Departemen Resident Manager, Maintenance, Food and Beverage,

Mulyadi, 2001. Menurut Glueck dalam Irwan 2003, kinerja perusahaan perlu dinyatakan dalam tolok ukur yang spesifik, dianalisis, dan diinterpretasikan ke dalam kriteria-kriteria relevan dalam upaya menerjemahkan faktor-faktor keberhasilan ke dalam kriteria prestasi yang dapat diukur. Anggaran berfungsi sebagai alat penilaian kinerja. Untuk menyusun anggaran untuk periode selanjutnya, perusahaan senantiasa menggunakan data historis atas pencapaian kinerja yang telah dicapai pada periode sebelumnya. Hal ini dilakukan agar tercapainya efisiensi dan efektivitas dalam bekerja pada masa yang akan datang. Selain itu, anggaran yang telah disusun dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengukur pencapaian kinerja suatu perusahaan. Dalam hal ini, untuk mengetahui apakah kinerja hotel sudah baik atau belum dan untuk mengetahui apakah selisih anggaran yang terjadi antara anggaran dan realisasi masih dalam batas pengendalian manajemen atau tidak, maka dilakukan uji hipotesis terhadap selisih anggaran anggaran operasional yang terjadi. Hipotesis penelitian adalah hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya relevan dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata di lapangan. Pada penelitian kali ini dilakukan uji hipotesis yaitu uji-t pada selisih anggaran yang terjadi antara anggaran operasional Hotel Permata Krakatau dan realisasinya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui selisih anggaran yang terjadi masih dalam batas pengendalian atau tidak dan kaitannya dengan kinerja pada Hotel Permata Krakatau. Pengujian ini dilakukan sebagai tindak lanjut fungsi manajemen dari anggaran yaitu fungsinya sebagai pengawasan atau pengendalian controlling. Uji-t dilakukan pada komponen pendapatan, biaya variabel, biaya tetap langsung, biaya usaha dan pemasaran, pendapatan lain-lain dan biaya lain-lain serta laba bersih. Hasil dari uji-t pada selisih anggaran anggaran dan realisasi adalah sebagai berikut:

A. Hasil uji-t selisih anggaran anggaran operasional tahun 2006

Uji-t pada penelitian ini pertama kali dilakukan pada anggaran operasional 2006. Uji-t tersebut dilakukan pada seluruh kelompok pendapatan dan biaya yang bertujuan untuk mengetahui apakah selisih anggaran yang terjadi antara anggaran dan realisasi pada hasil analisis varians sebelumnya masih dalam batas pengendalian manajemen atau tidak. Jika selisih anggaran yang terjadi masih dalam batas pengendalian maka kinerja hotel dikatakan baik dan seharusnya dapat ditingkatkan pada tahun yang akan datang. Secara lebih jelas, hasil uji-t terhadap anggaran operasional tahun 2006 dengan menggunakan taraf signifikan sebesar 0,05 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 23. Hasil Uji-t Terhadap Anggaran Operasional Tahun 2006 dengan Taraf Signifikan sebesar 0,05 No. Kelompok df t-hitung t-tabel Keterangan Hasil Uji-t

1 Pendapatan

1 -1,720 6,314 t-hitung t-tabel Ho diterima 2 Biaya variabel 14 -2,039 1,761 t-hitung t-tabel Ho diterima 3 Biaya tetap langsung 10 -0,390 1,812 t-hitung t-tabel Ho diterima 4 Biaya administrasi dan umum 10 1,633 1,812 t-hitung t-tabel Ho diterima 5 Biaya pemasaran 7 0,088 1,895 t-hitung t-tabel Ho diterima 6 Pendapatan lain- lain 3 -0,795 2,353 t-hitung t-tabel Ho diterima 7 Biaya lain-lain 2 -0,962 2,920 t-hitung t-tabel Ho diterima 8 Laba sebelum pajak 4 -1,523 2,132 t-hitung t-tabel Ho diterima Berdasarkan tabel hasil uji-t di atas, dapat diuraikan secara jelas mengenai selisih anggaran yang terjadi pada anggaran operasional tahun 2006 adalah sebagai berikut. 2. Hasil dari uji-t pada selisih anggaran pendapatan anggaran operasional Hotel Permata Krakatau diperoleh t hitung sebesar - 1,720 dan t tabel sebesar 6,314 dengan taraf signifikan α yang digunakan adalah 0,05 dan derajat kebebasan df 1. Hasil dari uji-t menunjukkan t hitung lebih kecil dari t tabel maka sesuai teorinya Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga hipotesis Ho yang menyatakan selisih anggaran yang terjadi antara anggaran dan realisasi masih dalam batas pengendalian diterima. Hal ini