Biaya Administrasi dan Umum

83,98 dengan selisih Rp 8.397.500, sehingga selisih anggaran yang ditimbulkan termasuk favorable. Analisis varians dilakukan pada biaya perkantoran dan umum dengan tingkat selisih anggaran sebesar 68,46 dan selisih Rp 33.750.894 . Jumlah anggaran yang lebih besar dibandingkan dengan realisasinya menyebabkan selisih anggaran yang favorable. Biaya SPD juga termasuk pada kategori selisih anggaran favorable dengan persentase selisih anggaran sebesar 21,36 dengan selisih Rp 1.281.500. Total biaya administrasi dan umum menghasilkan selisih anggaran favorable dengan persentase sebesar 74,77 dengan selisih sebesar Rp 186.819.139. Secara lebih jelas, hasil analisis varians tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4. Hasil Analisis Biaya Administrasi dan Umum Hotel Permata Krakatau Tahun 2006 URAIAN ANGGARAN REALISASI ANALISIS VARIANS SELISIH ANGGARAN FU Biaya Administrasi dan Umum Biaya Tenaga Kerja 148.862.000 34.331.195 114.530.805 76,94 favorable Biaya Penyusutan Biaya Reparasi dan Perawatan 27.120.000 177.500 26.942.500 99,35 favorable Biaya Asuransi, Pajak dan Sewa 2.138.562 -2.138.562 Biaya Listrik dan Air 8.590.000 4.535.498 4.054.502 47,2 favorable Biaya Tenaga Ahli Biaya Penelitian dan Pengembangan 10.000.000 1.602.500 8.397.500 83,98 favorable Biaya Perkantoran dan Umum 49.300.000 15.549.106 33.750.894 68,46 favorable Biaya SPD 6.000.000 4.718.500 1.281.500 21,36 favorable Biaya Training Biaya Tetap Lainnya Total Biaya Administrasi dan Umum 249.872.000 63.052.861 186.819.139 74,77 favorable

5. Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran Hotel Permata Krakatau mencakup biaya tenaga kerja, biaya asuransi, pajak dan sewa, biaya perkantoran dan umum, biaya SPD, biaya training, biaya perijinan, biaya iklan dan promosi dan biaya pemasaran lainnya Tabel 5. Perhitungan analisis varians yang dilakukan pada biaya tenaga kerja memiliki selisih anggaran favorable sebesar 25,08 dengan selisih Rp 59.634.790. Pada biaya asuransi, pajak dan sewa tidak ada penganggaran terhadap biaya tersebut namun pada realisasinya ada yaitu sebesar Rp 10.558.313. Hal ini dikarenakan biaya tersebut dibebankan pada pusat yaitu PT. KIEC. Biaya perkantoran dan umum termasuk pada kategori selisih anggaran favorable dengan persentase selisih anggaran sebesar 11,8 dan selisih Rp 7.573.468. Analisis varians dilakukan pada biaya SPD dengan tingkat selisih anggaran favorable sebesar 86,23 dan besar selisih Rp 10.347.000. Jumlah anggaran jauh lebih besar dibandingkan dengan realisasi ini menimbulkan selisih anggaran yang favorable atau menguntungkan. Perhitungan analisis varians yang dilakukan pada biaya training memiliki selisih anggaran favorable sebesar 94,95 dengan selisih Rp 27.487.500. Sama halnya dengan hasil analisis varians terhadap biaya perijinan yang menghasilkan selisih anggaran favorable dengan persentase sebesar 100 dan jumlah selisih Rp 9.750.000. Dalam hal ini, biaya perijinan adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan ijin mempromosikan hotel ke kota lain pada tahun 2006 tidak dilakukan sehingga tidak terjadi pembebanan pada realisasi biaya perijinan. Biaya iklan dan promosi menghasilkan selisih anggaran yang unfavorable sebesar -310,24 dan besar selisih Rp 96.189.572. Hal ini dikarenakan biaya yang dikeluarkan untuk promosi hotel sangat tinggi pada tahun tersebut. Pada biaya pemasaran lainnya, terjadi selisih anggaran favorable yaitu sebesar 100 dengan selisih Rp 3.000.000. Biaya yang dianggarkan ada, namun yang terealisasi tidak ada. Hal ini dikarenakan pada tahun 2006, tidak adanya marketing fee atau disebut juga underhand yaitu komisi bagi orang yang dapat mengajak orang lain untuk menginap di Hotel Permata Krakatau. Total biaya usaha dan pemasaran memiliki selisih anggaran favorable sebesar 31,68 dengan selisih Rp 197.864012. Untuk lebih jelasnya, dapat selisih anggaran pada kelompok biaya pemsaran ini disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 5. Hasil Analisis Biaya Pemasaran Hotel Permata Krakatau Tahun 2006