Biaya Pemasaran Analisis Varians Terhadap Data Anggaran Operasional Hotel

disebut juga underhand yaitu komisi bagi orang yang dapat mengajak orang lain untuk menginap di Hotel Permata Krakatau. Total biaya usaha dan pemasaran memiliki selisih anggaran favorable sebesar 31,68 dengan selisih Rp 197.864012. Untuk lebih jelasnya, dapat selisih anggaran pada kelompok biaya pemsaran ini disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 5. Hasil Analisis Biaya Pemasaran Hotel Permata Krakatau Tahun 2006 URAIAN ANGGARAN REALISASI ANALISIS VARIANS SELISIH ANGGARAN FU Biaya Pemasaran Biaya Tenaga Kerja 237.755.000 178.120.210 59.634.790 25,08 favorable Biaya Asuransi, Pajak dan Sewa 10.558.313 -10.558.313 - Biaya Perkantoran dan Umum 64.200.000 56.626.532 7.573.468 11,8 favorable Biaya SPD 12.000.000 1.653.000 10.347.000 86,23 favorable Biaya Training 28.950.000 1.462.500 27.487.500 94,95 favorable Biaya Perijinan 9.750.000 9.750.000 100 favorable Biaya Iklan dan Promosi 31.000.000 127.189.572 -96.189.572 -310,24 unfavorable Biaya Pemasaran Lainnya 3.000.000 3.000.000 100 favorable Total Biaya Pemasaran 386.655.000 375.610.127 11.044.873 2,86 favorable

6. Pendapatan Lain-lain dan Biaya Lain-lain

Pendapatan lain yang diperoleh Hotel Permata Krakatau berupa jasa giro, bunga deposito, laba penjualan aktiva, dan pendapatan lain-lain. Sedangkan biaya lain Hotel Permata Krakatau meliputi biaya bank, biaya penyisihan piutang, biaya PPh 23, dan biaya lainnya Tabel 6. Hasil analisis varians pada jasa giro menghasilkan sebuah selisih anggaran yang unfavorable sebesar -58,44 dengan selisih Rp 41.152.515. Anggaran yang telah ditentukan jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan realisasinya. Pendapatan bunga deposito memiliki selisih anggaran unfavorable sebesar -4,41 dengan selisih Rp 5.185.955. Berbeda halnya dengan pendapatan lain-lain yang menghasilkan selisih anggaran favorable sebesar 15.464,04 dan selisih Rp 293.816.730. Total pendapatan lain- lain menghasilkan selisih anggaran favorable sebesar 130,24 dengan selisih Rp 247.478.260. Perhitungan analisis varians yang dilakukan pada biaya bank menghasilkan sebuah selisih anggaran yang unfavorable sebesar -0,29 dengan selisih Rp 238.575. Realisasi dari biaya bank berada di atas anggaran yang telah ditentukan sehingga selisih anggaran yang terjadi pada biaya bank bersifat unfavorable. Biaya bank tersebut meliputi biaya kartu kredit dan biaya bank lainnya. Biasanya biaya bank tersebut dikenakan sebesar Rp 200 juta per bulan bagi kreditor. Perhitungan analisis varians terhadap biaya PPh 23 menghasilkan selisih anggaran favorable sebesar 100 dengan selisih Rp 7.217.000 karena biaya tersebut tidak dimasukkan ke dalam anggaran, namun biaya tersebut telah dibebankan pada biaya service charge yaitu sebesar 5 untuk biaya PPh tersebut. Pada biaya penyisihan piutang tidak dianggarkan biayanya, namun realisasinya ada yaitu sebesar Rp 272.685.180. Hal ini dikarenakan jika biaya tersebut dianggarkan, maka akan mengurangi kinerja collector atau penagih hutang untuk menagih hutang pada kreditor. Biasanya biaya penyisihan piutang ini dibebankan pada saat usia aset yang dimiliki berumur di atas dua tahun berdasarkan kebijakan aturan yang ditetapkan. Hasil analisis varians pada total biaya lain-lain menghasilkan sebuah selisih anggaran unfavorable dengan tingkat persentase sebesar - 298,44 dengan selisih Rp 265.706.755. Secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 6. Hasil Analisis Pendapatan Lain-lain dan Biaya Lain-lain Hotel Permata Krakatau Tahun 2006