Pendapatan Lain-lain dan Biaya Lain-lain

Tabel 6. Hasil Analisis Pendapatan Lain-lain dan Biaya Lain-lain Hotel Permata Krakatau Tahun 2006 URAIAN ANGGARAN REALISASI ANALISIS VARIANS SELISIH ANGGARAN FU Pendapatan lain- lain dan biaya lain-lain Pendapatan Lain- lain Jasa Giro 70.420.000 29.267.485 41.152.515 -58,44 unfavorable Bunga Deposito 117.700.000 112.514.045 5.185.955 -4,41 unfavorable Laba Penjualan Aktiva Pendapatan Lain 1.900.000 295.716.730 -293.816.730 15.464,04 favorable Total Pendapatan Lain-lain 190.020.000 437.498.260 -247.478.260 130,24 favorable Biaya Lain-lain Biaya Bank 81.815.000 82.053.575 -238.575 -0,29 unfavorable Biaya PPh 23 7.217.000 7.217.000 100 favorable Biaya Penyisihan Piutang dan Lainnya 272.685.180 -272.685.180 - Total Biaya Lain- lain 89.032.000 354.738.755 -265.706.755 -298,44 unfavorable Total Pendapatan Lain-lain 100.988.000 82.759.505 18.228.495 -18,05 unfavorable

7. Laba

Laba yang dihasilkan Hotel Permata Krakatau terdiri dari laba kotor, laba operasi, laba sebelum pajak dan laba bersih. Laba kotor adalah laba yang dihasilkan dari selisih antara total pendapatan dengan total biaya variabel dan biaya tetap langsung. Sedangkan laba operasi adalah laba yang diperoleh dari pengurangan antara laba kotor dengan penjumlahan biaya usaha dan pemasaran. Laba sebelum pajak didapatkan melalui pengurangan laba operasi dengan total pendapatan lain-lain. Kemudian laba bersih atau EAT Earning after tax berasal dari pengurangan laba bersih dengan pajak badan. Dalam hal ini, pajak badan terdapat pada laporan keuangan konsolidasi PT. KIEC dan tidak dicantumkan pada laporan labarugi Hotel Permata Krakatau. Perhitungan analisis varians yang dilakukan pada total pendapatan Hotel Permata Krakatau yang berasal dari pendapatan afiliasi maupun pendapatan pihak ketiga menghasilkan selisih anggaran favorable dengan persentase sebesar 11,66 dengan selisih Rp 1.217.159.263. Labarugi kotor dihasilkan dari pengurangan antara jumlah keseluruhan pendapatan dengan total biaya variabel dan biaya tetap. Total biaya variabel dan biaya tetap langsung memiliki selisih anggaran unfavorable sebesar -11,13 dengan selisih Rp 1.088.161.518. Laba kotor yang dihasilkan dari analisis varians ini memiliki selisih anggaran unfavorable dengan nilai persentase -19,35 dan besar selisih Rp 128.997.745. Anggaran yang telah ditentukan jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan realisasinya. Hal ini menunjukkan bahwa selisih anggaran yang terjadi pada labarugi kotor merugikan. Total biaya usaha dan pemasaran memiliki selisih anggaran favorable sebesar 31,68 dengan selisih Rp 197.864012. Labarugi operasi yang dihasilkan dari analisis varians ini menghasilkan selisih anggaran favorable dengan persentase 1.086,68 dan selisih Rp 326.861.757. Total pendapatan lain-lain menghasilkan selisih anggaran favorable sebesar 130,24 dengan selisih Rp 247.478.260. Hasil analisis varians pada total biaya lain-lain menghasilkan sebuah selisih anggaran unfavorable dengan tingkat persentase sebesar - 298,44 dengan selisih Rp 265.706.755. Laba sebelum pajak menghasilkan sebuah selisih anggaran favorable sebesar 235,48 dengan selisih Rp 308.633.262. Hal ini disebabkan oleh selisih anggaran favorable yang sangat signifikan pada komponen pendapatan lain-lain. Hal ini dikarenakan pada komponen pendapatan lain-lain tersebut ada koreksi dari dari PP1 yaitu pajak perhotelan dan restoran terhadap piutang tertagih. Oleh karena itu varians yang terjadi sangat signifikan jumlahnya. Untuk lebih jelas, hasil analisis varians terhadap komponen-komponen tersebut dapat dilihat pada Tabel 7 berikut. Tabel 7. Hasil Analisis Laba Hotel Permata Krakatau Tahun 2006