Tabel 6 Keadaan pendidikan penduduk Desa Galuga, Cijujung dan Dukuh tahun 2009
No. Tingkat Pendidikan
Jumlah orang 1.
2.
3.
4. Tidak tamat sekolah Dasar
Galuga Dukuh
Cijujung Tamat Sekolah Dasar
Galuga Dukuh
Cijujung Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP
Galuga Dukuh
Cijujung Sekolah Lanjuatan Tingakat Atas SLTA
Galuga Dukuh
Cijujung 1.073
1.174 1.233
1.565 1.687
3.007
945 1.170
1.789
741 967
1.354 Jumlah
Belum sekolah Galuga
Dukuh Cijujung
716 782
822
Total jumlah penduduk
Sumber: Badan pusat statistik Kecamatan dalam angka Cibungbulang  tahun    2009
Kondisi  kesehatan  masyarakat  pada  lokasi  penelitian  dapat  dilihat  dari  hasil laporan  tahunan  Puskesmas  Cijujung  tahun  2009.  Pola  penyakit  10  besar  yang
sering  ditemukan  di  UPF  Puskesmas  Cijujung  wilayah  kecamatan  Cibungbulang diantaranya seperti Tabel 7.
Pola penyakit yang paling banyak di UPT Puskesmas Cibungbulang menurut umur 14 tahun adalah penyakit Common Cold yaitu sebanyak 4,523 penderita
untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 7 Penyakit 10 besar di UPF Puskesmas Cijujung tahun 2009 No.
Penyakit Jumlah
1 ISPA
4168 32,99
2 Dermatitis
2785 22,04
3 Gastroduodenitis tidak spesifik
1773 14,03
4 Diare
1277 10,1
5 StomatitisGinggivitis
781 6,18
6 Hipertensi
821 6,49
7 Kongjungtivitis
487 3,85
8 Otitis Media Akut
416 3,29
9 TBC
125 1,00
10  Pneumonia 18
0,14 Jumlah
12651 100
Sumber: Laporan tahunan UPF Puskesmas Cijujung 2009
Tabel 8  Pola Penyakit rawat jalan di Puskesmas umur 14 tahun UPT Puskesmas Cibungbulang tahun 2009
No Jenis Penyakit
Jumlah 1
Common Cold 4.523
2 Tukak Lambung
3.581 3
Hypertensi 3.545
4 ISPA Akut tidak spesifik
2.322 5
Demam yang tidak ndiketahui penyebabnya 1.936
6 Migren dan sindrom nyeri kepala lainnya
1.694 7
Diare dan Gastroenteritis 1.599
8 Myalgia
1.148 9
Dermatitis 927
10 Tuberulosis pari klinis
745 Jumlah
22.020 Sumber:
Laporan tahunan UPT Puskesmas Cibungbulang tahun 2009
4.5 Kondisi Sampah dan Pengelolaannya
Sampah  padat  di  TPA  Galuga,  Cibungbulang  terdiri  dari  sampah  rumah tangga, sampah dan pertokoan dan perkantoran. Volume sampah terangkut di kota
Bogor  berdasarkan  data  dari  DKP  per  harinya  1.437  m
3
sehingga  dalam  sebulan mencapai  43.110  m
3
.  Data  volume  sampah  yang  di  hasilkan  untuk  tahun  2001 sebesar  507.795  m
3
.  Terjadi  peningkatan  volume  sampah  sebesar  2.  Sehingga pada tahun 2003 Volume sampah terangkut menjadi sebesar 524 m
3
dengan luas wilayah lokasi TPA 9,6 ha DKP Bogor 2004.
Sumber  sampah  di  TPA  Galuga  berkaitan  dengan  penggunaan  daerah dimana  sumber  dari  sampah  yang  bermacam-macam.  Seperti  pemukiman,
perdagangan,  jalan  raya,  industri,  tempat  kumuh  dan  pertanian.  Sampah  yang berasal  dari  pemukiman  terdiri  dari  kegiatan  rumah  tangga,  seperti  hasil
pengelolaan  makanan,  sisa-sisa  minyak,  kardus  bekas,  kertas  bekas,  karpet  tua, perabot rumah tangga dan bekas botol minuman Kusnoputranto, 1983
Tabel 9 Jenis sampah di Kabupaten Bogor No
Jenis sampah Persentase
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. Organik
Plastik Kertas
Kacagelas Kaintekstil
Logam Karet
Kay Lain-lain
75,7 9,5
5,5 2,0
1,7 1,5
1,8 1,0
1,2
Jumlah 100
Sumber: DKP Kota Bogor, 2004
Permasalahan sampah di Kota Bogor semakin pelik dan butuh penanganan yang  serius.  Karena  jumlah  penduduk  setiap  tahun  bertambah  maka  laju
pertambahan  sampah  akan  semakin  meningkat  hasinya  tiap  tahun.Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk Kota Bogor menyebabkan aktivitas ekonomi yang
berpengaruh  secara  tidak  langsung  terhadap  pola  konsumsi  masyarakat  sehingga jenis  sampah  yang  dihasilkan  beragam  seperti  tabel  diatas.  Sistem  pengelolaan
sampah  yang  diterapkan  adalah  open  dumping  pembuangan  terbuka  yaitu  cara pembuangan  sampah  yang  sederhana.  Kebanyakan  kemungkinan  dibakar
sehingga memungkinkan beberapa faktor lingkungan dan kesehatan. Pembakaran harus sesuai dengan sifat fisik kimia sampah. dapat dipengaruhi oleh adanya lindi,
gas, bau debu dan penyakit BPPT 1982. Pada  saat  ini  sumber  daya  manusia  yang  langsung  terkait  dengan
pengelolaan  TPA  Galuga  berjumlah  28  orang  yang  terdiri  atas  7  orang  dengan status  PNS,  9  orang  tenaga  kontrak  dan  12  orang  sukarelawan.    Di  lokasi  TPA
Galuga  terdapat  sekitar  400  orang  pemulung  aktif  yang  mengolah  dan memanfaatkan  sampah  non-organik  sehingga  dapat  didaur  ulang  recycle