan produktivitas yang tinggi
menyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja hanya jika tenaga kerja mempersepsikan bahwa ganjaran intrinsik dan ganjaran ekstrinsik yang diterima
kedua-duanya adil dan wajar dan diasosiasikan dengan unjuk kerja yang unggul.
Menurut Herzberg, ciri perilaku pekerja yang puas adalah mereka mempunyai motivasi untuk berkerja yang tinggi, mereka lebih senang dalam melakukan
pekerjaannya, sedangkan ciri pekerja yang kurang puas adalah mereka yang malas berangkat ke tempat bekerja dan malas dengan pekerjaan dan tidak puas. Tingkah
laku karyawan yang malas tentunya akan menimbulkan masalah bagi perusahaan berupa tingkat absensi yang tinggi, keterlambatan kerja dan pelanggaran disiplin yang
lainnya, sebaliknya tingkah laku karyawan yang merasa puas akan lebih menguntungkan bagi perusahaan. Muhaimin, 2004
Universitas Sumatera Utara
2.5. Perawat 2.5.1. Pengertian Perawat