IV. KONDISI SAMPAH, LOKASI UMUM WILAYAH DAN FUNGSI TPA SAMPAH GALUGA
4.1 Kondisi Geografis dan Administratif
Secara administrasi Tempat Pembuangan Akhir TPA Galuga berada di Desa Galuga Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi
TPA tersebut sekitar 3 km dari Ibukota kecamatan atau 25 km dari pusat Kota Bogor, berada pada ketinggian 300 meter dari permukaan laut dengan luas
keseluruhan area13,6 hektar dan yang telah terpakai 9,6 hektar. Luas wilayah penelitian sekitar 5 km
2
meliputi perkampungan yang secara Geografis terletak pada 106
38’15’’BT-106 39’07’’BT sampai 06
33’20’’LS- 06 34’20’’LS.
Tempat pembuangan akhir TPA sampah Galuga berdasarkan peta tataguna lahan yang dibuat oleh Bakosurtanal, 1999 terletak diantara pemukiman
penduduk, areal pertanian, daerah berlereng dan perbukitan. Sungai utama yang mengalir di daerah tersebut adalah sungai Cianten yang berada di sebelah barat
wilayah penelitian.
4.2 Kondisi Iklim
Klasifikasi Scmidth-Ferguson penentuan tipe iklim hujan data hujan bulanan minimal 10 tahun. Kriteria yang digunakan adalah penentuan bulan
kering dengan hujan 60 mm dan bulan basah dengan hujan antara 100mm Handoko1993. Desa Galuga memiliki curah hujan yang cukup tinggi 2000
mmtahun dengan jumlah bulan basah 4 bulan. Suhu rata-rata desa Galuga sekitar 23
-32 C kelembaban relatif cukup tinggi sepanjang tahun rata-rata bulanan 70-
90 dan rata-rata tahunan 90. Kecepatan angin bertiup rata-rata 2,7 kmjam atau 3-4 knot. Penyinaran matahari bulanan berkisar antara 50-90 dengan rata-
rata tahunan sebesar 60. Berikut data curah hujan tahunan Kabupaten Bogor diperoleh dari BMG Kota Bogor 2010 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Curah hujan di stasiun meteorologi Cibadak Kabupaten Bogor
Tahun Jan
Peb Mar
Aprl Mei
Jun Jul
Agus Sep
Okt Nop
Des 2001
543 416
108 206
349 283
264 138
255 248
247 103
2002 552
296 200
465 165
271 226
75 69
258 276 359
2003 197
311 235
325 221
164 14
120 145
344 155
213 2004
312 277
153 400
266 149
125 47
496 202
352 286
2005 223
476 278
205 264
448 310
199 323
265 268
174 2006
441 286
134 196
154 165
136 58
8 114
305 529
2007 287
319 295
336 120
235 66
_ 104
329 239
404 2008
192 324
491 296
161 110
176 174
134 211
343 254
2009 273
296 171
226 441
205 90
13 183
375 321
195 2010
249 336
Rata- rata
3269 6137
2065 2655
2141 2030
1407 824
1717 2346
2506 2517
Sumber Badan Meteorologi Geofisika Bogor 2010 4.3 Kondisi Morfologi
Wilayah penelitian sebagian besar morfologinya berada pada bentang wilayah pegunungan, dengan puncak tertinggi ditempati oleh Gunung Galuga
yang mempunyai ketinggian 291 meter d.p.l. Ke arah utara morfologi semakin datar.. Berdasarkan kelas kelerengan daerah penelitian ada empat bagian dalam
Syahruliati 2005 seperti disajikan pada Tabel 3 Tabel 3 Kelas kelerengan menurut Van Zuidam
Kelas lereng karakteristik
Luas area 0-2
2-7 7-15
15-30 Datar
Miring landai Miring
Agak terjal 30 ±115 Ha
31±118 Ha 18 ±69Ha
21±80Ha
Gunung Galuga dan sekitarnya memiliki kelerengan lebih tinggi kelas ke tiga kelerengan 15-30 sehingga jika terjadi hujan run off lebih besar
dibanding daya infiltrasi. Tetapi di sekitar lahan yang digunakan sebagai kebun, dan semak belukar menjadikan air diserap tahan dengan jumlah yang besar.
Sehingga run off berkurang.