2. Pengkayaan pengetahuan akademik tentang pengaruh keberadaan TPA
Galuga sesuai dengan kenyataan pengelolaan yang terjadi dilapangan. sebagai penambah wawasan dan memperkaya pengetahuaan akademik
tentang keberadaan TPA 3.
Masukan bagi Pemerintah Daerah Bogor untuk pengelolaan yang lebih baik TPA Galuga khususnya, dan pengelolaan sampah Kota madya Bogor
dimasa mendatang.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ketersediaan Air dan Air Tanah
2.1.1 Ketersediaan Air
Menurut Effendi 2003 air merupakan salah satu senyawa kimia yang terdapat di alam secara berlimpah-limpah. Tetapi ketersediaan air yang memenuhi
syarat bagi keperluan hidup manusia relatif sedikit karena dibatasi oleh berbagai faktor bahwa dibumi terdapat kira-kira 1,3-1,4 milyar km
3
air namun 97 di muka bumi ini merupakan air yang tidak dapat digunakan manusia secara
langsung karena bukan sebagai air tawar. Dari 3 air dapat dimanfaatkan langsung 2 diantaranya tersimpan sebagai gunung es glacier di kutup dan uap
air, yang juga tidak dapat dimanfaatkan secara langsung. Air yang benar benar tersedia bagi keperluan manusia hanya 0,62, meliputi air yang terdapat di danau,
air sungai, dan air tanah. Kualitas air yang memadai bagi konsumsi manusia hanya 0,003 dari seluruh air yang ada.
Siklus air secara ringkas terdiri dari proses evapotranspirasi dan presipitasi. Air yang terdapat di bumi berubah menjadi uap air di lapisan atmosfer melalui
proses evapotransrasi air tanah, air sungai, air danau dan air laut. Kemudian uap air tersebut akan mengalami proses presipitasi.Berkenaan dengan siklus air di
TPA Galuga dan sekitarnya ini, dapat dilihat bagaimana kemungkinan terjadinya rembesan arah air permukaan run off di TPA Galuga. Kemungkinan terjadi
pencemaran air hujan turun terjadi infiltrasi ditempat TPA. Lokasi yang lebih rendah topografinya dan kelerengan yang lebih rendah dapat mempengaruhi
kualitas air sumur melalui akibat rembesan dengan membawa bahan-bahan terlarut senyawa organik, ion-ion larut, gas-gas larut. Kemudian bahan-bahan
yang terlarut menjadi bagian air tanah dan air bawah tanah. Terjadi aliran bawah permukaan jadi mata air tercemar masuk sumur-sumur gali penduduk Gambar 2
Sumber: KLH Bogor tahun 2010
Gambar 2 Siklus air dan kemungkinan terjadinya pencemaran mata air dan air sumur gali penduduk
7