yang dapat mempengaruhi rangsangan untuk tindakan selanjutnya. Sikap kerja didefinisikan sebagai pola tetap dari pemikiran, perasaan dan kebiasaan terhadap
beberapa aspek pekerjaan mereka. Seperti sikap secara umum, kepuasan kerja digambarkan sebagai syarat komponen afektif dan emosi. Ketika pengaruh dari sikap
positif, kita menyebutnya kepuasan kerja; dan ketika negatif disebut ketidakpuasan. Kita juga dapat menganggap bahwa syarat kepuasan kerja yaitu komponen kognitif
disebut juga pengalaman kerja. Relli, 2007 Akhirnya kepuasan kerja dapat disimpulkan sebagai komponen kebiasaan atau
kecenderungan untuk tindakan promosi. Suatu tindakan cenderung menggambarkan apa yang diinginkan seseorang, memberi mereka kesempatan untuk berkarir dan
merasakan pekerjaannya. Suatu tindakan cenderung memungkinkan seseorang untuk meninggalkan pekerjaannya.Relli, 2007.
2.2.3. Teori-Teori Tentang kepuasan Kerja
Menurut Wexley dan Yulk 1997 Yang dikutip oleh As ad 1998 secara umum ada tiga teori tentang kepuasan kerja yang lazim dikenal yaitu :
1. Discreppancy Theory Teori Pertentangn
Teori ini pertama kali di pelopori oleh Porter 1961 dimana kepuasan ini diukur dengan menghitung selisih dari apa yang seharusnya dengan kenyataan yang
dirasakan difference between how much of somethingthere should be and how much there is now. As,ad, 1995. Kemudian Locke 1969 menyatakan bahwa kepuasan
ataun ketidakpuasan terhadap beberapa aspek dari pekerjaan mencerminkan penimbangan atas dua nilai yaitu pertentangan yang dipersepsikan antara apa yang
Universitas Sumatera Utara
diinginkan seorang individu dengan apa yang ia terima, dan pentingnya apa yang diinginkan individu. Munandar, 2001.
2. Equity Theory
Pendahulu teori ini adalah Zea eznik 1958 dan dikembangkan oleh Adams 1963. Prinsip dari teori ini adalah orang akan merasa puas, tergantung
apakah ia merasakan keadilan equity atau tidak atas situasi tertentu. Perasaan equity atau inequity atas suatu situasi, diperoleh orang dengan cara membandingkan dirinya
dengan orang lain yang sekelas, sekantor maupun ditempat lain. Menurut teori ini elemen-elemen dari equity inequity ada tiga yaitu input, outcomes, comparison
person dan equity inequity. Input adalah sesuatu yang berharga yang dirasakan karyawan sebagai sumbangan terhadap pekerjaan, sedangkan outcomes adalah hasil
dari sesuatu yang berharga yang dirasakan oleh karyawan sebagai hasil dari pekerjaannya. Dan comparison person adalah kepada orang lain siapa karyawan
membandingkan rasio input outcomes yang dimilikinya. Comparison person bisa berupa seseorang diperusahaan yang sama atau ditempat lain tau bisa pula dengan
dirinya sendiri di waktu lampau. Menurut teori ini, setiap karyawan akan membandingkan rasio input
outcomes dirinya dengan rasio input outcomes orang lain comparison person. Bila perbandingannya dianggap cukup adil equity, maka ia akan merasa puas. Bila
perbandingan itu tidak seimbang tetapi menguntungkan over compensation equity, bisa menimbulkan kepuasan bisa pula tidak. Namun bila perbandingan itu tidak
seimbang dan merugikan akan menimbulkan ketidakpuasan.
Universitas Sumatera Utara
3. Two Tactor Theory