sulfat oleh adanya bahan-bahan organik dan mikroorganisme anaerob Sutisno dan Suciati 1991.
c. Rasa
Air bersih yang normal tidak mempunyai rasa. Timbulnya rasa yang disebabkan oleh adanya polusi. Rasa biasanya dihubungkan dengan baunya
karena pengujian terhadap rasa air jarang dilakukan. Air yang memiliki bau tidak normal juga mempunyai rasa tidak normal. Karena itubersih untuk kegunaan air
minum tidak diinginkan mempunyai rasa Sutrisno dan Suciati 1991.
d. Suhu
Suhu air merupakan hal yang penting jika dikaitkan dengan tujuan penggunaannya, pengelolaan untuk membuang bahan-bahan pencemar serta
pengangkutannya. Suhu air tergantung pada sumber airnya. Pada air permukaan tergantung pada kedalaman sumber air tersebut. Air lindi berasal dari proses
degradasi sampah dari TPA Galuga, merupakan sumber utama yang mempengaruhi perubahan sifat-sifat fisik air terutama suhu. Suhu limbah yang
berasal dari lindi umumnya tinggi dibandingkan dengan air penerima. Hal ini dapt mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam air. Mengurangi kelarutan gas dalam air,
mempercepat pengaruh rasa dan bau Husin dan Kustaman 1992.
2.2.2 Kualitas Kimia Air Minum
Menurut Dinas Kesehatan, terdapat beberapa standar. Unsur air minum. Unsur kimia tersebut terdiri dari beberapa unsur yang tidak dikehendaki ada
karena dapat bersifat racun yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan masyarakat. Maka kualitas air minum dari persyaratan kimia adalah:
a. pH air
Menurut Dinas Kesehatan, derajat keasaman atau pH berdasarkan syarat kualitas air minum dari Departemen Kesehatan adalah 6,5-9 merupakan syarat
kimia yang diperbolehkan atau dianjurkan dalam air. Syarat kimia air adalah sangat penting diperhatikan dan spesifik dari sifat fisikanya. Syarat kimia dapat
digunakan untuk menilai sifat atau tingkat pencemaran air. Untuk bahan baku air minum jumlah unsur-unsur tersebut dapat dilihat dari pada standar kualitas air
minum yang ditetapkan oleh PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air dan Peraturan Menteri Kesehatan
no. 416Men.KesPer.IX1990 syarat-syarat dan pengawasan kualitas air.
b. Kebutuhan oksigen biologi Biochemical Oxygen Demand BOD
BOD adalah singkatan dari Biochemical Oxygen Demand, yaitu jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik
menjadi senyawa - senyawa yang stabil. BOD merupakan salah satu indikator kualitas perairan pada kandungan bahan organiknya. Bahan organik terlarut akan
menghabiskan oksigen dalam limbah serta akan menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap pada air. Proses yang terlibat proses biologi dan proses kimia Hariady
et al.1995.
c. Kebutuahan ukuran oksigen kimia Chemical Oksigen Demand COD
Nilai Chemical Oksigen Demand COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh senyawa organik yang secara alamiah dapat dioksidasikan
melalui proses mikrobiologi yang menyebabkan berkurangnya DO dalam air Alaert dan Santika, 1987. Uji COD merupakan suatu uji untuk menentukan
jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh suatu bahan oksidan seperti kalium dikromat untuk mengoksidasi bahan organik dalam air.
d. Nitrit NO
2
Nitrit dalam air terbentuk dari oksidasi amoniak oleh bakteri. Kandungan nitrit dalam air minum berpengaruh pada kesehatan manusia. Karena nitrit
merupakan zat yang bersifat racun. Nitrit menyebabkan terbentuknya methemoglogina yang dapat menghambat perjalanan oksigen dalam tubuh.
Persyaratan kualitas air minum yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan bahwa tidak diperbolehkan terdapat nitrit.
e. Amoniak NH
3
Amoniak dalam air erat hubungannya dengan siklus nitrogen di alam. Amoniak dapat terbentuk, pertama melalui dekomposisi bahan-bahan organik
yang mengandung nitrogen berasal dari hewan dan bakteri. Kedua hidrolisa urea