Jenis-jenis Anggaran Anggaran 1. Pengertian Anggaran

3. Berdasarkan fleksibilitas, anggaran dapat dibedakan menjadi: a. Anggaran statis static budget atau anggaran tetap fixed budget, yaitu anggaran untuk satu titik kegiatan saja, misalnya pada satu titik kegiatan volum penjualan 1.000 unit, kemudian disusun anggaran pendapatan, biaya dan anggaran laba operasi. b. Anggaran yang luwes flexible budget, yaitu anggaran pada beberapa titik kegiatan, misalnya anggaran pada volum penjualan, 1.000 unit, 1.100 unit, 1.200 unit, dan seterusnya, kemudian disusun anggaran pendapatan, biaya dan laba operasi pada setiap volum penjualan. 2.1.7. Keunggulan dan Kelemahan Anggaran Menurut Prawironegoro dan Purwanti 2008, anggaran memiliki keunggulan dan kelemahan antara lain sebagai berikut : 1. Keunggulan anggaran a. Hasil analisis lingkungan internal perusahaan yaitu analisis data historis perusahaan yang menjelaskan kekuatan dan kelemahannya kemudian dijadikan bahan baku untuk membuat program kerja di masa mendatang. b. Hasil analisis lingkungan eksternal yang menjelaskan peluang bisnis dan kendala yang dihadapinya, kemudian dijadikan bahan baku untuk membuat program kerja di masa mendatang. c. Sebagai alat pedoman kerja dan pengendalian kegiatan operasional dan keuangan. d. Sebagai sarana koordinasi antar seksi, bagian, divisi dalam suatu perusahaan. e. Sebagai sumber rasa tanggung jawab dan partisipasi aktif semua kepala seksi, bagian, divisi dalam suatu perusahaan. f. Sebagai dasar untuk mengetahui wewenang dan tanggung jawab semua level manajer. 2. Kelemahan anggaran a. Prediksi kegiatan bisnis di masa mendatang belum tentu tepat atau belum tentu mendekati kenyataan. b. Perubahan kondisi politik, sosial, ekonomi, bisnis di masa mendatang sulit diprediksi sehingga sering tidak terjangkau dalam pemikiran pembuatan anggaran. c. Sering terjadi konflik kepentingan dalam penyusunan anggaran maupun dalam pelaksanaannya. d. Pembuat anggaran kepala seksi, bagian, divisi sering berpikir subjektif, mementingkan seksinya, bagiannya atau divisinya saja. e. Anggaran pada umumnya sangat idealistik sehingga sulit dicapai dan dapat mengakibatkan para pelaksana frustasi.

2.1.8. Hubungan Anggaran dengan Manajemen

Menurut Prawironegoro dan Purwanti 2008, salah satu tugas manajer adalah membuat anggaran bagian yang dipimpinnya. Dengan membuat anggaran, seorang manajer dapat membuat perencanaan, dapat melakukan koordinasi dengan bagian lainnya, dan dapat melakukan pengendalian kegiatan. Dengan demikian anggaran berhubungan erat dengan proses manajemen. Proses manajemen merupakan saling berhubungan unsur-unsur : 1. Perencanaan planning, yaitu menyusun rencana sebagai dasar pedoman kerja. 2. Pengorganisasian organizing, yaitu menyusun struktur organisasi yang merupakan pemberian wewenang dan permintaan tanggung jawab. 3. Penataan staffing, yaitu membina, membimbing, dan mengarahkan sumber daya manusia. 4. Pengarahan leading, yaitu mencipta kerjasama dan koordinasi antar bagian. 5. Pengendalian cotrolling, yaitu pengawasan atas pelaksanaan kerja berdasar rencana yang telah ditetapkan. 2.2. Penganggaran Perusahaan 2.2.1. Pengertian Penganggaran Perusahaan Menurut Prawironegoro dan Purwanti 2008, penganggaran ialah proses penyusunan anggaran, yang dimulai pembuatan panitia, pengumpulan dan pengklasifikasian data, pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan tiap-tiap seksi, bagian, divisi, penyusunan secara menyeluruh, merevisi, dan mengajukan kepada pimpinan puncak untuk disetujui dan dilaksanakan.

2.2.2. Organisasi Penyusunan Anggaran

Menurut Prawironegoro dan Purwanti 2008, dalam organisasi penyusunan anggaran terdapat tiga pihak utama yang terkait dalam penyusunan anggaran, yaitu komite anggaran, departemen anggaran, dan para manajer pusat pertanggungjawaban. Penyusunan rancangan anggaran perusahaan dikoordinasikan dan diadministrasikan oleh dua unit organisasi, diantaranya : 1. Komite anggaran Tugas komite anggaran, yaitu : a. Menyusun pedoman penyusunan anggaran b. Menerima dan menganalisis setiap anggaran yang diajukan oleh seksi, bagian atau divisi. c. Memberi rekomendasi penyempurnaan d. Menyetujui anggaran 2. Departemen anggaran Fungsi dari departemen anggaran, antara lain : a. Menyusun sistem dan prosedur penganggaran budget manual. b. Memberi pendidikan dan pelatihan kepada tenaga pembuat anggaran. c. Mengumpulkan dan menganalisis data. d. Mengevaluasi kinerja berdasarkan anggaran.

2.2.3. Metode Pembuatan Anggaran

Menurut Harahap 2001, ditinjau dari siapa yang membuatnya maka penyusunan budget dapat dilakukan dengan cara: 1. Otoriter atau top down Metode otoriter disusun dan diterapkan sendiri oleh pimpinan dan budget inilah yang harus dilaksanakan bawahan tanpa keterlibatan bawahan dalam penyusunannya. Metode ini ada baiknya jika karyawan tidak mampu menyusun budget atau dianggap akan terlalu lama atau tidak cepat. 2. Demokrasi atau bottom up Metode demokrasi disusun berdasarkan hasil keputusan karyawan. Bawahan diserahkan sepenuhnya menyusun budget yang akan dicapainya di masa yang akan datang. Metode ini tepat digunakan jika karyawan sudah memiliki kemampuan dalam menyusun budget dan tidak dikhawatirkan akan menimbulkan proses yang lama dan berlarut. 3. Campuran atau top down dan bottom up Metode ini adalah campuran dari kedua metode di atas. Di sini perusahaan menyusun anggaran budget dengan memulainya dari atasan atau pimpinan dan dijabarkan oleh bawahan sesuai dengan pengarahan atasan.

2.2.4. Prosedur Penyusunan Anggaran

Proses penyusunan anggaran dimulai ketika manajer memperoleh ramalan keadaan ekonomi, target penjualan serta laba yang ingin dicapai untuk tahun mendatang yang ditentukan oleh manajemen puncak, hal ini akan menjadi pedoman bagi manajer tingkat bawah untuk menyusun anggaran. Secara garis besar menurut Munandar 2007, tugas mempersiapkan dan menyusun anggaran tersebut dapat dilegasikan pada :