manajemen  sering  membuat  keputusan  yang  menyebabkan  adanya varians.
4. Banyak  varians  yang  dapat  dijelaskan  dalam  hal  dampak  dari  faktor
yang tidak dapat dikendalikan yang diidentifikasi. 5.
Varians  yang  tidak  diketahui  penyebabnya  harus  menjadi  perhatian utama dan diselidiki secara teliti.
Beberapa  pendekatan  utama  untuk  mempelajari  atau  menyelidiki varians  dalam  menentukan  sebab  yang  mendasarinya  menurut  Welsch,
Hilton dan Gordon 2000 adalah : 1.
Pertemuan  dengan  manajer  pusat  tanggung  jawab  dan  penyelia  dan karyawan lainnya dalam pusat tanggung jawab yang terlibat.
2. Analisis  situasi  kerja  termasuk  arus  kerja,  koordinasi  aktivitas,
keefektifan penyeliaan, dan keadaan umum lainnya. 3.
Pengamatan langsung 4.
Penyelidikan di tempat oleh manajer lini 5.
Penyelidikan  oleh  kelompok  staff  dispesifikasi  menurut  tanggung jawab
6. Pemeriksaan intern
7. Penelitian khusus
8. Analisis varians
2.4. Penilaian Kinerja
Penilaian  kinerja  adalah  penentuan  secara  periodik  efektivitas operasional  suatu  organisasi,  bagian  organisasi,  dan  karyawannya
berdasarkan standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya Mulyadi, 1993.  Menurut  Glueck  dalam  Irwan  2003,  kinerja  perusahaan  perlu
dinyatakan dalam tolok ukur yang spesifik, dianalisis, dan diintepretasikan ke dalam  kriteria-kriteria  relevan  dalam  upaya  menerjemahkan  faktor-faktor
keberhasilan ke dalam kriteria prestasi yang dapat diukur.
2.5. Penelitian Terdahulu
Dedeh  2009  dengan  judul  “Analisis  Anggaran  Operasional  Sebagai Alat  Pengendalian  Manajemen  Studi  Kasus  PDAM  Tirta  Pakuan  Kota
Bogor”.  Perusahaan  Daerah  Air  Minum  Kota  Bogor  disingkat  PDAM  Kota Bogor,  didirikan  berdasarkan  Peraturan  Daerah  No.5  Tahun  1997.  Sejak
berlakunya  peraturan  tersebut,  status  perusahaan  berbentuk  badan  hukum, dimana sebelum dialihkan menjadi Perusahaan Daerah, status Perusahaan Air
Minum  semula  adalah  Dinas  Daerah.  Saat  ini  PDAM  Tirta  Pakuan  Kota Bogor  memiliki  6  wilayah  pelayanan  yaitu  Kecamatan  Kota  Bogor  Selatan,
Kota Bogor Timur, Kota Bogor Barat, Kecamatan Tanah Sareal, Kecamatan Kota  Bogor  Tengah,  dan  Kecamatan  Kota  Bogor  Utara.  Penelitian  ini
mengungkapkan  prosedur  penyusunan  anggaran  operasional  yang  telah disusun oleh Tim Kerja Penyusun Anggaran PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor
dan  evaluasi  terhadap  hasilnya.  Faktor-faktor  yang  menjadi  bahan pertimbangan  dalam  menyusun  anggaran  yaitu  realisasi  kegiatan  usaha
semester  I  tahun  berjalan,  estimasi  hasil  kegiatan  yang  dapat  dicapai  pada semester  II  berjalan,  rencana  jangka  panjang  corporate  plan,  dan  faktor
penting  lainnya  yang  tertera  dalam  program-program  tahunannya.  Prosedur penyusunan anggaran operasional menggunakan  metode Bottom Up. Setelah
dilakukan  penganggaran  dilakukan  analisis  varians,  hasil  analisis  ini  adalah secara  keseluruhan  selisih  anggaran  yang  terjadi  favorable.  Selanjutnya
dilkukan  uji-t  yang  diperoleh  kesimpulan  anggaran  operasional  tahun  2006 dan  2007  masih  dalam  batas  pengendalian  manajemen.  Peneliti  juga
menawarkan  beberapa  rekomendasi  pada  PDAM  Tirta  Pakuan  Kota  Bogor dan untuk penelitian selanjutnya.