Latar Belakang Effects of Galuga Open Dumping Site (TPA) On Ground Water Quality, Society Health and Social Economic Aspects.

dengan menggunakan alat berat. Sampah akan mempengaruhi kesehatan apabila terbuka terus, terutama jika terjadi kontak langsung seperti sampah yang korosif, sampah yang kassinogen, sampah teratogenik dan lain-lain. Selain itu sampah yang mengandung patogen, dapat menimbulkan penyakit. Pengaruh tidak langsung keberadaan sampah di TPA dapat dirasakan masyarakat akibat proses pembusukan, pembakaran sampah. Dekomposisi sampah dapat terjadi secara aerob , dilanjutkan secara fakultatif dan secara anaerob apabila oksigen telah telah habis. Dekomposisi anaerobik akan menghasilkan cairan yang disebut lindi beserta gas. Lindi ini adalah cairan yang mengandung zat padat tersuspensi hasil penguraian mikroba, biasanya mengandung Ca, Mg, Na, K, Fe, Cl, S, P, Zn, Ni, CO 2 , H 2 O, N 2, NH 3, H 2 S, asam organik dan H 2. Kualitas sampah, menentukan kandungan yang terdapat pada lindi, seperti mikroba patogen, logam berat dan zat lain yang berbahaya. Timbunan sampah dapat dipakai tikus dan lalat sebagai sarangnya. Lalat menjadi vektor bagi sakit perut dan tikus dapat menyebabkan penyakit pes. Penyakit bawaan sampah sangat luas, dan dapat berupa penyakit menular. Lindi akan mudah menyebar melalui limpasan air hujan dan dapat mencemari air tanah seperti sumur dangkal. Posisi relatif sumur secara topografi terhadap TPA diperkirakan akan sangat mempengaruhi kualitas airnya. Pada posisi relatif lebih bawah, air sumur dapat tercemar oleh lindi melalui aliran bawah tanah, atau bahkan limpasan permukaan. Dengan demikian kualitas air pada lereng bawah akan mudah terkontaminasi dan mengalami penurunan kualitas baik dari fisik, kimia dan mikrobiologi. Penelitian Rosalina 2003 di TPA Sukajaya Palembang menunjukkan bahwa kualitas air sumur pada beberapa parameter melampaui ambang batas maksimum yaitu: TSS, Amonia NH 3 , BOD 5 , COD, Suifida S 2- dan besi Fe 2+ . Penyakit yang paling sering diderita oleh penduduk di sekitar TPA Sukajaya adalah Infeksi Saluran Pernapasan Atas ISPA disebabkan adalah kurang bersihnya lingkungan sekitarnya, misalnya udara yang lembab, bau sampah dan air yang kotor. Adanya TPA memberikan peluang kerja bagi sosial ekonomi masyarakat di sekitar TPA Sukajaya, Palembang. Syahrulyati 2005 mengemukakan bahwa dampak pencemaran lindi dari TPA Galuga secara umum membentuk pola pengaliran dari Selatan ke Utara bahwa wilayah perkampungan yang terkena dampak meliputi Desa Galuga, Lalamping, Desa Dukuh dan bagian Utara Moyan Ganteng pada kontur muka air tanah paling tinggi pada level 194 m. Arah aliran pergerakan air bawah permukaan disekitar TPA Galuga dipengaruhi oleh sifat batuan yang mendasarinya. Berdasarkan hasil analisis kandungan BODCOD, DO, NH4 dan E. coli telah tercemar ringan oleh air lindi. Kandungan E. coli air bersih sudah memperlihatkan terkontaminasi oleh bakteri, kandungan amoniak melebihi ambang batas. Tingginya kadar sulfat, mangan karena faktor batuan secara mineralogist. Peneliti mencoba melakukan penelitian bagaimana kondisi air pada pola pengaliran air daerah yang terpengaruh dan daerah yang tidak terpengaruh pola aliran air bawah arah aliran pergerakan air bawah permukaan disekitar TPA Galuga dipengaruhi oleh sifat batuan yang mendasarinya. Judul pengaruh keberadaan TPA terhadap kualitas air sumur dan pengaruhnya terhadap kesehatan dan sosial ekonomi masyarakat di sekitar TPA Galuga.

1.2. Kerangka Pemikiran

Pertambahan penduduk yang pesat menyebabkan peningkatan kebutuhan penduduk dan sampah. Kualitas sampah semakin banyak dan bersifat tidak membusuk, akibatnya sampah menumpuk di TPA. Timbunan sampah yang akhirnya terdegradasi dan menimbulkan lindi TPA sampah mengandung bahan beracun dan berbahaya yang dapat menurunkan kualitas lingkungan, kulitas hidup manusia, menimbulkan masalah kesehatan masyarakat di sekitarnya. Turunnya hujan pada kondisi topografi tertentu dapat mengakibatkan masuknya lindi kedalam sumur gali di sekitar TPA sampah. Kabupaten Bogor memiliki curah hujan tahunan sebesar 3000-4000 mm. Jumlah hari hujan tahunan sebanyak 285 hari, dengan bulan basah 9,5 bulan dan bulan kering 2,5 bulan. Penelitian menyebutkan bahwa intensitas curah hujan rata-rata perjam di daerah Leuwiliang dan sekitarnya berkisar antara 61,1mm hingga 117,9mm. Curah hujan seperti ini dapat menjadi larutan air lindi dan yang terpapar dideposit sampah, kemudian sebagian masuk ke dalam tanah bercampur dengan air tanah dan sebagian lagi mengalir ke permukaan tanah. Menurut Alpons, Kristijanto dan Soenarto 2005 air hujan dapat mempercepat proses pembusukan mikrobiologi dan bahan-bahan organik yang ada disampah. Pada waktu yang sama, partikel-partikel seperti nitrat, fosfat, besi, sulfat, kation dan anion lainnya akan terlarut. Selain itu, air hujan juga bertindak sebagai media meresapnya air lindi ke air tanah. Air mengalami penurunan kualitas seperti kulitas fisika, kimia, dan mikrobiologi air minum. Dari hal ini dapat ditentukan kerangka pemikiran seperti bagan yang terdapat dibawah ini: Dampak langsung Dampak tidak langsung Gambar 1 Alur Kerangka Pikir TPA Sampah Pengaruh TPA Pengelolaan TPA Topografi Sosial Ekonomi Sumur Penduduk Sekitar TPA Kesehatan Masyarakat Kualitas Air sumur Air Lindi Limpasan Resapan Iklim Curah Hujan